2. Lurus pojok kanan.

159 22 3
                                    

Satu malam telah Copter lewati di apartemen barunya. Jika bukan karena perjodohan yang direncanakan orang tuanya Copter tidak akan menyewa apartemen, Copter kabur dari rumah untuk menghindari perjodohan, dan memilih tinggal di apartemen yang dekat kampus. Apalagi di tahun ke empat Copter lebih banyak kegiatan di kampus, pulang ke rumah sebenarnya cukup jauh dan menyita waktu.

Pagi pertama di Hunian Pemburu Bintang awalnya biasa-biasa saja, hingga Copter membuka pintu apartemennya. Dia ingin menarik kata biasa-biasa saja itu menjadikan luar biasa.

Bagaimana tidak luar biasa, ketika pintu dibuka Copter telah mendapat hujan tepung. Pelakunya menyunggingkan senyum di depan pintu apartemennya, itu Kimmon telah siap dengan seragam kampusnya.

"Brengsek!" Umpat Copter.

"Apa? Ga denger nih, lagi tutup mata."

Copter berdecak kesal, Copter mengambil gumpalan tepung yang masih bersarang di rambutnya kemudian melemparnya pada Kimmon. Jas Kimmon terkena tepung, dia mengernyit kesal.

"Njingan! Lo kotorin jas kebangsaan gue!"

"Lo pikir lo ga bikin seluruh tubuh gue kotor?!"

Copter berdecak, dia hendak masuk ke kamarnya lagi untuk membersihkan diri dan mengganti seragam namun pemuda tak berotak itu malah menyusulnya ke dalam kamar.

"Ngapain lo masuk?"

"Numpang bersihin jas gua!"

"Bersihin di kamar lo sendiri!"

"Gak. Males. Lagian gue udah masuk kamar lo."

"Pergi gak? Gue mau ganti baju!"

"Ganti aja kali, gue juga gak nafsu sama lo! Mana kamar mandi lo?"

"Lurus pojok kanan. Cepet lo bersihin, trus pergi! Gue mau ngampus."

Kimmon hanya mengendurkan bahu kemudian memasuki kamar mandi.

Setelah membersihkan jas nya, Kimmon beranjak pergi namun dia salah fokus ke dalam kamar Copter, dia melihat pemuda itu sedang bertelanjang dada dan membalas chat dengan wajah kesal. Kimmon masih menatapnya dari kosen pintu, entah kenapa wajah kesal tetangga barunya sangat menggemaskan.

"Weeh, lo mau gue antar?" Teriak Kimmon membuat Copter tersentak dan segera menutupi tubuhnya.

"Lo ngintip gue, hah?!"

"Idihh. Gua cuma lewat, dan lagi baik nih nawarin tumpangan. Kita satu kampus kan? Cuma beda gedung aja."

"Gak usah!"

"Yakin? Udah hampir telat loh!"

"Temen gua mau jemput!"

"Suruh temen lo langsung ke kampus, lo gue yang anterin.. siapa tuh nama lo?"

"Nama gue mahal."

"Jangan sok jual mahal, ntar gue tawar nih?"

"Tai!"

"Lo mau kasih tau nama lo apa gua kasih lo nama panggilan dari gue?"

"Shat! Nama gue Copter! Jangan lo berani ubah-ubah!"

"Oke.. buruan lo ganti pakaian, muka lo bersihin juga tuh. Gue tunggu di depan."

Copter hanya menatap Kimmon yang berlalu menuju ruang depan. Demi apapun, Kimmon sangat menyebalkan.

--tbc

Hunian Pemburu BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang