05

186 22 2
                                    

.

"mba-mba, bangun mba, kita udah sampai,"

mata Tiara terbuka perlahan ketika seseorang membangunkannya dari tidurnya. Hampir 4 jam lamanya perjalanan membuat Tiara tertidur cukup pulas.

"kita sudah sampai, Mas?" tanya nya pada supir truk yang baru saja membangunkannya.

"iya, mba. Alamat yang dituju mba sudah dekat. Mba tinggal jalan lurus aja," kata supir itu.

"oh, iya. Makasih ya Mas sudah memberi saya tumpangan," ucap Tiara.

"sama-sama mba."

Tiara turun dari truk itu. kemudian si supir tadi segera menjalankan truknya menjauh.

Tiara memperhatikan sekitarnya, banyak gunung dan pepohonan yang menyegarkan mata. Udara disana juga begitu sejuk dan menenangkan.

Tiara merogoh tasnya dan meraih foto Fildan,
"bismillah, semoga aku bisa menemukan ayah!" gumamnya.

Tiara segera melanjutkan perjalanannya. Dia sangat tidak sabar untuk bisa kembali bertemu dengan ayahnya yang hampir 12 tahun tidak berjumpa.

.

Sementara itu, Afi baru bangun dari tidurnya. Ketika dia membuka mata, dia begitu terkejut. Karna disekelilingnya hanya ada tanah. Dia bangkit dan menyadari jika dirinya ternyata sedang berada di liang lahad.

"heh? Napa gue bisa ada disini? Perasaan gue tidur di kamar semalam. Kenapa sekarang gue malah ada disini?" herannya.

"pasti ini ulah si Faul, Randa sama Aco nih! Wah, Parah tuh orang! Bercandanya kelewatan! Awas aja lo bertiga!"

Afi mencoba keluar dari liang lahad itu. Tapi, karna tanah liang lahad itu sedikit basah dan licin, dia jadi tidak bisa naik.

"waduh... Susah lagi naiknya!"

"woy! Siapapun disana tolong gue! Gue disini, tolongin gue!" Afi pun berteriak meminta pertolongan.

Sedangkan di atas sana, Tiara tampak heran. Dia sedang mencari alamat rumah Fildan. Tapi, dia malah tersesat ke kuburan.
"kenapa aku malah nyasar kesini?" gumamnya.

"tolong!"

Tiara tiba-tiba mendengar suara teriakan minta tolong Afi. Dia langsung celengak-celinguk mencari tahu dimana asal suara itu.

"woy! Siapapun yang ada disana, tolongin gue! Gue ada dibawah nih! Gue gak bisa keluar tolongin gue!"

Tiara segera berlari ke asal suara dan  Dia berhenti di liang lahad yang dibawahnya terdapat Afi dengan baju kotor berlumur tanah.

"kamu?" Tiara mengingat wajah Afi. Begitupun dengan Afi.

"Lo? Lo yang nyeberang sembarangan itu kan yang hampir ketabrak waktu gue balapan, lo kan orangnya?" kata Afi

"i–iya,"

" akhirnya ketemu lagi gue sama lo! Heh, Gara-gara lo ya, gue masuk penjara! Gara-gara lo juga gue dikirim kesini sama bokap!" pekik Afi.

"gara gara aku? aku akuin kalo waktu itu aku salah, aku nyeberang sembarangan. Aku minta maaf karna itu. Tapi, kalau masalah kamu masuk penjara dan dikirim kesini sama ayah kamu, kenapa aku yang disalahin?" ucap Tiara tak mengerti.

"wah, gak tahu diri banget lo! kalo waktu itu lo gak nyebrang sembarangan, gue gak akan nabrak gerobak sayur dan gak akan dituntut sama tukang sayurnya. Gue gak akan di masukin ke penjara Dan gue pasti gak akan dikirim kesini sama bokap! Sekarang lo sok-sok an lupa?"

Tiara terdiam sesaat,
"oke, kalau emang semua yang terjadi sama kamu karna aku. Aku minta maaf," ucapnya kemudian.

"maaf? Percuma! Gak guna lo minta maaf! Maaf lo gak akan bisa bikin gue balik ke kota dan jalanin kehidupan gue kayak kemarin-kemarin lagi!" balas Afi.

AFIRA ~ CINTA DI PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang