part 11

16.9K 880 5
                                    

*****

"Iya! Elle mau" ujarnya antusias, begitu saja perasaanku sudah berbunga, lihat saja Almero tidak lama lagi sainganmu ini akan jadi menantumu suka atau tidak.
BECAUSE SHE'S MINE!

*****

Sudah hampir dua puluh menit aku menunggu Elle di lobby dan akhirnya ia muncul juga, aku berkerut kening saat melihat pakaiannya, ia hanya mengenakan T-shirt berlengan pendek bukan tapi bukan itu yang jadi masalah, masalahnya celana jeans yang ia kenakan juga sangat pendek bahkan terlalu pendek hanya seperempat pahanya, bukan, bukan aku tidak senang melihatnya memamerkan paha mulusnya itu namun kami akan melakukan perjalanan dengan menaiki motor besar kesayanganku, bayangkan sepanjang jalan ia akan mempertontonkan bagian paha mulusnya itu, "Dasar bodoh!" salahku tidak memberitahunya jika kami akan menaiki motor. Seulas senyum terukir di wajahnya dan itulah yang selalu ku rindukan akhir-akhir ini, yang sempat hilang berganti wajah muram. Baiklah, ku abaikan dulu rasa gerahku membayangkan pahanya jadi tontonan orang karena aku tidak ingin merusak moodnya jika ku suruh ia berganti pakaian.

"Pakai ini" aku memberikan jaketku untuk menutupi tubuh bagian atasnya setidaknya ia tidak akan terlalu kedinginan di jalan karena cuaca hari ini cukup dingin, Elle mengernyit aku tahu kebingungannya, langsung ku tarik tangannya ke luar menuju motorku yang sudah terparkir di depan lobby.

"Kita naik ini?'' deg aku sebenarnya ragu takut ia menolak karena setahuku Elle belum pernah menaiki motor.

"Mmm... kalau Kau tidak mau, aku ambil mobil sebentar"

"No! Aku mau!" cegahnya dengan mata yang berbinar, baiklah mari kita bersenang-senang my girl.

Netra kami sejenak bertemu saat aku memakaikannya helm, namun seketika hatiku mencelos saat Elle cepat-cepat memutuskannya seolah tidak ingin berlama-lama kontak mata denganku,
"Sebaiknya Kau berpegang Sayang" saranku saat ia sudah duduk di belakangku, namun Elle tetap diam, aku hanya bisa menarik nafas pasrah. Ku lajukan motorku perlahan namun tidak ku biarkan lama-lama seperti ini, ku tambah kecepatan hingga kurasakan Elle tersentak dan yah itu berhasil, tangannya kini melingkar di perutku tubuhnya terasa hangat di punggungku, senyum kemenangan ku sunggingkan di balik kaca helmku selebar mungkin meski tidak ada yang tahu.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh akhirnya kami sampai di tepi pantai, suasana di sana cukup sepi mengingat ini hari kerja dan yang membuatku ingin tertawa adalah, Elle langsung berlari dengan helm di kepalanya, mengejar ombak lalu kemudian ombak yang mengejarnya terus begitu, aku bertanya dalam hati apa ia tidak sadar dengan helm di kepalanya? seharusnya ia sadar sebab tentu penglihatannya tidak jelas karena kaca helm yang gelap.

Sesaat kemudian Jeremy datang menghampiriku, "Tuan. Speed boatnya sudah siap" Jeremy memang selalu bisa diandalkan.

"Ok, terima kasih"

"ELLE! AYO!" Elle berlari kecil menghampiriku, aku benar-benar tidak dapat melihat ekspresi wajahnya karena helm sialan itu masih saja ia kenakan, aku tidak bisa melihat wajah cerianya,
"Sampai kapan Kau akan mengenakan ini Elle?"

"Oh Tuhan aku lupa, kukira cuaca mendung" jelasnya dengan suara tenggelam di balik helm. Entah ia sedang melucu atau memang benar-benar lupa, Jeremy dengan sigap menangkap helm tersebut saat aku melemparkan padanya.

Setelah melakukan perjalanan hampir dua puluh menit akhirnya kami sampai di pulau kecil yang memang sudah ku sewa untuk mengajak Elle berlibur hari ini.
Aku membiarkan Elle bersenang-senang sendiri dan hanya memperhatikannya dari bangku malas yang berada tidak jauh dari beranda Villa. Tiba-tiba Elle terjatuh dan terjerembab di pasir benar-benar seperti bocah, aku segera berlari menghampirinya dan membopongnya ke dalam air.

"Pamaaan lepas--

BYURRR!! Ku lempar tubuh mungilnya ke dalam air,  Elle terlihat sangat marah dan tidak terima lalu berusaha mengejarku di dalam air, meskipun kecil tapi larinya sangat kencang hingga akhirnya ia berhasil loncat ke punggungku, alhasil kami berguling di bibir pantai membuat tubuh kami bermandikan pasir. Posisi kami terlalu intens saat ini nafasnya yang terengah-engah membuat dadanya naik turun tepat di bawahku, "Pejamkan matamu Elle, jika tidak ingin ada pasir yang masuk ke dalamnya" entah dapat kekuatan dari mana kata-kataku seperti mengandung sihir, Elle memejamkan matanya begitu patuh, tidak ku sia-siakan kesempatan yang sudah di depan mata ini, perlahan ku sapu bibirnya dengan gerakan selembut mungkin,
"Jangan buka mata, jika takut" bisikku tepat di depan bibirnya, kembali ku pagut bibirnya yang manis dan itu sungguh membuatku mabuk, "Hngkkk" ku gigit-gigit kecil bibirnya refleks Elle membuka sedikit mulutnya mempermudahku untuk melakukannya semakin dalam menghisap daging kenyal itu bergantian atas dan bawah, begini saja sungguh nikmat.

Jantungku berdesir saat lidahnya yang hangat dan lembut mulai menyambutku, aku bersorak dalam hati dan menggulingkan tubuh hingga kini Elle berada di atasku. Akhirnya kami berciuman untuk yang pertama kalinya dan kami melakukan itu dengan penuh gairah, sampai saat ciuman kami selesai Elle sama sekali tidak berani membuka matanya. Cuaca di pantai semakin terik akhirnya aku menggendongnya di depan seperti bayi koala, wajahnya merona lalu menyembunyikan kepalanya di ceruk leherku malu-malu, Elle aku bersumpah saat ini juga aku ingin mengunyahmu sampai tidak tersisa, demi Tuhan ia benar-benar menggemaskan.

Aku mendudukkannya di atas meja, kami begitu menikmati ciuman yang begitu dalam hingga menciptakan suara pertukaran saliva yang semakin membangkitkan gairahku, "Enghh" lenguhannya membuatku semakin ingin terus dan terus tidak ingin berhenti meskipun tubuh kami dilumuri banyak pasir.

Tanganku menyusup masuk melalui celah kaosnya di bagian bawah membelai perutnya yang rata hingga sampai pada nipple yang bersembunyi di balik bra yang ia kenakan, ahhh sensasi yang luar biasa kurasakan kulitnya bercampur pasir terasa seperti scrub.

"Ahhhhh" mendengar desahannya lolos aku membuka kaos yang ia kenakan dan dan melemparnya ke sembarang arah, lalu ku rengkuh nipple yang memiliki warna pink itu dan menghisapnya lembut. Oh shit! aku bersumpah ini rasa yang paling nikmat bagiku, mungkin karena aku terlalu lama mendambanya, atau memang karena Elle terlalu spesial.

Aku lupa di dadanya juga terdapat banyak pasir refleks aku meludah ke samping membuatnya mengernyit bingung, aku takut Elle salah paham, "Aku menelan pasir Sayang" ia menatapku bingung mencerna perkataanku, lalu setelahnya ia tertawa lepas sampai-sampai ia mendongak terbahak.

"Ayo Sayang, Kau harus mandi dulu"
Elle tidak menolak sama sekali, ia malah begitu manja padaku memelukku, menyembunyikan wajahnya di ceruk leherku.

Kami benar-benar hanya mandi tidak melakukan apapun di sana kecuali berciuman, aku ingin membuat momen ini menjadi sangat berkesan baginya dan aku harus melakukannya perlahan membuatnya nyaman dan jika perlu aku akan membuatnya merengek meminta di puaskan olehku, jika itu terjadi maka bahagialah aku, bisa mendapatkannya sepenuhnya.

TBC
*****
🍀

TBC*****🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Old Husband 2 (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang