*****
Hari ini Moana sudah diperbolehkan pulang, gadis itu terlihat sangat tegar seperti apa yang dia minta pada orang tuanya untuk bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, meskipun Odetee dan Almero selalu saja tenggelam dalam kesedihan saat di belakang putrinya itu, namun mereka selalu berusaha menyembunyikannya di hadapan Moana.
Nicholas sang sahabat datang mengunjungi Moana di kediamannya, dia panik karena mendengar Moana sakit sehingga absen hampir dua minggu dari sekolah, Nicholas tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada sahabatnya itu, "Kau bawa oleh-oleh dari sana?" sambut Moana dengan senyum lebarnya, meskipun tampak jelas kabut duka bersembunyi di balik manik madunya.
Tak! "Awww!" sebutir kacang mendarat di dahi Moana, Nicolas hanya berdecih lanjut memakan cemilan yang tersedia di meja.
"Aku baru saja mengadakan pemakaman nenekku, bukan liburan, dasar bocah ini!" protesnya sambil terus mengunyah kacang di mulutnya.
"Bercanda, Nic Nic"
"O ya. Aku dengar si cunguk Kulkas mengganggumu saat aku tidak masuk?" Moana terdiam saat mendengar pertanyaan sahabatnya itu, "Woy!" Nicholas mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Moana yang malah terpaku.
"Y-yah. Sedikit" Moana hampir gagal menyembunyikan perasaannya yang tidak nyaman saat mendengar nama Kulkas (Lucas).
"Awas saja, akan kubuat perhitungan nanti!" Nicholas mengepalkan kedua tangannya, bersungut-sungut kesal, Moana hanya tersenyum tipis menanggapinya, nyatanya Nicholas tidak akan seberani ucapannya jika sudah berhadapan dengan orangnya langsung.
"Moana Sayang! Nic! ayo kemari kita makan siang dulu" teriak Odetee dari meja makan.
"SIAP AUNTY!!" Nicholas buru-buru lari menghampiri meja, sedangkan Moana masih sedikit termenung dalam duduknya.
"Sayang ayo" Odetee menghampiri Moana dan mengajaknya segera ke meja makan.
"CEPATLAH ELLE!! AKU SUDAH LAPAR!!" keluarga kecil itu begitu baik pada Nicholas karena selain dia sahabat satu-satunya Moana, Nicholas juga sering membantu Moana dalam tugas-tugas Sekolahnya, meski dia juga bukan murid pemberani setidaknya Nicholas selalu membantu dan membela Moana ketika ada yang menjahilinya.
Almero pun turut bergabung, Nicholas yang banyak bicara tentang hal-hal lucu di sekolah tentangnya dan Moana pun membuat suasana semakin hangat dan sedikit lebih ceria, lebih tepatnya dipaksa ceria, karena jauh di lubuk hati terdalam keluarga kecil itu menyimpan luka yang sulit dideskripsikan, sedangkan Moana terus memakan makanannya dengan tatapan kosong, jarang sekali menimpali ocehan sahabatnya sehingga tak jarang Nicholas protes, diabaikan oleh Moana karena tidak biasanya seperti itu.
*****
Pagi ini di sekolah tiba-tiba terjadi kehebohan, untuk pertama kalinya Moana di antar Ayahnya sampai ke halaman sekolah. Porsche 911 silver membuatnya tampak mencolok di sana, Almero juga menempatkan beberapa anak buahnya untuk mengawasi Moana dari jarak jauh agar tidak terlalu mencolok dan membuat putrinya tidak nyaman.
"Nanti Ayah jemput"
"Hmm. Love you Dad"
"Love you to Sweety" di kecupannya sekilas puncak kepala putrinya lalu kembali melajukan mobilnya mulai meninggalkan halaman sekolah. Almero memperhatikan Moana dari kaca spion menghela nafas berat saat melihat punggung putrinya yang mulai hilang dari penglihatannya.
Beberapa siswa saling berbisik entah apa yang mereka bicarakan, "Apa dia berkencan dengan pria tua?"
"Mungkin simpanan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Old Husband 2 (THE END) ✓
RomanceSudah aku deklarasikan sejak dulu, Kau adalah milikku. KONTEN DEWASA! 20++ DI BAWAH UMUR DILARANG KERAS UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA!