suasana tenang tersebut berlangsung hingga sebuah drama dimulai
" jadi sayang, kenapa kamu nggak mau tinggal dirumah tante?" ucap ibu jazendra saat semuanya sudah selesai makan
vivi mah diem, kan yang ditanya protagonist cantik kita
" novita mau hidup mandiri tant, vita nggak mau nyusahin tante" balas novita lembut
"kamu nggak nyusahin tante kok, malahan tante bahagia kalo punya kamu, tante bisa ngerasain punya anak perempuan" balas ibu jazendra lagi
yah, vivi suka melihat drama secara real life
andaikan saja vivi membawa popcorn pastinya akan lebih nikmat"hehe vita beneran mau hidup mandiri tant, jadi nggak perlu khawatir" novita berbicara
hilih hidup mandiri tapi malah jadi benalu dirumah lando
oh wait, kenapa vivi terdengar seperti pacar yang cemburuan?
" terserah dia lah ma, kalo dia nggak mau ya gak perlu di paksa" sambung jazendra "lagian juga dia punya keluarga lando yang bakalan membesarkan dia apalagi tuan muda mereka sangat menyukai novita" lanjut jazendra
lando yang juga hanya menyimak entah kenapa melirik kearah vivi, ingin melihat reaksi vivi namun sayang..... lando hanya melihat ekspresi tidak perduli dari wajah vivi
terbesit sedikit rasa kecewa namun lando sendiri tidak menyadarinya
"tante nggak perlu khawatir karena aku bakalan jagain novita kok" ucap lando memperkuat pernyataan jazendra sebelumnya
"baiklah kalo gitu, tapi tante bakalan tetep suruh jazendra jagain kamu" ucap ibu jazendra ke novita "oh ya, jazendra....siapa gadis imut ini? pacar kamu ya?" celetuk ibu jazendra pada akhirnya saat melihat wajah buntal vivi
jangan salahkan ibu jazendra, karena sebelumnya jazendra belum pernah membawa temannya ke rumahnya apalagi seorang perempuan, bahkan gadis cantik tetangga mereka saja belum pernah kerumah mereka hanya sekarang dan itupun adanya gadis imut ini
hanya gadis imut ini......
"bukan kok tant" 3 orang menjawab secara bersamaan.... vivi, naura, dan lando yang secara tidak sadar mengungkapkan fikiran lando
"huh? masa sih" ucap ibu jazendra main-main
jazendra hanya tersenyum
"belum kok ma" dan akhirnya mengucapkan hal yang membuat suasana hening
ayah jazendra dari awal hanya menyimak, terlihat tidak perduli namun entah kenapa terlihat seperti ingin tertawa
" kalo gitu bentar lagi jadian donk" ibu jazendra tertawa ringan dan di ikuti dengan senyum nakal jazendra
"jadi siapa nama calon mantu mama?" tanya ibu jazendra
"hehe, tant....nama saya vivian, tapi tant aku sama jaze.." ucapan vivi terpotong
"ouh sayang, kenapa bisa suka sama anak tante" ucap ibu jazendra yang memotong ucapan vivi tadi
vivi merasa tripel kali menyesal menerima undangan jazendra
iyasih vivi suka sama jaendra, tapi sukanya bukan jenis suka yang seperti itu, sukanya itu hanya sebatas mengagumi
vivi menatap kearah jazendra yang sudah memberinya masalah dan kemudian kembali menatap wajah ibu jazendra yang terlihat exited
"hehe tant, aku sama jazendra nggak ada hubungan kayak gitu, jazendra hanya bercanda tant" ucap vivi pada akhirnya
"iya ma, vivian emang belum suka sama zendra tapi zendra bakalan berusaha ngejar dia....karena itu zendra ngenalin calon pacar zendra ke mama agar mama bantuin zendra" jazendra tertawa nakal
heh
sejak kapan karakter sombong namun baik hati, dingin tapi perhatian yang dijelaskan di novel berubah jadi bar-bar dan petakilan serta ngeselin kayak gini?
emang nggak pernah ada yang beres dengan pengaturan novel ini dari awal vivi datang dari pemeran utama, pemeran pendukung, pendukung penjahat....semuanya berantakan
yah kalau di fikir-fikir mungkin karena efek buterfly yang disebabkan tindakan-tindakan vivi yang tidak sejalan dengan alur plot asli
"hahahahahahahahaha, teruskan nak.... papa mendukungmu" ayah jazendra yang dari tadi diam tiba-tiba tertawa wajah tampan tersebut benar-benar menurun ke jazendra
vivi tak tau harus berbuat apa setelah mendengarkan hal tersebut
bocil seperti jazendra mengatakan ingin memperjuangkan vivi? heh hari ini benar-benar dipenuhi dengan lelucon
disaat suasana hangat mengembang, novita tenggelam dalam fikirannya sendiri saat melihat wajah vivi
vivi yang selalu mengambil perhatian darinya, novita merasa kesal entah kenapa......perasaan itu datang entah semenjak kapan
seolah-olah mengatakan kepada novita bahwa seharunya dia menjadi pusat perhatian semua orang, menjadi matahari sebagai poros dunia yang artinya semuanya hanya berputar mengelilinginya bukan yang lain
perasaan tersebut membuatnya gila hingga dia tanpa sadar terpengaruh dan mendorong vivi di gunung waktu itu
dia ingin merebut kembali sesuatu yang membuatnya menjadi pusat perhatian yang bahkan novita sendiri tidak tau perhatian apa
ini menyebalkan, seharusnya vivi tetap bertindak jahat dan membully novita, harusnya vivi bertindak membencinya setengah mati, karena jika tidak sepertinya hal-hal akan berjalan seolah-olah tidak pada tempatnya
melihat vivi menjadi pusat perhatian rasa ingin melenyapkan vivi meningkat
haruskah dia menculik vivi dan melenyapkan vivi?
tentu saja antagonist kita vivi tidak tau dan tidak perduli dengan apa yang protagonist cantik kita fikirkan
karena vivi sibuk meladeni ibu jazendra yang sepertinya gemes dengan semua tingkah laku dan jawaban yang vivi ucapkan
bukannya vivi tidak mau keluar dari situasi ini, hanya saja orang tua jazendra terlalu baik untuk vivi manipulasi secara psikologis
naura sepertinya tidak perduli dengan kesedihan vivi, karena saat mendengar ibu jazendra menyanjung vivi, naura tiba-tiba terlihat bangga dan mulai menyebutkan semua kebaikkan tentang vivi
jazendra tersenyum konyol melihat kearah vivi
lando menatap adegan didepannya dengan tatapan datar , teringat kenangan saat dia dan vivian di jodohkan.... merah cerah menghiasi pipi putih vivi ketika dia tersenyum bahagia
sialan, perasaan itu datang lagi
bukankah dia yang memutuskan untuk mengakhiri perjodohan mereka, seharusnya dia tidak mengingat itu lagi
teman masa kecilnya dulu entah kenapa tiba-tiba terasa asing, dan dia sendiri yang membuatnya seperti itu.
Astagfirullah...nggak sengaja terupload...padahal belum aku baca ulang....
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Villain
Teen Fictionini tuh kisah si vivi yang tersesat........bukan tersesat di hutan ataupun di tempat lain.....karena nyatanya tuh vivi tersesat di dalam novel yang baru aja selsai vivi baca...... yaudah sih, vivi kan ahli psikolog.....masalah seperti itu mudah untu...