10. Nah kan, lo modus.

124 19 13
                                    

Maaf gais, sorry baru muncul. Gue bener-bener ga ada waktu buat ngetik, sibuk nguli sama tidur aja :')

Buat yang puasa semangat yaa.. mari sahur bareng anak-anak Star Hunter 🥰🥰

.

Di sebuah lapangan futsal milik umum, Bank Tora berdiri menatap heran ke arah sudut lain lapangan, dia melihat seseorang yang sama sekali tidak pernah dia lihat keberadaannya di lapangan futsal tentunya dia heran. Di sana ada Copter duduk di bangku cadangan, terlihat kepalanya terhuyung ke depan ke belakang karena mengantuk sambil memeluk ransel yang milik —hm, sepertinya milik Kimmon, pikir Bank. Jika bukan Kimmon, siapa lagi? Lihat saja yang bermain futsal dengan anak teknik itu, Kimmon bukan?

 Jika bukan Kimmon, siapa lagi? Lihat saja yang bermain futsal dengan anak teknik itu, Kimmon bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya ada apa antara mereka?" Gumam Bank, belum melepas tatapannya sedikitpun dari Copter.

Bank bukannya tidak peka, dia sudah merasa ada sesuatu antara seniornya Kimmon dan penghuni baru yang menggemaskan itu. Sesuatu yang membuat Copter tiba-tiba menjadi penurut padahal sifat aslinya seperti kucing liar.

Tepukan di bahunya membuat Bank tersentak dan segera berpaling menatap teman sekelasnya, Bonus yang melemparkan tatapan memincing padanya.

"Liatin apa lo sampe begitunya?" Sinis Bonus.

"Liatin barang antik." Bank menyeringai.

Bonus mengernyit, dia menatap ke arah pandang Bank. Segera dia mendapati Copter di bangku cadangan sana.

"P'Ter ada di lapangan? Ngapain?"

"Nah, itu juga jadi pertanyaan gue. Lo gak ngerasa aneh apa?"

"Aneh gimana?"

"Ya, aneh. Dari kemaren P'Copter lengket banget sama P'Kim, padahal mereka kan musuhan gitu, gue jadi pengen tau mereka ada hubungan atau apa."

"Terus kalo mereka emang ada hubungan lo mau apa?"

"Mau gue tikung!" Ucap Bank percaya diri sambil mengedip matanya sebelah.

"Idihhh.. nyari gara-gara lo sama P'Kim, dan P'Copter belum tentu juga mau sama lu."

"Masa P'Copter ga mau sama berondong seganteng gue. Emang lo yang sok jual mahal padahal bisa gue cicil."

Bonus mendelik. "Lo kira gue barang apa?!"

"Bukan sih, lo kan dagangnya. Gue mau beli hati lo, tapi lo jual mahal, ya udah gue cari pedagang lain."

Bonus kehabisan kata, tiba-tiba jantungnya berdetak sangat cepat.

"E-emang kenapa lo mau hati gue? Kurang kerjaan lo terus mau mainin hati gue gitu?"

"Sorry aja, Bo. Being player is not my style." Bank tersenyum lebar hingga matanya tinggal segaris.

Astaga, selamatkan Bonus! Dia mulai salah tingkah, matanya berkeliaran. Di saat bersamaan, mata Bonus melihat bola nyasar yang mengarah pada Bank, dia reflek mendorong Bank hingga keduanya kehilangan keseimbangan dan berakhir saling tindih di tepi lapangan.

"Nah, kan! Lo modus buat peluk-peluk gue, sebenernya lo juga suka sama gue kan? Bilang aja, sebelum gue berpindah hati nih." Bank yang tertindih tubuh Bonus masih sempat-sempatnya menggoda.

Bonus mendelik, dia segera bangkit dan berdiri. Wajahnya merah padam. Tanpa berkata apapun lagi dia segera berlari ke tengah lapangan bersembunyi diantara temannya yang lain. Bank melihat itu hanya terkekeh. Dia berdiri, dia menyadari punggungnya yang kotor akibat kegiatan saling tindih barusan. Dia segera menuju kamar mandi.

-

Setelah membersihkan punggungnya, Bank mengaca sebentar, maklum anak tiktok, dia mulai melenggak-lenggok dengan musik yang menguar dari ponselnya. Hingga kegiatannya terpaksa terhentikan saat suara pintu kamar mandi dibuka kasar oleh seseorang.

Copter tiba-tiba masuk dengan wajah kusut setengah mengantuk nya. Dia menyalakan keran dengan volume maksimal hingga airnya mengucur mengenai bajunya. Dia mengumpat keras, dan Bank hanya menonton betapa lucunya tingkah Copter.

"Ai'Shat!" Copter mematikan paksa keran. "Bangsat! Bangsat! Anjing lo asuw Kheemmonta!" Umpat Copter tiada henti.

"Ekhem!" Dehem Bank guna menyadarkan keberadaannya pada Copter.

Copter meliriknya. "Eh, ada lo, Bank Taro?"

"Tora, phi. Toranin! Dikira gua snack apa." Bank meringis dalam hati.

"Serah lah, intinya Bank kan?" Copter meliriknya dari atas ke bawah. "Jadi pacar gadungan gue!"

"HAH?!" Mata Bank serasa mau keluar dari mulutnya.

"Lo kagak budek kan? Jadi pacar bohongan gue plis! Sampai hidup gue aman aja, oke?"

Bank tidak tahu harus menjawab apa, dia tentunya tergoda dengan Copter, tapi dia pejantan betina tunggal, tidak semudah itu berpindah hati. Bagaimana ini?

--bersambung.

Hunian Pemburu BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang