Sakit Hati

119 19 0
                                    

"Mas Donny, aku disuruh pulang mama sekarang." itu Rara, si gadis cerewet kesayangannya Donny.

Saat ini mereka sedang jalan berdua, hal lumrah yang dilakukan seperti pasangan pada umumnya. Yang berbeda, kalau biasanya orang pacaran itu jalannya pas malam, kalau Rara dan Donny sebaliknya, mereka malah jalan waktu siang sampai sore. Ya namanya juga orang backstreet, Rara kan pacarannya diam-diam. Kalau dia sering keluar malam, ia takut ibunya lama-lama akan curiga.

"Kenapa? Kan belum sore? Masih jam 1 nih." Donny bertanya karena merasa tidak rela untuk mengantar Rara pulang sekarang.

"Nggak tahu, chatnya cuma disuruh pulang sekarang. Nih, lihat!" Rara lantas menunjukkan chat percakapannya dengan sang ibu.

"Hmm, ya sudah."

"Maaf ya??"

"Iya, nggak apa-apa. Demi calon mertua nih." Walaupun yang keluar dari mulut Donny seperti itu, wajahnya tetap manyun. Rara malah tertawa setelah mendengar ucapan Donny.

"Apa sih, malu tauuu!"

"Ya gimana, kan memang bener? Mama kamu calon mama mertuaku kan?" Donny bertanya dengan penuh rasa curiga. "Atau kamu nggak ada niatan serius nih sama aku??"

"Ih, bukan  begitu! Belum biasa aja."

"Ya dibiasain makanya." Rara tertawa lagi.

"Mas Donny beneran sudah serius sama Rara memangnya?" Rara jadi iseng bertanya.

"Kalau kamu nyuruh aku sekarang ketemu orang tua kamu sama bawa cincin juga aku siap." Donny berujar serius membuat Rara ikut diam.

"Tapi bohong." Penyataan jahil itu diikuti tawa menggelegar dari Donny, membuat ia langsung mendapat pukulan dari Rara.

"Dih, aku sudah deg-degan tauuu!!"

"Ya kalau disuruh sekarang banget ya belum siap lah,  Sayang. Kan belum beli cincinnya. Apa kita beli sekarang aja sebelum kamu pulang?"

"Ih jangan ngaco, udah ayo balik. Nanti kanjeng mama bisa ngomel kalau aku kelamaan."

"Emang sengaja aku, biar kamu diomelin." Donny kembali tertawa, membuat matanya kembali menyipit lucu.

"Oke. Cukup tau yha."

Sesungguhnya, Rara memiliki firasat kurang enak mengenai hal ini. Tidak biasanya ibunya menyuruh pulang tiba-tiba. Apalagi tidak memberitahukan alasan yang pasti. Ia berharap tidak ada hal buruk yang terjadi dengan keluarga mereka.

Meski khawatir, ia juga tidak mau menunjukkan hal itu kepada Donny. Rara sudah terbiasa menyembunyikan perasaannya dari orang lain. Anak itu cuma mau membuka diri pada Tio, kendati Donny adalah pacarnya. Karena sampai sekarang Tio juga tidak menghubunginya. Atau, Tio baik-baik saja kan?

Hhh, tidak bisa begini, Rara harus menghubungi Tio.


🍋🍋🍋



"Kamu yakin?" Kanaya bertanya pada Jodhi untuk kesekian kalinya.

Saat ini Kanaya dan Jodhi sudah berada di depan kediaman Kanaya. Seusai bicara berdua dan sempat bertengkar, Jodhi mengajak Kanaya untuk menemui kedua orang tua gadis itu. Sebenarnya ia tidak terlalu yakin dengan rencananya, namun menunda terlalu lama juga bukan hal yang baik. Dia harus menunjukkan pada kedua orang tua Kanaya kalau ia mau bertanggung jawab atas Kanaya. Jodhi harus meyakinkan pada ayah Kanaya kalau hubungan mereka memang serius. Setidaknya setelah adanya pertunangan yang diam-diam telah direncanakan dibelakanganya.

CitrusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang