Hari ini Leon memiliki jadwal mendadak keluar kota bersama Rena, akan tetapi saat wanita itu ingin keluar dan membawa koper nya untuk pergi Ray dengan cepat menghadang sang kakak. "Betulan ingin pergi karena kerjaan?" Tanya Ray curiga.
Akibat dari kejadian tadi malam Ray tidak bisa memercayai kakak nya seratus persen. "Pacar kedua, kakak belum jawab siapa orang itu." Ujar Ray membuat Rena semakin tidak mengerti.
Rena menggeleng. "Kakak beneran tidak tahu, sudah terlambat Ray kakak jalan dulu." Ucap Rena sembari membawa koper nya.
"Aku saja yang bawa sampai ke bawah." Ucap Ray.
Rena menolak dengan menggelengkan kepalanya. "Kamu harus sekolah, uang untuk makan malam sudah kakak taruh diatas meja makan. Sama satu lagi, kakak minta tolong untuk belikan beberapa bahan di supermarket yang kakak sudah tulis dan letakan di pintu kulkas." Ucap Rena yang diangguki oleh Ray.
"Panggilan pertama masih aku kan di ponsel mu, kalau dalam bahaya langsung telpon aku." Ucap Ray diangguki sang kakak.
Kini Rena memasuki mobil mewah Leon. "Apa pacarmu tidak terlalu lama menahan mu di atas, gak tahu apa kalau kita telat bisa gawat." Ujar Leon.
Rena meminta maaf pada Leon dan duduk disebelah pria itu setelah berhasil memasukkan barang nya di bagasi. Hingga ditengah perjalanan Leon mendapatkan pesan dari Rose.
Leon tersenyum saat membacanya, dirinya membayangkan betapa besar dada wanita yang sudah ia anggap adik itu sekarang. "Pertumbuhan memang harus begitu, bukan yang seperti ini." Gumam Leon sembari melirik buah dada Rena.
Rena menoleh pada Leon dengan pandangan bertanya. "Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Rena.
Leon menggeleng. "Tidak ada." Ucap Leon.
Rena mengangguk dan berfokus kembali melihat pemandangan diluar, hingga dirinya mengantuk lalu tak sadar tertidur. "Kebiasaan." Gumam Leon.
Leon melihat jam yang masih menujukan pukul delapan pagi, perjalanan mereka masih lama ternyata. "Kalau makan siang tiba, tolong bangunkan saya." Ucap Leon pada supir di depan.
Leon mengikuti jejak Rena, melihat tidak ada bantal disekitar sana pria itu nekat menjadikan paha bahu Rena sebagai bantalan. "Ck, coba kalau dada mya besar aku bisa tidur diatas nya dengan nyaman." Gumam Leon sebelum benar-benar tertidur.
Didalam tidur Rena tidak sengaja memeluk tubuh Leon dan menyenderkan kepalanya si ceruk leher pria itu. Sangkin nyaman nya Rena pikir ia sekarang tengah memeluk sebuah guling besar dan empuk.
Tangan Rena juga memencet burung panjang dan besar Leon seperti mainan tak sadar kalau benda itu adalah benda keramat bagi seorang laki-laki.
Leon menghadap ke kiri dan menyadari jarak wajah nya dengan sekretarisnya begitu dekat sekali maju saja mungkin Leon bisa mencium bibir Rena. "Sekretaris ini harus dihukum seperti nya, berani sekali dia memeluk ku." Kesal Leon.
Pria itu melihat jam ditangan kiri nya yang menujukan pukul sepuluh lagi. "Baru jam segini ternyata." Guma Leon.
Seharusnya ia menggunakan pesawat saja yang sampai nya bisa kurang lebih satu jam saja. Ini semua karena Ronal yang tidak bisa dihubungi, biasanya dengan waktu yang mendadak seperti ini pria itu lebih aktif membantu perusahaan tetapi kontak nya benar-benar tidak bisa hubungi.
"Rena." Panggil Leon berbisik.Rena hanya melenguh masih menikmati dunia nya memeluk seseroang bernama Leon. "Wangi kan jadi kamu betah menyender ditubuh saya, sampai berani mengiler gaji mu saya potong." Ancam Leon
Leon kini baru menyadari tangan Rena yang sedang aktif memainkan pedang sakti nya. "Rena, kamu berani sekali memegang nya tanpa seizin saya?!" Kesal Leon tetap tidak membangunkan wanita uang berada dipelukan nya.
Leon mengangguk. "Baiklah kalau itu mau mu." Ucap Leon ikut membawa tangan Rena yang sedang menikmati besar nya milik nya untuk lebih memainkan nya.
"Ah, shh sial aku jadi keenakan sendiri." Ucap Leon.
Tangan Leon jadi tak kuasa menahan untuk tidak mengarahkan lagi dan lagi tangan Rena memainkan pedang nya. Dengan tangan Rena saja Leon rasanya sudah kenikmatan dan ingin keluar saat ini.
"Tisu, dimana tisu?" Gumam Leon hingga menemukan letak tisu disamping sana.
Leon menggerakkan tangan Rena dengan sengaja pada milik nya setelah selesai pria itu sengaja membuka celana nya. "Kamu memang bejat Leon, tapi rasanya terlalu nikmat untuk dilepaskan." Gumam Leon membuka lagi bokser nya yang kini menampilkan burung besar dan panjang milik nya tanpa terlapis apapun lagi.
Leon menelan salivanya, berharap Rena tidak bangun di waktu ia ingin memuncratkan segala kenikmatan nya. "Ahh ah shh uhhh Rena!" Lenguh Leon sembari memejamkan matanya karena terlaku menikmati kocokan nya sendiri yang sedang menggunakan tangan Rena.
"Ehmm shhh huuuh!" Desah Leon tak sembari tak henti-henti nya mengocok milik nya dengan tangan Rena yang tengah tertidur pulas.
Tak peduli bahwa mungkin saja supir nya mendengar atau melihat kelakukan nya, dia bos dan raja disana. Sekali senggol Leon bisa langsung memencet supir itu.
"Ehm." Lenguh Rena nampak nya ingin segera bangun dari tidur nya, mungkin karena tangan nya yang terlalu di goyangkan Leon sangat kencang.
Leon mencium kening Rena ditengah pergulatan nya dengan tangan wanita itu, sengaja untuk menenangkan anak kucing agar bisa tertidur kembali dengan nyenyak.
"Uhm, sebentar lagi ahhh shh! Ah!" Lenguh Leon ketika cairan milik nya berhasil keluar mengotori tangan Rena.
Mungkin setelah ini dirinya harus meminta maaf pada Rena, entah wanita itu akan memaafkan nya atau tidak yang pasti Leon tidak mau menjadi pria yang sangat bejat dengan menyembunyikan kenyataan ini.
"Apapun yang Rena inginkan harus saya turuti." Gumam Leon sembari membersihkan tangan kanan Rena dari cairan nya.
Leon membersihkan celana nya dan kembali meresleting nya, ditatap nya Rena yang masih tertidur disamping nya. "Wajah polos nya cantik juga." Gumam Leon.
Leon menggeleng. "Ini bukan sepenuhnya salah ku, dia yang pertama kali memainkan milik ku sampai tegang." Ujar Leon ingin membela dirinya walau sedikit saja.
1k vote nya bisa gak ya, buat Next cerita ini ke part selanjut nya. Next part bakal lebih seru dan greget sama kedua pasangan ini pokoknnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Perverted Boss ⚠️
Romance⚠️21+ Leon selaku CEO dari sebuah perusahaan kini membutuhkan sekretaris baru, tapi syarat yang ia inginkan adalah seorang wanita berdada besar dan pinggul lebar. Akan tetapi wanita berama Rena menghancurkan segala fantasi mesum nya, dan leon akan...