part 12

48 7 0
                                    

Deven: Arrgh, aduh, sakitnya!


Allkec.Deven: Deven!


Deven: Apa yang terjadi?


Kuasabot: Jangan banyak gerak dulu, Dev. Kau baru sadar dari pingsan.Deven: Pingsan? Berapa lama aku pingsan?


Samuel: bercanda Bukan pingsan, Dev. Kau koma sudah 50 tahun! batuk-batukDeven: Hah, 50 tahun? Tapi aku masih...


Samclin: tertawa Berhasil, kami mengerjai kamu!


Deven: menatap datar


Anneth: Kalian ini, tidak baik menggoda Deven.


Joa: Teman-teman yang tidak bermoral.


Sam: Sudah 5 hari kami menunggu kau sadar, Dev.


Deven: Hah, aku tak sadar selama 5 hari? Kita di mana sekarang?


Asmara: Tentu saja kau di kamarmu, Dev. Nih, minum dulu.


Deven: meminum air Terima kasih, Ma.


Deven: Lalu, apa yang terjadi pada Ratu Ela?


Melisha: menyeringai Kau sudah lupa? Kau sudah mengalahkan Ratu Ela!


[Flashback on]Deven: Sambaran Solar Maksimal!!!Kekuatan cahaya itu sangat kuat, sampai membuat Ratu Ela terpental ke tembok. Setelah kekuatannya habis, Ratu Ela pun jatuh lemah.[Flashback off]

...


Deven: Hah, aku sudah menghancurkan kerajaan Marsha?

Friden: Tenang saja, Marsha bisa memperbaiki itu semua lagi. Lagipun, dia harusnya sadar kalau selama ini penyihir jahat itu adalah mamanya sendiri.


Wacha: Benar itu. Lagi pula, kita dapat bola kekuatan baru.


Allkec.Chawa: Bola kekuatan baru? Siapa namanya?


Telbot: Hai semua, akulah Telbot, bola kekuatan teleportasi. Aku bisa membawa kalian ke mana saja dalam sekejap mata.


Deven: Kau bisa membawaku keliling dunia, kan?


Samuel: Bawa aku keliling galaksi, boleh?


Clinton: Hei, kalian. Kekuatan teleportasi itu untuk keadaan darurat saja, jangan dipakai untuk hal yang tidak berguna.


Friden: Ah, iya. Ngomong-ngomong, kakak kalian berdua, Amel dan Al, ke mana?


Denneth: Eh, iya, mereka ada di mana, Ma?


Asmara: Mereka ada di taman belakang. Katanya mau bicara empat mata.


Denneth: Oh, begitu. Sepertinya ada yang cari kesempatan dalam kesempitan, nih.


Juliano: Sudah, jangan berpikiran negatif. Biarkan kakak kalian berdua dulu.


Deven: Papa, sudah sadar? Syukurlah.


Juliano: Iya, papa sudah sadar. Karena mencium bau masakan mamamu.


Deven: Mulai deh.


Anneth: tertawa Terbaik.


[POV Amel dan Al]


Ada yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Penasaran? Kita lanjut besok jangan lupa tinggalkan jejak bye love you all 😘❤🤗.

Magic School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang