5. DIA

657 105 4
                                    


"Orang bilang, jodoh takkan ke mana. Aku rasa mereka keliru. Jodoh akan kemana-mana terlebih dahulu sebelum akhirnya menetap. Ketika waktunya telah tiba, ketika segala rasa sudah tidak bisa lagi dilawan, yang bisa kita lakukan hanyalah merangkul tanpa perlu banyak kompromi"

- Fiersa Besari -

***

Pagi 06.30

Seperti biasa gadis itu sudah siapa dengan seragam sekolah nya ala nerd. Entah mengapa kali ini mood Lesya tidak bagus.

"Mom Dad, Lesya langsung berangkat aja ya," ucapnya datar lalu menyalimi kedua orang tua nya dan bergegas untuk berangkat.

Saat ini Lesya berangkat di antar oleh pak Maman, sebenarnya ia cape jika harus terus berpakaian seperti ini.

...

Dengan ogah-ogahan Lesya berjalan melewati koridor, di sana sudah ramai para siswa siswi.
Ya tentu banyak sekali cemohan untuk Lesya, namun gadis itu masih tahan, jika tidak ya kecil kemungkinan untuk hidup.

Di kelas ternyata sudah ada Keyrin, Veyla, dan Bella tentu nya dan ya tentu mereka sedang tidur.

"Bangun woi," aura suara dingin itu mampu membuat 3 gadis yang sedang tertidur menjadi bangun.

"Eh lo gapapa kan? Muka lo serem banget, lo jangan gitu bisa-bisa muka asli lo banyak yang tau," ujar Keyrin yang agak sedikit merinding.

"Oke-oke gue harap, kali ini bisa ngontrol diri, jangan sampe gue di kuasai Aels," ucap Lesya tenang.

"Tapi lo serem banget," timpal Bella.

Setelah itu bel masuk pun bunyi, dengan senang hati 4 gadis itu mengikuti pelajaran dengan benar, ya kecuali Lesya tentunya. Entah lh kali ini pikiran nya benar-benar kacau. Ia masih memikirkan bagaimana nanti malam?

Tringgggg..... 🔔

"Kantin yok," seru Keyrin semangat.

"Enggak deh, gue takut nanti di bully Sisil lagi, terus gue ga bisa ngontrol diri gue," jawab Lesya yang berbicara terus-terusan dengan aura dingin.

Ya Lesya mempunyai alter ego terkadang dirinya di kuasai oleh Aels yang sudah lama ada di dalam dirinya.

"Bagus dong, gue greget kalo lo di bully tapi ga ngelawan," ucap Veyla.

Oke kali ini Lesya terpaksa harus ikut teman-teman nya dengan mood buruk sekali.

"Gue udah pesen makanan nya tadi, tinggal di anter aja habis ini," ucap Bella.

"Boleh kita gabung? Boleh lah boleh," tanya Gerry yang datang bersama teman-temannya.

"Cari tempat lain aja," ketus Lesya yang masih setia menunduk.

"Itu kenapa kepala lo ga bisa di dongakin atau gimana hah?" ucap Gerry menahan tawa.

"Udah kalo mau gabung, gabung aja gausah banyak bacot," kesal Bella.

Sudah di duga, Lesya membatin pasti Sisil bersama antek-antek nya sedang menuju ke arah nya.

Brak!

"Apaan sih lo ngagetin orang aja, jantung gue copot lo mau gantiin hah?!" kesal Leor yang sedang enak-enak nya makan tersedak gara-gara Sisil yang tiba-tiba datang lalu menggebrak meja.

"Hehe, masih ga punya malu lo ya? Udah ngebully gue, ga punya sopan santun lagi ke bokap gue," ucap Sisil memandang Lesya jijik, Sisil berfikir kalau Lesya menunduk, Lesya takut dengan nya.

THE LITTLE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang