18. BENCI?

480 59 5
                                    


"Aduh gimana ini gue bayar nya," ucap Nesya.

Nesya, gadis itu mondar-mandir di kelas, kali ini ia tidak bergabung dengan Lesya dkk dan Fero dkk, ia lebih memilih di kelas dari pada ikut ke kantin.

"Gue harus mikirin cara nya, masa iya gue pake uang tabungan gue, enggak-enggak bisa bangkrut gue. Ayo dong Nesya bepikir," sambung nya gelisah.

"Gue ada cara!" Nesya pun langsung pergi buru-buru ke kantin.

***

"Hai gaes," sapa Nesya setelah sampai tujuan nya.

"Ganggu aja sih lo," ucap Gerry.

"Lesya, Sisil nanti main ke rumah gue ya," mohon Nesya.

"Gak, gue gak mau, biasanya juga lo yang ngelarang gue," ucap Lesya.

"Plis! Gue ada sesuatu buat lo berdua," ujar Nesya yang masih memohon-mohon.

"Tau tuh giliran kemaren mau dateng aja sewot, sekarang maksa-maksa buat dateng," sahut Rio.

"Tapi lo pergi sekarang," ucap Lesya.

"Yaudah babay, jangan lupa ya nanti," ucap Nesya yang membuat senyum nya muncul.

***

"Bagus akhirnya lo dateng juga," ucap Nesya.

Lesya dan Sisil memang langsung pergi ke rumah Nesya setelah pulang sekolah.

"Yaudah ayo-ayo masuk," lanjutnya.

Rumah itu tampak sepi, sepertinya Zira dan Dero sedang pergi.

Nesya memulai rencana licik nya, ia meninggal kan Lesya dan Sisil di ruang tamu. Dan ia, ia pergi ke kamar Zira dan Dero secara sembunyi-sembunyi.

Setelah beberapa menit, Nesya keluar dengan memegang dua buah kartu, seperti nya itu kartu ATM.

"Nih-nih minum dulu," ujar Nesya yang setelah ke kamar langsung ke dapur untuk mengambil dua gelas air putih.

"Beracun ini pasti," ucap Sisil mendekatkan matanya ke air yang ada di dalam gelas itu.

"Jadi gue ngajak kalian ke rumah gue gak ada apa-apa, gue cuma nipu lo berdua aja. Jadi mending sekarang kalian pulang," usir Nesya.

Byurrrr!

"Yaudah ah yok pulang," ujar Lesya setelah menyiram kan air putih itu ke wajah Nesya.

"Heh anjing! Biadab banget! Gak sopan ya lo di rumah orang!" pekik Nesya kepada Lesya yang sudah keluar dari pintu rumah.

"Eh gantian ya jangan lupa main ke mansion gue, ada suami gue di sana!" balas Lesya.

16.50

"Kurang ajar banget tu orang!" umpat Sisil.

Tok! Tok! Tok!

"Ngapain di sini?" tanya Lesya setelah membukakan pintu kamarnya.

"Mama sakit terus gak ada yang ngurus juga, jadi gue minta lo buat urus mama," ucap Fero tanpa basa-basi.

"Anak durhaka ya lo, bukan nya lo yang ngurusin," ujar Lesya sambil menunjuk wajah Fero dengan jari telunjuknya.

THE LITTLE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang