Risha memutuskan untuk tidak terlalu menaruh perhatian atas kebingungannya mengenai sikap Fadhil, mungkin saja Fadhil memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan sehingga tidak sempat menghubunginya, karena bagaimanapun juga mereka tidak berada di kelas yang sama sehingga tugas yang diberikan bisa saja berbeda. Sekarang yang harusnya lebih dipikirkan Risha adalah mengenai masa depannya.
Risha baru menyadari bahwa dia belum menargetkan pilihan pada jurusan serta kampus apapun, disaat teman-temannya justru sudah berjuang untuk menggapai kampus impiannya. Risha sebenarnya sudah menentukan pilihan pertama nya yaitu di jurusan gizi, meskipun dia tidak tahu harus memilih kampus apa."Nes lo udah tau mau kuliah dimana?".
"Udah, kenapa ?"
"Gua bingung nih mau masuk mana, tapi gua udah tau sih jurusan nya apa"
"Terus lo mau ngambil apa?"
"Hmm rencana nya sih gizi, tapi itu peminatnya banyak banget"
"Siapin satu jurusan lagi aja"
"Iya, cuman gua belum tahu apa, gua juga belum tahu mau kuliah dimana, menurut lo kampusnya mending dimana?"
"Ui?"
"Gilak lo, itusih gua udah ditolak duluan sebelum masukin nilai gua"
"Yaelah pesimis banget Ris, takdir ga ada yang tau"
"Iyasih, tapi realita juga dipikirin jangan ngandelin takdir aja"
"Yaudah terserah lo aja, selama itu yang lo pengen gua bakal dukung"
Risha terdiam sambil memikirkan kira-kira kampus mana yang harus dituju nya, sejujurnya Risha tidak memiliki target di kampus manapun, selama kampus tersebut tidak sampai keluar pulau jawa dan terdapat jurusan yang diinginkannya maka Risha akan memilihnya, dia tidak ingin pilih2 kampus karena belum tentu dirinya juga akan lolos mengingat saingan yang pastinya akan sangat banyak. Tetapi setelah mendengar pendapat Agnes, mungkin dia akan mempertimbangkan untuk memasukkan pilihannya di ui, meskipun dia tahu rasanya mustahil walaupun hanya membayangkan dirinya akan diterima.*****
To : Risha
Pulang sekolah nanti sibuk ga?Sebuah pesan dari Fadhil mengalihkan perhatian Risha dari penjelasan teman nya yang sedang melakukan presentasi. Risha sekarang memang tidak terlalu sering mengirimkan pesan kepada Fadhil karena dia ingin memberikan sedikit ruang kepada Fadhil, sehingga dia sedikit merindukan fadhil, tetapi mengetahui bahwa fadhil mengirimkannya pesan membuat Risha merasa sangat senang.
To : Fadhil
Ga, knp?From : Fadhil
Nanti ikut gua pergiTo : Fadhil
OkeRisha tersenyum setelah mematikan ponselnya. Dia sangat menantikkan pertemuannya dengan Fadhil.
*****
"Tumben ngajak pergi, kita mau kemana?"
Tanya Risha begitu Fadhil mendatanginya dikelas."Ada deh, ke tempat yang ga pernah lo datengin"
"Bukan kuburan kan? Awas aja kalau ngerjain gua"
"Ya bukan Rish, curigaan banget"
"Gimana ga curiga, habisnya dari kemarin ga pernah ngehubungin, sekarang tiba-tiba ngajak pergi"
"Sori ya, sekarang gua lagi banyak kegiatan yang gabisa gua tinggalin"
"Gamau cerita ke gua ? Mungkin gua bisa bantu"
Fadhil terdiam mendengat tawaran Risha, seandainya dia bisa mengatakan hal tersebut, tapi dia sendiri saja tidak bisa mengatasi masalahnya bagaimana Risha bisa ikut membantunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Pura - Pura 2 (Find Yourself)
Teen FictionArisha Cantika tidak menyangka hari pertama sekolahnya akan menjadi bencana sekaligus mempertemukannya dengan Reivan Adhitama . Risha bersyukur bahwa Reivan tidak menyimpan dendam pada dirinya karena pertemuan pertama mereka yang tidak terlalu menye...