Distance

21 4 0
                                    

Risha menatap pesannya yang tidak kunjung mendapat balasan dari Fadhil. Padahal dia hanya menannyakan tentang keberadaan Fadhil sekarang, karena saat mengunjungi kelasnya Fadhil tidak ada disana.
Setiap malam Fadhil juga selalu melewatkan teleponnya dan baru memberikan balasan nya di pagi hari. Risha sampai heran, mengapa sangat sulit untuk menemui Fadhil sekarang? Mereka hanya berbeda kelas, bukan berbeda sekolah, tapi rasanya seperti Fadhil semakin jauh darinya.

"Mungkin Fadhil lagi di kamar mandi Rish"
Agnes menanggapi kerisauan Risha untuk menghilangkan kekhawatiran nya. Meskipun dia sebenarnya malas meladeni drama di waktu istirahat yang seharusnya bisa dinikmati dengan tenang.
"Gamungkin nyampe selama ini nes"

"Lagian tumben lo nyariin dia? Biasanya lo gapernah peduli"

"Sekarang beda, kalau dulu pacarannya kan cuman pura-pura"

"Udahlah gausah galau, mungkin dia lagi di kantin dan lupa bawa hp"

"Yah mungkin aja sih, tapi tetep aja aneh"

"Udahlah gausah curigaan, nih makan aja rotinya"
Agnes memasukkan roti ditangannya untuk menyumpal mulut Risha yang terus mengoceh tentang Fadhil.

"Yaudahlah, gua tunggu aja, oh iya nes pulang sekolah besok kita ada latihan drama kan?"

"Emang iya? Haduh mager banget gua"

"Sama gua juga, padahal tampil nya masih akhir semester, kenapa kelompok kita pada rajin banget sih"

"Yaudahlah mungkin biar lebih banyak latihan, takutnya keteteran sama tugas yang lain"

"Tapi kan buat orang mageran kaya gua ga cocok ikutan rajin kaya mereka, eh berarti hari ini lo bakal latihan akting bareng Reivan? Cieee yg bakalan jadi couple"
Agnes menggoda Risha sambil menyenggol sebelah bahunya.

"Apaansih, ini semua gara-gara lo kan, malah mancing-mancing mereka buat milih gua"

"Hahaha tapi gua menantikan banget akting lo Rish, gua jadi inget pas kelas 10 lo nyoba akting nangis tapi gabisa"
Agnes mengingat tugas seni budaya kelas 10, dimana mereka disuruh membuat drama singkat, dan saat risha disuruh akting sedih, dia justru tidak bisa mengeluarkan air matanya dan hanya menampilkan wajah sedih yang terlihat cringe yang tidak bisa dilupakannya.

"Iya, padahal gua udah berusaha mikirin kenangan sedih gua, tapi susah banget ngeluarin air matanya"

"Hahaha akhirnya lo malah maksa nangis ya, gilak garing banget kalau gua inget lagi akting lo dulu"

"Tuhkan apa gua bilang, gua ga cocok jadi pemeran utama, masih sempat kali ya gua bilang ke Ayna"

"Eeh udah-udah gausah, gapapa biar gua ada hiburan lagi nanti"

Risha sangat ingin memukul sahabatnya dengan buku paket biologi tebal miliknya, karena Agnes justru mengharapkan penampilan buruknya bukannya mengharapkan penampilan yang baik pada aktingnya.

Bel pertanda istirahat selesai berbunyi, bertepatan dengan itu ponsepnya bergetar menampilkan sebuah pesan dari Fadhil.

From : Fadhil
Sori baru bls, gua habis dari perpus, ponselnya gak gua bawa

Risha menghela nafasnya membaca pesan dari Fadhil, mengapa dia tidak terpikirkan untuk pergi ke perpustakaan? Baiklah lain kali jika Fadhil tidak ada dikelas dia akan langsung ke perpustakaan.

Sementara disi lain Fadhil sengaja membalas pesan dari Risha setelah istirahat, karena Fadhil tidak ingin Risha melihatnya bersama Aleta yang malah akan menimbulkan salah paham.

Saat istirahat tadi Aleta dan Fadhil sengaja bertemu karena Aleta akan memberitahukan Fadhil tentang kegiatan belajar mereka kedepannya, Aleta menyuruh Fadhil mempelajari sendiri beberapa materi yang sudah diberitahunya karena tidak mungkin dia menjelaskan semuanya sendiri. Sehingga Aleta memberikan Fadhil akun belajar online miliknya supaya Fadhil bisa belajar dirumah.

Pacar Pura - Pura 2 (Find Yourself)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang