*****
Gadis pemilik netra madu itu kini tengah mengoceh seperti biasa, di mana ia berada di situ pasti ada kegaduhan. Moana adalah gadis yang sangat ceroboh, contohnya seperti saat ini ia sedang asyik bersolek dengan cerminannya membubuhkan perona pipi dan memakai lipstik warna merah, tiba-tiba saja Reno menginjak rem mobilnya "KYAKK!! APA YANG KAU LAKUKAN PAMAN?!!" Moana memekik dengan wajah tegang.
"Tiba-tiba ada orang menyebrang" Reno tampak tegang sesaat dan sejurus kemudian, "Aahahahahah..ha.ha!!" Reno malah tertawa terbahak melihat wajah Moana.
"Ada apa? kenapa Paman tertawa?" lipstik yang dikenakan Moana membentuk garis melintang melewati pipi hingga hampir menyentuh kupingnya hingga terlihat seperti Joker.
"Lihat, Kau tampak seperti Joker" Reno mengarahkan cermin ke depan wajah Moana.
"SEBASTIAAAN!!!"
Reno terus tertawa begitu puas, namun dengan gerakan lembut dia membersihkan wajah Moana dengan beberapa lembar tissue basah. Moana yang tadinya berisik tiba-tiba saja terdiam, merasakan sesuatu yang hangat di hatinya membuat pipinya semakin merona di balik perona wajahnya.
Sejenak kedua pasang netra itu terkunci sebelum akhirnya Reno memutuskannya dan menyerahkan tissue itu ke tangan Moana, Moana sedikit salah tingkah dibuatnya, pipinya semakin memerah,
"Untuk apa Kau memakai lipstik dan perona wajah tebal dan semencolok itu Elle? Kau terlihat aneh""Di sekolahku semua murid laki-laki tidak menyukai perempuan yang memakai riasan tebal"
"Lalu kenapa Kau malah memakainya, bukankah perempuan sangat senang jika menjadi pusat perhatian dan banyak laki-laki yang naksir?"
"Aku takut Kau cemburu, aku sengaja melakukan ini semua agar tidak ada pria lain yang mendekatiku, calon istrimu, aku harus menjaga diriku sendiri dari para pria di luaran sana" tuturnya dengan senyum lebar memamerkan deretan giginya penuh percaya diri.
"Ya ampun bocah ini"
"Yah, aku memang mengagumkan" ujar Moana berbangga diri, sedangkan Reno kembali fokus menyetir, mengabaikan ucapan Moana.
Sebelum turun dari mobil, Moana menghapus kembali make'upnya karena Reno terus memprotes dandanan Moana yang tidak sesuai usianya."Bagaimana?" pada akhirnya wajahnya kembali natural memang terlihat lebih cantik dan jangan lupakan bibir pink alaminya yang merona.
"Lebih cantik"
"Sungguh?!"
"Iya Princess Moana"
"Ouhhhh,,, Kau manis sekali, Kau juga tampan" timpalnya seolah mereka adalah dua sejoli yang sedang kasmaran. Cup, satu kecupan basah namun singkat di bibir Reno.
"ELLEEE!!" Reno tidak suka jika Moana mengecupnya di bibir seperti itu, bagaimanapun bagi Reno, Moana adalah seorang wanita, sejauh ini hanya sebatas kening atau pipi tanda sayang tidak lebih, namun Moana sering sekali mencuri kecupan dari bibir Paman pujaannya itu dan itu berbahaya.
"Sama-sama Sayang!!" Moana melambaikan tangannya seraya melemparkan senyum lebar seluas samudera, meninggalkan Reno dalam perasaan awkward. Sejurus kemudian Reno memicingkan mata saat ada seorang murid laki-laki menghampiri lalu dengan santainya melingkarkan lengannya di pundak Moana, mereka terlihat begitu akrab tertawa bersama, tidak lupa senyum lebar Moana seperti matahari pagi yang menghangatkan.
Dasar Moana, tadi dia bilang takut Pamannya cemburu sekarang dia begitu santai dirangkul teman laki-lakinya.
Reno menghela nafas panjang melihatnya, begitulah Moana, selalu menggebu-gebu menyatakan "Aku mencintaimu Paman, Kau adalah calon suamiku, Kau paling tampan, aku kandidat paling sempurna untuk menjadi istrimu, Kau cintaku" namun Moana tetaplah seorang remaja yang akan lupa dengan cintanya jika sudah bertemu sahabatnya. Begitu banyak kata-kata cinta yang ditujukan pada Reno, Moana sangat blak-blakan dalam menunjukkan ketertarikannya pada Reno, semua orang di dekatnya tidak pernah mengambil pusing dan mereka menganggap itu hanya keisengan anak remaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Old Husband 2 (THE END) ✓
RomanceSudah aku deklarasikan sejak dulu, Kau adalah milikku. KONTEN DEWASA! 20++ DI BAWAH UMUR DILARANG KERAS UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA!