Dingin nya malam hari tidak menghentikkan Fadhil dan Risha untuk tetap melihat kembang api di sebuah lapangan besar dekat rumah mereka. Risha sebenarnya tidak terlalu bersemangat untuk melihat kembang api, karena besok adalah hari pertama mereka sekolah setelah libur panjang.
Sehingga dia tidak ingin tidur terlalu larut supaya tidak terlambat besok pagi. Tapi, bahkan sekarang sudah pukul setengah sepuluh malam dan acara kembang apinya pun belum dimulai.
"Fadhil, ini kenapa lama banget sih"
"Sabar Ris, mereka juga butuh persiapan"
"Iyasih, tapi kita udah datang sejak 30 menit yg lalu, apa selama itu persiapan nya?"
"Tidak tahu, aku kan bukan petugas nya"
Ucap Fadhil sambil mengangkat bahu dengan memasang ekspresi yg terlihat mengesalkan bagi Risha."Lagian sekarang kan bukan tahun baru, kenapa ada acara kembang api?"
"Mungkin perayaan ulangtahun kali, udah lah Rish nonton aja, selama ini gratis dan cuman bayar parkir mah gamasalah kali, hitung-hitung hiburan sebelum bertempur di kelas 12 nanti"
"Iyadeh"
Risha tidak melanjutkan pembicaraan mereka, dan memilih memperhatikan langit malam yang terlihat indah dengan banyak bintang bertebaran.
Semilir angin yang datang membuat hawa dingin semakin terasa menusuk kulit, Fadhil memperhatikan Risha yang juga tampak kedinginan. Fadhil melepaskan jaket nya, dan menyuruh Risha untuk memakainya."Rish, pake nih"
"Ga di pakaiin?"
"Lo ga tau cara make jaket?"
"Ish terserah"
Risha memberengut kesal ketika Fadhil sama sekali tidak peka dengan keinginan nya untuk dipakaikan jaket di pundak seperti di drama-drama yg sering ditonton nya."Kalau lo make nya gitu, sama aja bakalan kedinginan juga"
Fadhil mengambil jaket nya yang hanya di pakaikan Risha di pundak dan tidak menutupi lengannya.
Fadhil memakaikan jaket kepada Risha seperti seorang ibu yang memakaikan baju ke anak nya yang berusia lima tahun."Masukin tangan kanan nya, terus tangan kiri, jangan lupa di seletingin, selesai"
Risha tertawa melihat tingkah Fadhil, sekarang Risha mengenakan jaket besar Fadhil dengan benar hingga menutupi seluruh badannya."Nah kalau lo make kayak gini, ga akan ada angin yang bisa masuk kan?"
"Iyasih, tapi jadi rapat banget ini, terus gua gabisa gerak"
Risha mengeluhkan jaket Fadhil yang membuatnya terlihat seperti sumo, dan malah tidak bisa bergerak, memang Fadhil senang sekali menjahilinya."Hahaha lo lucu banget Rish, kaya tukang ojek pangkalan"
"Heh, malah ngatain gua tukang ojek, resletingnya di buka aja Fadhil, gua malah kegerahan nih"
"Iya iya, bawel"
"Perhatian untuk pengunjung, harap tidak terlalu mendekati area tengah lapangan"
Suara toa dari petugas yg mempersiapkan kembang api terdengar membuat para pengunjung termasuk Risha dan Fadhil mengikuti perintah tersebut. Tak berapa lama, kembang api pertama dinyalakkan dan bunyi dari suar langsung terdengar dilanjutkan dengan bunyi percikan yang menghantarkan bentuk kembang api yang indah.
Fadhil merasa bunyi dari suar kembang api cukup keras sehingga dia meletakkan telapak tangannya di kedua telinga Risha. Risha merasa bingung akan tindakan Fadhil tapi ketika dia menoleh justru Fadhil sedang menyaksikan kembang api dengan cukup serius. Risha tersenyum menyadari bahwa Fadhil sengaja melakukannya untuk mencegah dia mendengar bunyi dari suar kembang api.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Pura - Pura 2 (Find Yourself)
Teen FictionArisha Cantika tidak menyangka hari pertama sekolahnya akan menjadi bencana sekaligus mempertemukannya dengan Reivan Adhitama . Risha bersyukur bahwa Reivan tidak menyimpan dendam pada dirinya karena pertemuan pertama mereka yang tidak terlalu menye...