"Helo, welkambek to my channel! Ketemu lagi sama Kad imuuut cememew cememeuw ini.."
"Ihhh.. P'Kad! Bunganya jangan dimakan! Mau Tung kasih ke P'Bank Thee!"
"Diem napa sih? Aku lagi live nih!"
"Live aja sana! Tapi jangan ambil bunga dedek!"
Keributan itu terdengar dari halaman depan gedung hunian Star Hunter, bocah SMA laknat dengan adik kelas yang terlalu cepat dewasa itu ribut hanya karena beberapa batang bunga, tentunya Tung kesal karena bunga yang dia kumpulkan untuk BankThee malah diambil Kad untuk hiasan live tak berguna.
"Udah sana cari aja lagi! Kan ada banyak dek!"
Tung mendengus, dia menuju pokok halaman yang masih ada bunganya. Kad pun kembali fokus ke ponselnya menyapa beberapa orang yang mau mampir ke live nya. Saat tengah asik membaca komentar penonton, Kad salah fokus pada siluet dua pemuda berseragam kampus yang melintas di belakang tubuhnya. Itu Kimmon, tengah menyeret Copter ke dalam gedung. Kad berbalik untuk menatap mereka.
"Eh, Tung! Liat deh, mereka bareng lagi!" Seru Kad.
Tung segera menoleh ke arah Kimmon dan Copter yang memasuki pintu lobi.
"Iya iya. Padahal kemarin-kemarin P'Copter anti banget sama P'Kim. Pasti ada sesuatu!"
"Ho-oh! Tercium bau-bau amis di sini!"
"Amis? Palingan itu bau mulut P'Kad, kan tadi P'Kad makan ikan mati."
"Iya kali aku makan ikan hidup, Tung?! —Hoiihhh! Bukan itu maksudnya! Ada yang mencurigakan antara mereka! Mau selidiki?"
Tung mengangguk mantap. "Yup! Setelah dedek ngasih bunga ke P'Bank Thee!"
Kad berdecak. "Mereka keburu ilang, udah ayok sekarang!" Kad menoleh ke arah ponselnya dimana live nya masih berlangsung. "Oke gais, sekarang kita akan menyelidiki kebenaran hubungan P'Ter dan P'Kim! Tetap disini, di Channel Kad Ploysapusapu!"
Setelah mengucapkan itu, Kad bergegas mengekori Kimmon dan Copter dari belakang, di susul Tung yang masih menggenggam seikat bunga yang ingin dia berikan pada Bank Thee di kamarnya.
Mereka melihat keduanya masuk ke lift dan menuju ke lantai empat, mereka bergegas mengejar.
"Pakai tangga!" Ujar Kad.
"Hah? Tangga? Capek phi!"
"Ish, badan aja gede, olah raga dikit capek?! Aish, udah buruan!" Kad mendahului berlari di antara anak tangga. Tung hanya menyusulnya.
Namun di lantai dua, Tung melihat Bank Thee yang duduk sendirian di balkon sambil menulis karangan, mengabaikan Kad yang berlarian di antara tangga, Tung malah melangkah ke arah Bank Thee dan menyodorkan bunga padanya.
"Nih.. bunga cantik, untuk orang cantik." Tung tersenyum malu-malu sambil menyodorkan bunga di tangannya pada Bank Thee.
"Helehh.. gombal lu bocah!"
Setelah mengucapkan itu, Bank Thee meraih bunga dari Tung, dia memandangnya sejenak, Tung sudah bahagia bukan kepalang.
"P'BankThee suka?"
"Humm.. suka, makasih ya."
"Kalau sama aku juga suka?"
"Eh, lu tuh masih bocah. Jangan main suka-sukaan, entar ompong!"
"Tung udah gede loh! Tung lebih gede dari P'Kad!"
"Gede apanya? Badannya? Iya jel—"
"Bukan badan aja! Ada yang lain, mau liat?"
Paham maksud Tung, mata Bank Thee segera membola. Dia reflek menggeplak kepala Tung gemas, bisa-bisanya bocah kelas sebelas menggodanya seperti ini.
-
Kad baru menyadari jika Tung tidak berada di belakangnya lagi setelah dia sampai di lantai tiga. Entah kemana bocah itu menghilang, Kad memilih bodo amat dan melanjutkan langkahnya untuk membuntuti Kimmon dan Copter. Dia sudah sampai belokan untuk menuju tangga lantai empat, namun kehadiran pemuda berahang tegas dan mata elang itu membuat langkah Kad terhenti.
Junior muncul dari koridor dan hendak turun ke lantai dasar, malah hampir bertabrakan dengan Kad.
Masalah bola basket mereka memang sudah selesai, tapi entah mengapa setiap Junior bertemu Kad selalu saja muncul masalah baru yang membuat Junior selalu saja kesal.
"Ketemu juga lo akhirnya, mau kabur kemana lo?" Junior menarik kerah belakang kaos yang Kad gunakan hingga sang empu berhenti di tempat.
"Aduhh phi! Perut aku mules! Lepasin plis! Aku mau puup!"
"Alesan lu! Tanggung jawab dulu lo woy! Siapa yang ngerendam barbeque gue pake soda pas malam pesta aniversary P'Tae hah? Lo kan?"
"Jangan asal tuduh phi! Pas itu ada banyak orang kan?!"
"Ngeles lu! Fergie bilang liat lo jatuhin sebotol soda ke barbeque gue pas itu, ngaku ga lo?"
Kad yang merasa terintimidasi akhirnya mengaku. "Aku gak sengaja, phi!"
"Nah, kan! Ngaku aja susah! Dah, traktir gue hari ini!"
"Tapi.. tapi aku mau.."
"Gak ada tapi-tapi, kalo traktir besok jadi nambah!"
"Ehh.. gak bisa gitu dong! Ini pemerasan namanya!"
"Pemerasan tetek lu! Siapa suruh nyari masalah sama gue?!"
Kad berdecak kesal, dia hanya pasrah diseret Junior ke lantai bawah. Hilang sudah kesempatan memata-matai Kimmon dan Copter! Kad gagal jadi wartawan!
--bersambung.
#TungThee layarkannnn🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunian Pemburu Bintang
FanfictionHunian Pemburu Bintang atau nama kerennya Star Hunter Apartement, sebuah gedung hunian yang ditinggali manusia-manusia tampan yang memiliki keunikan masing-masing. Masuklah, mata mu akan dimanjakan dengan pemandangan indah, tapi bersiaplah untuk ses...