Jam istirahat pun tiba, kedelapan sahabat itu pergi ke kantin bersama.
Deven: Sepulang sekolah, gua ingin bertemu kalian semua.
Joa: Ada apa? Sampai kau ingin bertemu dengan kita?
Deven: Ada hal penting yang harus gua omongin kepada kalian.
Anneth: Haruskah kita memberitahu mereka tentang penyihir itu?
Deven: Semakin banyak yang membantu, semakin baik.
Semua kecuali Deven: Penyihir? Apa maksud kalian?
Deven: Sudah, sepulang sekolah kita bertemu di taman belakang istana. Kalian pasti tahu istana kerajaan Juliano.
Ucha: Tunggu, oh jadi kaulah Deven, adiknya Kak Amel. Baiklah, nanti kita bertemu setelah pulang sekolah.
Deven: Okay, sampai ketemu nanti.
Deven dan ketiga sahabatnya pun pergi meninggalkan JANC.Uwa: Neth, sepertinya kau punya jawaban untuk semua pertanyaan kita?
Anneth: Hah! Nanti aku dan Deven akan menjelaskannya. Ayo ke kantin, aku lapar.
Semua kecuali Anneth: Baiklah, ayo.
JANC pun pergi ke kantin bersama-sama.
[Jam pulang sekolah pun tiba.]
Di taman belakang istana kerajaan Juliano...Joa: Aku rasa taman ini lebih cocok untuk pasangan-pasangan.
Ucha: Taman ini terlalu indah. Siapa yang merancangnya?
Amel: Aku yang merancangnya. Senang
Ucha: Kak Amel, wah ternyata benar kalau Deven adalah adikmu. Aku tidak menyangka.
Deven: Oh, ayolah. Kau dan aku adalah sepupu, jadi apa masalahnya?
JNA: Tunggu, apa kalian sepupu?
Deven: Iya, memangnya kenapa?
JNA: Cha, kenapa lu nggak bilang?
Ucha: Mager aja udah. Ada apa, lu manggil kita?
Deven: Kita tunggu SFC dulu.
JANC: Siapa SFC?
Deven: Sam, Friden, dan Clinton. Siapa lagi?
Anneth: Apa kau tidak mau menunggu kakakku? Agar dia juga bisa menjelaskannya.
Deven: Boleh saja, telepon saja suruh dia kesini. Duduklah kalian. Aku sudah menyuruh bibi untuk membuat jus dan cemilan.
JNC: Terima kasih.
JNC pun duduk di bangku taman itu.Deven: Lu nggak duduk, Neth?
Anneth: Nggak ah, udah biasa. Gua akan menunggu Bang Al dan ketiga sahabat lu. Oh iya, mana Kuasabot?
Deven: Sebentar, aku akan mengambil dia.
[Deven pun pergi mengambil Kuasabot.]
Amel: Apa kalian bertiga punya senjata?
Ucha: Hm, aku hanya punya tongkat sihir.
Joa: Aku punya kipas. Aku sering memakainya sebagai senjata untuk menyerang kecoa.
Uwa: Aku tidak punya senjata, tapi aku punya kekuatan. Aku bisa membaca batin dan melupakan ingatan seseorang.
Amel: Kekuatan yang bagus. Pasti nanti Kuasabot bisa memberikan kalian kekuatan yang sangat hebat.
JNC: Kuasabot? Siapa dia?
Anneth: Dia adalah bola kekuatan. Aku dan Deven mengambilnya di markas penyihir jahat itu.
JNC: Tunggu, apa markas penyihir jahat?
Anneth: Iya, Bang Al melihat markas penyihir jahat. Dan Pak Hasan pun adalah penyihir jahat juga.
JNC: Apa?! Okay, bagus. Sekarang, apa kita harus melawan guru kita sendiri?
Sam: Ya, aku rasa begitu karena Deven sudah memberitahu kami juga.
Friden: Oke, sekarang aku tahu kenapa kau menyuruhku membawa pedang energi biru ke sini.
Clinton: Dan sekarang aku juga tahu kenapa kau menyuruh Sam untuk membawa para binatang peliharaannya.
Deven: Oke, kalian siap? Kuasabot, bisa kau memberikan kekuatan kepada para sahabatku? Mereka butuh kekuatan itu untuk mengalahkan penyihir jahat yang akan kembali mengambilmu untuk hal yang sangat kejam.
Kuasabot: Sepertinya bisa. Baiklah, sebaiknya bagi kalian yang memiliki kekuatan, minggir dulu.
Deven: Oke. Deven, Anneth, dan Amel memberikan jarak kepada Kuasabot dan keenam sahabatnya.
Kuasabot: Hiyaa!
Joa: Wah, kekuatan apa yang kau berikan pada senjataku, Kuasabot?Kuasabot:?
Ada yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Jangan lupa tinggalkan jejak bye love you 😘❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic School (End)
Teen Fiction2 pemuda yang dipertemukan di sebuah sekolah sihir dan bukan sekolah sihir biasa tetapi, di sekolah sihir ini juga menyimpan banyak misteri dan teka-teki. Apakah mereka bisa memecahkan semua misteri dan teka-teki itu?" Makanya ikuti terus kisahnya.