13-HUJAN

5.7K 780 60
                                    

Don't copas

Don't siders
Vomment juseyo

Long chapter (?)







Tinn!

Tin

Tinnn!

"WOY HATI-HATI KALO BAWA MOTOR!!!"

Gila

Mungkin satu kata itu yang diumpatkan pengguna jalan raya.

Sore ini hujan deras, jalanan licin ditambah sekarang jam pulang kerja membuat jalanan sangat ramai. Dan seenaknya bocah SMA itu kebut-kebutan di jalan.

Eric, orang yang dimaksud tidak merasa bersalah sama sekali. Suara klakson dan umpatan seperti tidak terdengar di telinganya. Malah semakin cepat membawa motornya ugal-ugalan.

Eric tidak peduli kalau sekarang hujan dan jalanan licin.

Eric tidak peduli seragamnya yang basah sampai kaos sleeveless hitamnya jiplak karena basah.

Eric tidak peduli banyaknya lampu merah yang dilanggar.

Eric tidak peduli beberapa kali nyaris menabrak dan ditabrak oleh pengendara lain.

Yang Eric mau sekarang bagaimana cara melampiaskan rasa sesak di dadanya.

Menangis?

Tentu saja tidak, sejak lari dari rumah sakit sampai kesetanan di jalan tidak ada yang namanya air mata. Justru sorot mata kebencian dan alis yang menukik tajam yang terpampang.

Eric rasanya ingin mengamuk sekarang. Entah marah karena Jeno seperti biasanya atau marah karena tau fakta jika orang tua yang sangat Eric sayangi tidak sebaik kelihatannya.

Tiba-tiba perkataan Sunwoo dan Hyunjin melintas. Membuat rahangnya semakin mengeras.

"Bisa jadi nyokap lo selingkuh sama mantan kliennya. Ketahuan bokap lo sama Jeno, akhirnya mereka cerai."

"Gue...gila? KALO IYA KENAPA?! GUE GILA GARA-GARA KELUARGA LO, GARA-GARA JENO! KALO PAPA LO GA BERULAH GUE JUGA GABAKAL JADI KEK GINI!"

Semuanya mulai masuk akal. Mulai dari kejanggalan perceraian Mama dan Papa. Pertemuannya dengan Kiran dan Eric baru sadar jika 'kak Jeff' yang dimaksud adalah orang yang bernama Jeffalino Atmajaya, Jeno.

Yang artinya Jeno tau kalau Kiran itu adik mereka? Jeno tau Papa Mama selingkuh? Jadi itu alasan Jeno menyuruh orang tuanya cerai. Lalu apa alasan Jeno menutupi semuanya?

"Dek, lo percaya sama gue kan?"

"Pastilah, lo itu panutan gue kak."

"Ric, jangan percaya sama siapapun selain gue oke?"

'Brrmm'

Eric semakin mempercepat lajunya menerobos hujan. Jari-jarinya bahkan tidak menyentuh rem sama sekali.

Udara semakin dingin membuat dada Eric semakin sesak. Rasanya sulit bernapas. Eric sakit hati, benar-benar sakit sampai tidak bisa berkutik.

Mengapa masalah sebesar ini di keluarganya hanya dia yang tidak diberi tahu?

Eric merasa seperti tidak dianggap dan Eric benci itu.

[✔] HUJAN || Jeno x EricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang