3. Kerasukan roh kera sakti

154 24 31
                                    

Pada akhirnya Copter pergi ke kampus dengan Kimmon.

Copter menyesal, tapi juga tidak bisa melompat begitu saja dari mobil, mulut pria itu sangat menyebalkan, sepanjang jalan dia tidak henti-hentinya mengoceh yang hampir membuat Copter gila.

Maka saat jam pulang, Copter mengabaikan ajakan pulang dari Kimmon dan menaiki taksi saja.

Di sore hari gedung hunian ini lebih ramai, para penghuninya hampir semua berada di gedung bukannya sibuk di sekolah dam pekerjaan. Copter iseng jalan-jalan di taman belakang gedung, kelihatan cukup sepi dan sunyi, ada ayunan dan kolam di sana. Copter pikir bisa menenangkan dirinya yang lelah di sana.

Ketika kaki Copter berpijak di taman, dia melihat dua siswa sekolah menengah berjongkok di depan kolam, entah apa yang mereka lakukan, awalnya Copter memilih abai, tapi ketika salah satu bocah itu tercebur di kolam, Copter segera menghampirinya dan membantunya naik.

"Kamu ga papa?" Tanya Copter pada pemuda bermata bulat yang kini pakaiannya basah semua, pemuda itu menyengir dan memeluk Copter.

"Kamu ga papa?" Tanya Copter pada pemuda bermata bulat yang kini pakaiannya basah semua, pemuda itu menyengir dan memeluk Copter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ga apa karena udah ditolong phi imut!" Pekiknya. "Phi baru disini ya? Nama aku Kad, dan ini adik kelas aku namanya De'Tung. Nama phi siapa?"

Copter mendorong tubuh pemuda bernama Kad itu sedikit menjauh. "Copter, panggil P'Ter saja."

"Aye aye, P'Ter!" Kad berdecak girang. Tung menarik kakak kelasnya yang hampir tercebur ke kolam lagi.

"Maaf merepotkan P'Ter! P'Kad memang seperti ini, dia dirasuki roh kera sakti, makanya tingkahnya ajaib. Sekali lagi maaf ya phi?"

"Aih, tidak masalah N'Tung. Lagi pula apa yang kalian lakukan disini sampai nyebur?"

Kad menjawab lebih dulu. "Aku lagi bantuin De'Tung nyariin kecebong, katanya buat tugas sekolah!"

"Iya, phi. Kata P'Kad ada banyak kecebong di kolam ini, terus tadi P'Kad coba ngubek-nguek kolam buat cari kecebong, ehh.. malah dia yang ngapung kek kecebong." Imbuh Tung.

Copter meringis, tidak habis pikir dengan dua bocah ini. "Kenapa kalian mencari kecebong di kolam renang? Mana ada!"

"Tapi P'Kad bilang banyak!" Sungut Tung.

"Kemarin P'Kim sama P'Tae bilang ada kecebong putih di kolam, makanya aku ajak De'Tung cariin kesini." Kad tidak mau salah juga.

Kecebong putih? Telinga Copter memerah. Bocah ini benar-benar.

"Kad, kau tau apa kecebong putih?"

Baik Kad maupun Tung menggeleng polos.

"Bukannya kecebong putih itu kecebong yang warnanya putih?"

"Astaga! Lupain-"

"Heeeee Kakad! Sini lo! Tanggung jawab lo, siapa yang pecahin bola basket gue?" Teriakan ini dari pemuda yang berdiri di pintu belakang gedung. Pemuda berwajah tegas dengan tatapan elang yang terfokus pada Kad.

 Pemuda berwajah tegas dengan tatapan elang yang terfokus pada Kad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat kehadiran pemuda itu, Kad mendadak lari terbirit-birit.

"Kenapa?" Tanya Copter. Tung menoleh.

"Itu namanya P'Junior, P'Kad kemarin cari gara-gara sama dia. Masa bola basketnya P'Junior dipake akrobat katanya niru sirkus, dan bolanya pecah. Dari kemarin mereka kejar-kejaran terus." Tung menjelaskan.

Copter hanya mengernyit tidak paham lagi dengan Kad. Kenapa tidak ada satupun penghuni apartemen ini yang waras?

--bersambung.

Hunian Pemburu BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang