Flower

17 3 0
                                    


Risha pikir setelah Fadhil membatalkan acara mereka secara mendadak dia akan menghubunginya. Tapi setelah dua hari berlalu tetap tidak ada satupun pesan darinya, bahkan pesan Risha sebelumnya juga belum terbaca. Setidaknya apakah Fadhil tidak berkeinginan untuk memberikannya kabar? Atau Sekedar menelpon nya untuk berbasa-basi sebentar.

Risha tidak paham, mengapa hanya menunggu kabar dari sesorang bisa membuatnya kelimpungan seperti ini, padahal dahulu dirinya tidak pernah terlalu peduli meskipun Fadhil tidak membalas pesannya. Mungkin karena Fadhil tidak mengatakan alasan dia tidak bisa datang membuat Risha menjadi cemas, namun sekalipun Fadhil tidak ingin memberitahukannya juga tidak masalah karena yang dibutuhkan oleh Risha sekarang adalah kejelasan tentang hubungan mereka yang sekarang menjadi semakin renggang.

"Rish mau ke kantin ga ?"

"Kayaknya ga Nes, lo sendiri aja"

"Tumben lo, biasanya habis pelajaran mtk paling semangat kalau urusan makan"

Risha tidak menjawab dan hanya menghela nafas pelan sambil menatap ponselnya yang tidak kunjung berbunyi.
Agnes menggelengkan kepala merasa prihatin melihat tingkah teman nya, dia sangat mengetahui penyebab dari sikap Risha yang seperti ini yang tidak lain tidak bukan adalah karena seorang Fadhil.

Sabtu kemarin Risha menghubungi nya untuk menemaninya di rumah karena dia merasa sangat bosan setelah Fadhil membatalkan janji mereka. Agnes yang memang tidak memiliki kegiatan apapun di hari sabtu selain goleran di kasur tentu saja langsung menyetujuinya. Meskipun dia sendiri ikut merasa kasihan atas nasib teman nya.

Karena sama hal nya dengan Risha, dia pun benci jika ada seseorang yang tiba-tiba membatalkan acara tepat di hari pelaksanaan nya, apalagi ketika dirinya sudah rapih dan tinggal berangkat pergi.
Sejujurnya ketika Risha dan Fadhil berpacaran Agnes berharap bahwa mereka akan berhenti bertengkar di kelas, tapi yang terjadi mereka memang tidak bertengkar sekaligus tidak sering berbicara seperti dulu.

"Udahlah Rish, gausah ditungguin, cape-cape in diri aja lagi, lo mau nitip ga?"

"Gak, gua masih kenyang"

"Yaudah gua ke kantin ya, kalau lo berubah pikiran chat gua aja nanti gua beliin"

"Iya"
Agnes segera keluar kelas untuk mengejar rombongan Naura dan kawan-kawan nya yang juga pergi ke kantin.
Risha memilih untuk menggunakan istirahat singkat nya untuk tidur dengan harapan akan bangun dengan perasaan lebih tenang dan mata yang segar, mengingat setelah ini adalah pelajaran kimia yang sangat dilarang untuk mengantuk, menguap saja tidak boleh.
Dia meletakkan kepalanya dimeja dengan tangan menjadi bantal. Baru saja dia memejamkan mata sebentar ketika seseorang memanggilnya.

"Rish, lo tidur?"
Risha membuka matanya yang langsung bertemu dengan wajah Reivan.

"Gak, karna lo udah bangunin"

"Oh sori, gua ganggu ya?"
Risha sebenarnya tidak ingin bersikap cuek kepada Reivan, tapi mood nya meminta untuk tidak ada yang mengganggunya dulu sekarang.
"Iya"

"Agnes kemana?"

"Ke kantin"

"Lo ga ikut?"

"Lagi ga pengen makan"
Risha sebenarnya berharap bahwa Reivan akan meninggalkannya, tapi dia justru tidak pergi dan malah menempati kursi kosong disebelahnya.

"Lagi badmood Rish?"

"Mungkin? Gua cuman pengen ga ngapa2in"
Risha juga tidak mengerti dengan dirinya hari ini, dia menjadi sangat lelah setelah menunggu pesan dari Fadhil. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun terhadapnya, jadi yang bisa dilakukan Risha kembali adalah tetap menunggu dan itu sangat menyiksa nya.

Pacar Pura - Pura 2 (Find Yourself)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang