part 10

57 9 2
                                    

Keesokan harinya...Deven dan para sahabat yang lainnya pun memulai latihannya dengan Kak Melisha. Melisha pun berpura-pura menjadi musuh mereka agar kekuatan dari senjata mereka keluar pada titik puncaknya.


Melisha memecahkan balon tepat di depan wajah Deven. Petir. Deven, yang sangat takut dengan suara balon meletus, seketika berubah menjadi Deven Halilintar.

Melisha mulai mengerjai Anneth dengan membawa Nashwa dan pura-pura mencekiknya. Nashwa pun pura-pura pingsan tepat di hadapannya. Anneth pun mengeluarkan senjatanya, yaitu panah Golam.


Semua latihan dengan sangat semangat dan juga sportif, serta yang paling penting, dengan ketelitian.

Beberapa hari kemudian...


Deven: Yey, kita berhasil!

Melisha: Selamat, beberapa hari ini kalian sudah mengeluarkan kekuatan kalian yang sangat hebat. Tinggal satu kekuatan lagi, yaitu pedang solar dan panah solar.


Deven: Terima kasih, Kak, sudah mengajarkan kami semua.

Melisha: Sama-sama.


[Mereka pun beristirahat untuk hari esoknya, karena besok akan menjadi latihan yang terakhir buat mereka sebelum mengalahkan Ratu Ela.]


Keesokan harinya...

Mereka sudah siap dengan semua tenaga dan juga usaha mereka. Mereka pun memulai latihan terakhir mereka.

                                🌻

Selesai Latihan


Juliano: Pangeran Deven dan Putri Amel, ayah ingin kalian yang memimpin kerajaan ini. Dan Deven, kau akan dijodohkan dengan Anneth. Begitu pun dengan kerajaan yang lainnya.


Amel: Berarti aku dijodohkan dengan Al? Ih, Pah, kita itu beda banget umurnya. Aku umur 20, dia 19.


Juliano: Hanya berbeda 1 tahun saja, bukan berbeda puluhan tahun, kan?


Amel: Terserah Papa saja.


Deven: Kalau keluarga Anneth setuju, aku juga akan setuju, kok, Pah. tersenyum


Juliano: Baiklah, setelah peperangan nanti, kita akan memulai acara pernikahan kalian. Dan acaranya akan sama dengan kerajaan lain, jadi jangan kaget kalau ternyata sahabat-sahabat kalian ikut dalam acara pernikahan tersebut.


Deven: Iya, baiklah.


Di kamarnya Amel:


Amel: Hah! Gue kan nggak cinta sama Al. Ada-ada saja kalau harus nikah sama laki-laki yang umurnya lebih muda dibandingkan dengan wanitanya. Pah mah ada-ada aja kalau bukan soal kerajaan, gue pasti nggak akan mau! dumel kesal


Al: Mungkin memang benar, kita tidak akan pernah mencintai satu sama lain. batin, lalu pergi ke tempat lain untuk menghilangkan rasa lelahnya


Keesokan harinya, tibalah peperangan antara Kerajaan Juliano dan Kerajaan Ratu Ela.






Ada yang penasaran? Kasian Al hanya dia sendiri yang mencintai Amel yang sabar ya Al jangan lupa tinggalkan jejak bye love you 😘❤🤗.

Magic School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang