Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kanaya.." Tio menatap Kanaya untuk meminta konfirmasi.
"Iya, Tio. Kamu nggak salah lihat. Itu punya aku."
Tidak ada sedikitpun keraguan yang Tio tangkap dari mata itu. Tio jadi semakin lemas. Melalui testpack yang menunjukkan dua garis merah itu sudah sangat menjelaskan.
Kanaya hamil.
"Aku hamil. Maaf."
Segala ekspektasi yang Tio bangun langsung hancur lebur. Sedikit tidak menyangka, Tio kira Kanaya adalah cewek yang tidak akan melakukan hal sejauh itu. Namun melihat keadaan sekarang, memang betul apa yang sering orang gembar-gemborkan diluar sana.
Dont judge a book by its cover.
"Bagaimana bisa? Sama siapa?" setelah mengumpulkan kewarasannya, Tio pun bertanya. Di situasi seperti ini, pasti yang pertama orang tanyakan adalah siapa ayahnya? Siapa yang sudah berani mendahului Tio untuk membuat Kanaya hamil?!!
Bukan maksudnya Tio ingin membuat Kanaya hamil duluan diluar nikah. Tapi kalau mereka berdua jadi menikah kan Tio pasti akan semangat membuat Kanaya hamil. Duh, satu lagi impian Tio yang pupus.
"Aku punya pacar, di Jakarta."
"Orang tua kamu tahu?" Tio masih memburu.
"Orang tua aku sudah tahu kalau aku sudah punya pacar dan kami belum putus. Kamu tahu sendiri, perjodohan kita terlalu mendadak. Aku nggak bisa segampang itu bilang ke dia, kami sudah 4 tahun pacaran."
Well, Tio nggak butuh informasi itu!
"Maksud aku, orang tua kamu sudah tahu kalau kamu hamil?" Tio bisa melihat pupil Kanaya yang bergetar. Sudah dipastikan, orang tuanya pasti belum tahu.
"Jadi,"
"Kamu orang pertama yang aku kasih tahu." Kanaya berujar.
Wow, bolehkah Tio merasa bangga? Bapak si jabang bayi aja belum dikasih tahu. Tapi buat apa juga bangga, bayi itu bukan anak kamu Tio.
"Aku bingung mau ngomong gimana sama orang tuaku."
Hhhh, bikin anaknya aja nggak bingung!
Tio nggak bisa menahan diri, rasanya dia ingin salty terus, tapi cukup di dalam hati. Ya gimana nggak salty ya, walaupun statusnya mereka belum resmi, tapi Tio kan sudah berharap. Tentu saja Tio merasa dikhianati Kanaya. Hng, tapi setidaknya Kanaya tidak membalas cinta Tio dengan dusta.
Cinta??? Baru juga ketemu dua hari yang lalu. Sadarlah Tio, Ini bukan sinetron ftv. Kisah cintamu nggak akan semulus jalan tol yang baru selesai dibangun.
"Terus apa rencana kamu sekarang?"
"Pertama aku minta tolong sama kamu. Tolong bilang sama eyang dan orang tua kita kalau kamu menolak perjodohan ini. Setelah itu aku akan meminta pacarku untuk melamarku."