Fix It 1.2

28 3 0
                                    

Arisha Cantika

Aku menatap gerbang rumah Fadhil dengan ragu, apakah aku harus masuk kedalam? Tapi aku sudah pergi sejauh ini, dan akan sia-sia semua usaha yang telah kulakukan sebelumnya jika aku tidak menyelesaikan nya hingga akhir. Aku mencoba meyakinkan diri untuk tetap pada rencana, kemudian perlahan menekan bel rumah nya.
Tiga kali bel berbunyi kemudian keluarlah seorang perempuan yang kuyakini adalah ibunya Fadhil.

"Iya, siapa ya?"

"Assalamualaikum tante"

"Loh Risha, waalaikumsalam, ibu kira tadi tukang paket yg nganterin pesenan ibu, ternyata kamu, ayuk masuk dulu"
Aku mencium telapak tangan kanan ibu Fadhil kemudian mengikutinya kedalam.

"Hehe, iya"

Rumah Fadhil tidak berubah sama sekali, masih sama seperti pertama kali aku datang, yang berbeda mungkin tanaman pada pot-pot di teras depan yang semakin lebat serta bertambah varietas baru. Kami menuju ke ruang tamu, aku hendak langsung mengatakan alasanku datang ketika ibu Fadhil sudah lebih dulu pergi ke dapur untuk membuatkan minuman.

"Ibu buatin minum ya, kamu suka es jeruk kan ? Oh iya kebetulan ibu kemarin bikin cookis, kamu duduk dulu aja di sofa"

"Suka, tapi Gausah bu, aku cuman mau sebentar disini"

"Gak apa-apa, kapan lagi pacarnya Fadhil main kesini"
Aku tidak menjawab perkataan beliau karena sepertinya Fadhil belum mengatakan kepadanya bahwa kami sudah putus.

Beberapa menit kemudian Ibu fadhil keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi segelas es jeruk segar dan setoples cookis coklat yang langsung menarik perhatianku.

"Nih diminum ya, cobain juga cookis nya, ibu bikin nya sambil dibantuin Friska makanya bentuknya ada yg beda"

"Iya makasih bu,harusnya ibu ga perlu repot-repot, jadi ga enak akunya"

Aku meminun es jeruk yang diberikan kemudian rasa segar langsung menghampiri tenggorokanku yang sempat terasa kering, aku mengambil cookis untuk mencobanya dan ternyata rasanya sangat enak, adonan cookis nya pas tidak terlalu keras dan lembut dengan rasa chocochip yang menambah rasa manis di cookis nya.

"Enak banget bu"

"Ibu senang kalau Risha suka, biasanya ibu kalau bikin cookis kadang terlalu keras, tapi ini gimana Risha?"

"Pas bu, ga keras, malah lembut dan gampang hancurnya"

"Waah ibu jadi pengen nyoba"

Aku menghabiskan cookis nya dengan cepat kemudian mencoba fokus dengan mengingat tujuan ku berada disini, aku hanya akan menunjukkan video Fadhil kemudian seandainya bisa, aku ingin meyakinkan orangtua Fadhil tentang kemampuan yang Fadhil miliki.

Sebenarnya aku juga merasa ragu untuk melakukan ini, karena aku tidak ingin terlihat seperti mencampuri urusan keluarga orang lain, namun aku tidak bisa membiarkan hal ini terjadi, karena berdasarkan cerita dari Friska bahwa orangtua Fadhil sepertinya juga tidak mengetahui tentang kemampuan Fadhil.

"Oh iya nak Risha sekarang di IPA 1 ya?"

"Iya bu"

"Berarti Risha pintar ya, kata Fadhil ipa 1 itu buat orang-orang pintar, ga kaya Fadhil tuh malah masuk ipa 5, dia emang udah semakin malas belajarnya"

"Hehe Ga juga kok, ipa 1 sama aja kaya kelas ipa lain nya"

"Ooh iya nak Risha kesini buat nyariin Fadhil ya? Tapi dia lagi ga ada hari ini"

"Oh ga kok, aku emang mau ketemu ibu"

"Saya?"

"Aku mau nunjukin video ini"
Aku mengeluarkan ponsel ku dan membuka video saat Fadhil sedang bernyanyi di cafe.

Pacar Pura - Pura 2 (Find Yourself)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang