20% asrama

6.4K 768 147
                                    

"Mom dan dad katanya pulang hari ini"

Suara berat faishal bergema di dalam mobil yang sunyi

Namun tak ada jawaban

Karena vivi yang tertidur nyenyak di co pilot

Mobil faishal sekarang berhenti di pinggir jalan

Seharusnya beberapa meter lagi sampai dirumah mereka

Kenapa faishal berhenti?

Entahlah....

Mungkin karena.....Faishal ingin memperhatikan wajah adiknya lebih lama?

Yah

Memperhatikan

Mengingat wajah ketakutan vivi yang masih melekat di fikiran faishal waktu faishal kehilangan kendali

Faishal mengerti satu hal sekarang berhubungan tentang Vivi, adiknya, miliknya, orang yang ingin selalu harus berada di dekatnya....

Faishal menyadari bahwa faishal tidak bisa lagi memandang vivi sebagai adik

Perasaan itu semakin dalam

Sangat aneh

Sejak kapan perasaan tabu tersebut muncul?

Faishal tak tau, yang jelas faishal tak akan membiarkan adiknya dekat dengan cowok lain
....
Ah ya 'adiknya'.....haruskah faishal menggantinya dengan kata 'miliknya' ?

Yah

Mungkin itu harus......

"Milik ku" ucap faishal pelan sembari mengulurkan tangannya ke pipi vivi dan dengan lembut membelainya

Terlihat vivi mengerutkan bibirnya, merasa tak nyaman

Dan faishal yang tidak normal mulai mengusap bibir vivi dengan jempolnya sembari tersenyum psikopat

Faishal mendekatkan kepalanya kearah vivi

Memperhatikan bibir vivi yang semakin dekat dengan bibirnya

Memejamkan matanya, faishal berniat menempelkan bibirnya ke bibir vivi

Hingga

"PLAAAKKK"

Suara tamparan terdengar

Faishal yang tak jadi mencium vivi hanya bisa memegang pipinya dengan raut wajah suram memandang vivi

(Hah😂😂....tertampar kau makhluk psycho😂😂)

"Abang mau ngapain?!!" Tanya vivi dengan wajah panik

Tanpa menunggu jawaban faishal, vivi berniat membuka pintu mobil

Dan faishal menyadarinya, alhasil vivi di tahan di kursi nya dengan faishal yang memeluk perut vivi

"Hiks..hiks...huaaaaaa....huhu...hwaaaaaaaaa.....hiks....haaaaaaa...." dan ya....vivi menangis "Jangan bunuh gue bang, gue nggak salah apa-apa....hiks..hiks....huaaaa....waaaaa...hwaaaa" racau vivi di sela tangisnya

Yah

Tentu saja vivi akan menangis, mengingat bahwa ia sedang demam dan emosinya naik turun

Faishal tak berbicara hanya memeluk vivi semakin erat dan tanpa malu membenamkan wajahnya di leher vivi yang panas karena demam

"Dek.....gue nggak akan nyakitin lo" ucap faishal lembut

Tangisan vivi hampir terhenti

Not A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang