Hidden Chapter III

2.2K 323 5
                                    

don't copast
don't siders
voment juseyo

italic = flashback












[ERas]
.
.
.
.
.

KRING....

Suara bel café berbunyi, secara terpaksa Eric masuk ke dalam dengan Raras yang mendorong-dorong punggungnya. Kalau tidak menurut cewek galak itu akan dengan tega memutar balik tangannya yang baru sembuh dari patah tulang.

"Duduk, biar gue yang pesen." ucap Raras dingin.

Eric mencibir sambil mencari tempat duduk. Kenapa dia terus terjebak dengan adik kelas yang sok garang itu?

Eric rasanya terkekang, tidak bisa bebas melakukan hobi favoritnya——balapan. Bahkan Mama tidak pernah melarang Eric. Dan dengan sok beraninya cewek itu merampas kunci motornya?!

Cih, kenapa sih Raras selalu ikut campur urusannya? Padahal hubungan mereka hanya sekadar kakak-adik kelas yang tidak saling kenal.

"Bang, jahat banget lo balapan gak ngajak gue."

"..."

"Hah? Ada racer yang ganti posisi gue?! Gak bisa gitu lah."

Raras kembali dengan wajah datar biasanya. Duduk berhadapan dengan Eric yang kini tengah bertelepon. Raras menatap kunci motor digenggamannya.

Hahh... Raras sendiri pun bingung kenapa dia selalu melakukan ini. Melarang Eric balapan? Tidak ada hubungannya dengan hidup Raras. Dan mereka tidak sedekat itu untuk saling peduli.

Keknya gue terlalu mendalami taruhannya Bang Juna, sial!

Pesanan mereka datang, diantar langsung oleh pemilik café alias Hyunjin. Eric dan Hyunjin sama-sama terkejut. Apalagi Eric yang datang dengan perempuan tak dikenal membuat Hyunjin curiga.

"Oh, pantes namanya 'Gemintang'."

Hyunjin menyengir, menyajikan pesanan ke meja. Lalu menatap Raras dan Eric bergantian.

"Kalian.... pacaran?"

"ENGGAK!"

Telinga Hyunjin berdenging ketika dua orang dihadapannya ini menjawab serempak. Eric dan Raras pun sama-sama menunjukkan wajah sinis.

"Calm down, guys. Gue cuma nanya. Ya udah deh gue ke belakang dulu, selamat menikmati waktu pacarannya." ucap Hyunjin, sedikit memberi kerlingan pada Eric lalu pergi tanpa beban.

"Sinting!" kesal Raras, menusuk browniesnya dengan brutal seakan lawannya dalam pertandingan anggar.

Eric sendiri sama kesalnya. Memiliki pacar galak seperti Raras? Cih, tidak terdaftar di wishlist-nya.

Eric meminum cappuccino yang telah dipesankan Raras tadi. Mengernyit ketika mendapati rasa aneh di lidahnya. Paham dengan raut wajah lawannya Raras tetap memakan browniesnya santai.

"Punya lo less sugar gue minta ganti gula batu tadi."

Eric menurunkan cangkirnya. Menatap tak percaya pada Raras.

"Please, gue lagi pemulihan dari patah tulang bukan diabetes. Lo gak usah kegeeran bakal gue puji manis."

"Siapa juga yang minta lo puji manis?"

Tatapan tajam mereka saling beradu. Begitu lucu di mata Hyunjin yang hanya menonton dengan pengunjung café lainnya.

Hingga Eric bergerak mengambil kunci motornya di meja yang sayangnya kurang cepat dari Raras. Cewek itu menggenggam erat kunci motor Eric.

[✔] HUJAN || Jeno x EricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang