Him

29 4 0
                                    

Hujan deras di malam hari membuat suasana di pagi hari menjadi sedikit dingin, bahkan matahari tidak menampakkan dirinya dengan jelas. Untungnya tidak ada hujan lanjutan di pagi hari sehingga Risha bisa berangkat tanpa perlu mengkhawatirkan seragamnya akan basah.

Mata pelajaran kedua adalah olahraga, tapi Risha tidak yakin akan memungkinkan untuk melakukan praktik, sementara awan sekarang sudah terlihat mendung kembali.
Tapi Ternyata dugaan Risha salah, karena langit justru terlihat sedikit cerah meskipun masih terdapat sisa - sisa embun dan genangan dari hujan saat mata pelajaran sebelumnya.

Risha melipat seragam sekolahnya kemudian memasukkannya kedalam totebag, sekarang dia sudah berganti mengenakan seragam olahraga

"Gua pikir habis hujan begini gak akan ada pelajaran olahraga"

"Ya kali bakal begitu, guru nya aja udah nungguin di lapangan dari waktu gua masuk ke gerbang"

"Iyasih, pak Slamet emang rajin banget"

Risha berjalan menuju lapangan bersama teman - teman nya yang lain.
Semoga saja praktik kali ini tidak terlaru berat, karena dia tidak ingin sepatu nya basah jika harus melakukan olahraga yang membutuhkan banyak gerakan kaki.
Untungnya praktik hari ini hanya berlatih gerakan dasar permainan bola voli. Pak Slamet menunjukkan cara melakukan passing bawah dan menyuruh kami mencoba nya. Risha sedikit kesulitan untuk membuat lemparan bolanya tidak pergi terlalu jauh.
Risha memperhatikan bagaimana teman yang di sebelahnya bisa melakukan gerakan passing bawah dengan seimbang kemudian memperbaiki posisi telapak tangannya mengikuti bentuk yang dilakukan temannya sehingga kali ini dia bisa melakukannya dengan lebih baik.

Gerakan selanjutnya yaitu passing atas. Risha merasa gerakan passing atas lebih sulit dari passing bawah, karena terlihat seperti dia harus memantulkan bolanya ke atas menggunakan jari - jari tangannya.
Pak Slamet memberikan stopwatch nya kepada ketua kelas untuk menghitung waktu selama 60 detik bagi tiap siswa dalam melakukan gerakan passing atas karena beliau harus pergi ke kamar mandi.

Risha mulai melakukan gerakan passing atas. Sejak awal dia sudah tidak terlalu yakin sehingga dia lebih banyak menjatuhkan bolanya. Risha mencoba fokus pada pergerakan bolanya sehingga dia hanya melihat ke arah atas dan tidak memperhatikan genangan air di belakangnya, ketika Risha melangkah mundur  dia langsung terpeleset dengan bagian belakang tubuhnya yang hampir menyentuh tanah, tapi untungnya seseorang menahan badannya sehingga dia tidak jadi terjatuh. Masih dalam posisi yang sama Risha menatap terkejut Reivan yang berada cukup dekat dengannya. Reivan membantu Risha berdiri seperti semula, namun suasana hening disekeliling mereka membuat mereka melihat ke arah teman - teman nya yang sekarang menatap mereka berdua seolah sedang melihat film horor.

"Lo gak apa - apa Rish?"
Tanya Reivan memecah keheningan. Rezka sang ketua kelas memastikan bahwa tidak terjadi apa - apa kepada Risha, kemudian melanjutkan kegiatannya menghitung waktu praktik teman - teman nya.

"Iya gak apa - apa, makasih ya"

"Sama - sama"
Reivan tersenyum ke arah Risha kemudian kembali ke barisannya, begitu pula dengan Risha yang menuju barisan bealakng karena gilirannya sudah selesai.

"Gilaak, gua berasa liat sinetron Rish"

"Apaansih lo nes"

"Sumpah anak - anak kaget banget Reivan langsung nangkep lo sementara dia sendiri lagi praktik juga"

"Hah? Serius lo?"
Risha bari mengetahui bahwa Reivan juga melakukan praktik bersamaan dengannya. Dia pikir Reivan sudah melakukan praktiknya lebih dulu, tapi bagaimana dia bisa menyelamatkannya sementara dia sendiri sedang melakukan praktik yang sama?

"Iya, dia reflek ngelempar bolanya dan langsung ngehampirin lo, kayaknya dari awal latihan dia merhatiin lo terus deh"
Risha mengabaikan kalimat Agnes selanjutnya, karena tidak mungkin Reivan sampai bersikap segitunya.

Pacar Pura - Pura 2 (Find Yourself)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang