24-HUJAN

2.8K 495 21
                                    

don't copast
don't siders
voment juseyo











ERIC baru saja keluar dari mobil bersama dengan Mama, Pak Agung, dan penata rias lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ERIC baru saja keluar dari mobil bersama dengan Mama, Pak Agung, dan penata rias lainnya. Sepagi ini mereka sudah pulang dari salon tempat Irene dirias sedemikian cantiknya untuk hari ini, hari pernikahannya dengan Chanyeol yang sah di mata negara.

Eric yang mengenakan setelan tuxedo hitam berbalut jaket tebal tampak masih mengantuk. Pagi-pagi buta ia sudah dibangunkan untuk ikut mamanya bersiap. Ya, kemarin malam Eric sengaja tidak pulang dan memilih menginap di rumah Pak Agung.

"Kamu beneran udah ngasih tau Jeno?" bisik Mama di sampingnya.

Sang pengantin wanita itu khawatir dengan anak sulungnya. Tadi pagi dia sudah menelepon Jeno berulang kali tapi nomornya tidak aktif. Di salon pun anaknya itu tidak ada. Entah ada apa dengan Jeno.

"Udah, Ma." jawab Eric. Bohong, karena nyatanya ia tak memberi tau apapun tentang pernikahan Mama.

Berniat balas dendam? Bisa dibilang begitu karena Eric terlalu malas berbicara dengan Jeno. Untuk apa? Baginya tidak penting kakaknya itu tau atau tidak.

Mereka masuk ke dalam salah satu kamar hotel yang disulap menjadi kamar rias. Pernikahan Irene dan Chanyeol menggunakan konsep indoor karena menyesuaikan musim di Indonesia. Mereka tidak mau para tamu basah kuyup jika nanti tiba-tiba hujan.

Di ruang ganti Irene dirapikan kembali riasannya. Chanyeol dan Eric hanya memperhatikan di sofa.

"Kamu cantik." puji Chanyeol.

Eric yang mendengar pujian tulus untuk Mama tentu terkejut. Guru BK itu tidak pernah memuji ataupun berkata lembut jika di sekolah. Melihat bagaimana senyum Chanyeol saat ini membuat Eric ngeri sendiri.

"Terima kasih.." balas Irene lewat pantulan cermin. Irene tidak terkejut, ia sudah kenal Chanyeol dari dulu. Suami sekaligus direktur agensinya itu pada dasarnya pria yang baik. Hanya saja sifat tempramen dan posesifnya yang sering lepas kendali.

Setelah semua persiapan selesai mereka pergi menuju ballroom untuk melaksanakan acara resepsi. Tidak perlu akad nikah lagi karena Chanyeol dan Irene sudah lama menikah secara siri. Mereka berdua juga sudah menyelesaikan itsbat nikah beberapa hari yang lalu. Jadi tinggal resepsi yang sebenarnya hanya untuk formalitas tututan dari keluarga Chanyeol.

Masih jam 8 pagi tapi para tamu undangan sudah mulai berdatangan. Eric mengintip dari balik tirai. Tak ada tamu yang ia kenali di sini.

Mayoritas tamu undangan merupakan kolega Chanyeol dan teman-teman mamanya. Upacara resepsi lumayan tertutup jadi tak banyak tamu yang diundang. Meskipun ada beberapa reporter yang curi-curi untuk meliput.

"Jeno belum dateng ya?" ucap Irene risau. Acara akan berlangsung tapi batang hidung anak sulungnya belum muncul juga.

"Mungkin Jeno gamau dateng kali, Ma." saut Eric.

[✔] HUJAN || Jeno x EricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang