.Di tengah kecemasan Faul Aco dan Randa yang sedang menunggu kabar akan hilangnya Afi dari Fildan, tiba-tiba Afi datang seraya menggendong Tiara diikuti Putri serta Gunawan yang sontak membuat mereka terkejut.
"YaAllah, Afi!! Kamu apain anak orang?" teriak Randa
Mendengar teriakan Randa, Fildan yang baru selesai menghubungi Reza segera keluar dari pondokan.
"kalian tau orang ini?" tanya Gunawan.
"kenal atuh. Dia teh santri baru di pesantren ini. Baru kemarin dia datang," sahut Faul.
"pantesan, sontoloyo orangnya!" gumam Gunawan.
Ketika Fildan keluar dari Pondokan, dia sama terkejutnya dengan Faul, Aco dan Randa karena melihat Afi yang menggendong Tiara dengan pakaian yang kotor.
"Astagfirullah, Afi apa yang terjadi? Kenapa kamu menggendong perempuan itu?dan kenapa baju kalian kotor?" tanya Fildan.
"Pak Ustad mending nanyanya nanti aja. Sekarang saya harus bawa nih cewe buat baringin dia di kasur. Tangan saya udah pegel banget gendong dia," keluh Afi.
"baiklah. Bawa saja dia ke kamar Putri!" kata Fildan.
" Putri? siapa Putri?" tanya Afi. Dia belum mengenal banyak orang di pesantren itu apalagi orang yang bernama Putri.
"heh, itu yang dibelakang kamu!" ucap Aco.
Afi menengok ke belakang dan mendapati Putri.
"oh, jadi lo yang namanya Putri. Yaudah buru lo tunjukin dimana kamar lo!""ayo!" ajak Putri.
Putri berjalan terlebih dulu memasuki pondokan Fildan diikuti oleh Afi yang masih menggendong Tiara.
Di dalam pondokan, Putri menunjukan Afi kamar nya. Dia membuka pintu kamarnya dan membiarkan Afi masuk untuk membaringkan Tiara di atas ranjang.
"fyuh!" Akhirnya Afi bisa bernafas lega setelah berjalan jauh menggendong Tiara.
"ni cewe kelihatannya aja kecil. Tapi ternyata beratnya ngelebihin orang gede, keberatan dosa kali yeh?" gumam Afi.Putri datang,
" udah kamu teh keluar sekarang!" usirnya."lah, ya terserah gue dong. Lo siapa emang? Maen nyuruh nyuruh gue," ledek Afi.
"aku emang bukan siapa-siapa kamu! Tapi ini kamar aku! Aku berhak nyuruh kamu keluar dari kamar aku! Lagian aku mau bantu gantiin baju perempuan ini, emangnya kamu mau lihat?" ujar Putri.
"um... Boleh deh," balasa Afi seraya tersenyum jahil.
"Astagfirullah! Keluar gak?!" teriak Putri.
"dih lo kok marah? Apa salah gue coba?" heran Afi.
"kamu masih nanya apa salah kamu? Kamu itu mau lihat aku gantiin baju perempuan ini, nanti mata kamu bintitan. Mau hah?" balas Putri.
"heh, lo sendiri kan yang nawarin gue tadi! Aneh lo! Lo yang nawarin lo yang marah," ujar Afi.
"udah, sana pergi!" teriak Putri.
"iya! Gue pergi nih, ah! Sensi amat lo!" ejek Afi.
Afi hendak melangkahkan kakinya, tapi Putri kembali memanggil nya.
"heh, tunggu!"
"Apa lagi?" ketika Afi menoleh tiba-tiba saya ada tas melayang ke arahnya. Untung saja dia bergerak cepat hingga tas itu tak mengenai wajahnya,
"bawa tas itu!" suruh Putri. Ternyata Putri yang telah melemparkan tas itu ke arah Afi tadi.
"wah! Parah lo! Hampir aja nih tas kena ke muka ganteng gue!" pekik Afi setengah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFIRA ~ CINTA DI PESANTREN
Teen FictionKehidupan Tiara sengsara semenjak kedua orang tuanya bercerai. Hidupnya lebih menderita saat sang ibu menikah dengan seorang pria yang memperlakukannya dengan tidak baik. Dia pun berusaha untuk lari. Tapi, dari pelariannya dia justru membuat seseora...