5% ekspektasi VS realita

6.4K 809 25
                                    

Untuk seumur hidup, baru kali ini vivi merasa takut

Bagaimana tidak

Karena sekarang hidup vivi akan berakhir

Rasanya sangat mengesalkan

Siapa sih yang mengurung novita di gudang

Duh.....kan semuanya jadi kacau

Dan gue juga, bego banget sih.....kenapa gue tadi ngikutin faisal? Kenapa nggak langsung aja ke gudang buat nyelamatin novita, bukannya malah ngawasin faisal

Vivi pengen nangis

Tapi bukan pengen lagi

Karena nyatanya air mata vivi udah jatuh berkali-kali karena ketakutan

Sumpah

Vivi paling tidak suka berurusan dengan pasien yang menderita psikopat

Kenapa?....karena banyak psikolog yang tewas di tangan pasien psikopatnya sendiri

Karena itu, vivi tidak pernah mengambil pasien psikopat

Tapi sekarang, vivi berdiri tepat di depan seorang psikopat yang sedang tertawa terbahak-bahak

Dengan memeluk novita, vivi mengumpulkan seluruh keberaniannya dan kemudian berbicara "b bang...." dan belum selesai vivi bicara seorang cowok yang tak tau dari mana asalnya tiba-tiba menarik novita dari pelukan vivi

Cowok tersebut, lando....memegang tangan novita erat-erat...

"Lo nggak apa-apa kan" tanya lando kepada novita dengan sangat lembut

Yang di balas anggukan ringan dari novita

Segera lando menuntun novita pergi dari tempat kejadian dan meninggalkan faisal dan vivi berduaan

Hening

"B....bang faisal" dengan seluruh keberanian yang tersisa vivi memanggil faisal

"Hn" jawab faisal yang masih berusaha menenangkan ekspresinya

Hening lagi

Vivi sudah lemas....tak punya lagi kekuatan....rasanya semua kekuatannya di lahap habis oleh ketakutannya

Faisal yang sudah tenang melangkah maju kearah vivi

Dengan lembut membawa vivi kedalam pelukannya

Vivi yang memang lemas, sepenuhnya bersandar di dalam pelukan faisal

Faisal mengusap punggung vivi yang bergetar

"Udah-udah, jangan takut hn ...... nggak ada yang berani gangguin lo.........kalo takut, nangis aja....nanti takutnya juga bakalan hilang" bujuk faisal di sertai tawa kecil

'Cih....ini semua juga gara-gara lo tau...yang bikin gue takut itu elo.....dengan cara lo meluk gue kayak gini gue makin takut' maki vivi dalam hati, namun tidak berani diucapkan secara langsung

Tapi.....

"Huwaaaaaaaa......huaaaaaa......hiks..hiks....aaaaaa....hwaaaaaaa" vivi nangis dengan sepenuh hati, mengabaikan rasa malu yang seharusnya ia miliki karena menangis seperti anak kecil

Menyandarkan kepalanya di dada faisal

Dan kemudian mendusel-duselkan wajahnya yang dipenuhi air mata dan ingus di baju olahraga faisal

Kedua tangannya memegang erat pinggang faisal

Jujur

Vivi menangis bukan hanya karena takut karena faisal

Not A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang