Deven: Tuh, pipimu merah gitu, mau gua cium, ya?
Anneth: Ih, apa sih? Anneth pun menginjak kaki Deven.
Deven: Aw! Sakit, Neth. Gua kan cuma bercanda. wajahnya terlihat sedih.
Anneth: Bercanda lu nggak lucu, tau, Deven.
Deven: Nama gua Deven, bukan Depen, Netizen. mengoreksi dengan sedikit kesal.
Deven pun berlari meninggalkan Anneth yang masih berada di lapangan.Anneth merasa bingung dan sedih melihat Deven pergi begitu saja. Tanpa berpikir panjang, Anneth memutuskan untuk mengejar Deven. Mereka berlari dengan cepat, melewati koridor sekolah, hingga akhirnya mereka kelelahan dan berhenti di parkiran sekolah.
Anneth: Udah ah, Deven, gua capek.
Deven: Lagian, lu ngapain malah kejar gua?
Anneth: Eh, Deven, nama gua itu Anneth, bukan Netizen, paham, klepon?
Deven: Ya sudah, Anneth, gua cuma bercanda kok. Deven mengacak rambut Anneth dengan tangan.
Anneth: Ih, Deven, rambut gua jadi berantakan.
Deven: Sini, gua rapihin. Deven merapikan rambut Anneth. Nah, udah cantik deh.
Anneth: Ma-makasih. Yaudah, gua pulang dulu.
Deven: Ngak mau naik karpet terbang sama gua?
Anneth: Gua dijemput sama supir kok, Dev.
Deven: Ya udah, gua temenin lu tungguin supir lu di sini. Ngak baik lu sendirian di sekolah, nanti ada yang apa-apain lu lagi.
Anneth: Terserah lu aja, Dev.Deven pun menemani Anneth sambil meminum air putih yang dibawanya.
Deven: Lu mau minum, Neth?
Anneth: Makasih. Anneth meminum air tersebut. Ah, segarnya. Makasih, Dev.
Deven: Sama-sama. Oh iya, Neth, rumah lu di mana?
Anneth: Di kerajaan Justin. Kalau lu?
Deven: Wow, lu tinggal di sana? Oh, jadi lu anaknya Om Justin dan Tante Sandra. Gua tinggal di kerajaan Velsander.
Anneth: Oh, begitu. Ternyata kamu adiknya Kak Amel ya. Aku anaknya mereka. Kamu kok kenal sama Mamah dan Papahku?
Deven: Siapa sih yang nggak kenal sama mereka? Kebetulan Mamah dan Papah lu juga sahabat Mamah dan Papah gua. Jadi, gua sangat kenal sama mereka. Tapi, bukannya mereka cuma punya satu anak perempuan ya?
Anneth: Hm, memang aku anak pertamanya. Memangnya kenapa?
Deven: Lah, setau aku anak pertama mereka namanya bukan Anneth, tetapi namanya Sandra.
Anneth: Kamu kenal sama Sandra?
Deven: Iya, aku sahabatnya.
Anneth: Loh, malah setau aku Sandra hanya punya sahabat laki-laki bernama Julian.
Deven: Ya, Julian itu aku.
Anneth: Deg!Nah lu gimana ekspresi Anneth pas tau kalau ternyata Deven sahabat kecilnya dulu? Penasaran? Jangan lupa tinggalkan jejak bye love you 🤗😚❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic School (End)
Teen Fiction2 pemuda yang dipertemukan di sebuah sekolah sihir dan bukan sekolah sihir biasa tetapi, di sekolah sihir ini juga menyimpan banyak misteri dan teka-teki. Apakah mereka bisa memecahkan semua misteri dan teka-teki itu?" Makanya ikuti terus kisahnya.