part 14

15.7K 830 19
                                    


*****

Reno dan Moana benar-benar menghabiskan waktu bersama di pulau kecil itu tanpa gangguan, tanpa diganggu dengan urusan pekerjaan dan lain-lain kecuali Almero dan Odetee yang terus menanyai kabar Moana.

Hari ini Moana sudah mulai masuk sekolah dan Reno menepati janji untuk menjadi calon suami siaga mengantar jemput kekasihnya, wanitanya, calon istrinya,
semua sebutan itu tentu belum diketahui Almero dan Odetee, Almero dan Odetee hanya menganggap jika Reno itu benar-benar menyayangi Moana selayaknya keponakan, secara Reno ikut andil dalam tumbuh kembang Moana dari bayi hingga sekarang.

"Nanti Simon yang akan menjemput tidak apa-apa kan? Paman ada meeting dadakan. Langsung saja ke kantor nanti berangkat ke bandaranya dari sana" ucap Reno seraya mengusap puncak kepala Moana, meminta pengertian.

"Hmmm... Ya sudah"

"Kenapa murung Sweety?" Reno menjepit dagu Moana dengan Ibu jari dan telunjuknya agar menghadap padanya.

"Entahlah, aku takut masuk ke sana"
Reno mengerti apa yang Moana takutkan.

"Tidak apa-apa Sayang, ada Jeremy yang akan mengawasimu hm? masuklah semua akan baik-baik saja. Trust me" Reno memagut bibir yang sedari tadi cemberut itu, tanpa ragu Moana pun membalasnya, ciuman singkat namun penuh gairah itu mereka lakukan di dalam mobil di halaman sekolah, "Masuklah, jika lama-lama begini mobil ini akan bergoyang dan pakaianmu tidak akan berbentuk lagi" Moana memukul dada bidang Reno yang sangat hobi sekali menggodanya dengan kata-kata yang vulgar, padahal dulu Reno sangat jual mahal, tapi sekarang yang keluar dari mulutnya untuk Moana hampir semua vulgar. Akhirnya Moana pun keluar meninggalkan Reno yang terus memandangi Moana yang semakin menjauh.

"Sepertinya hari-hariku akan lebih menyenangkan mulai dari sekarang" gumamnya. Reno mengulum senyum
mulai melajukan mobilnya, terlihat beberapa siswa saling berbisik entah apa yang dibicarakan.

"Hey Princess! Aku merindukanmu, Kau habis liburan kem?--

"Sssttt... diam!" Moana membungkam mulut Nicholas.

"Tanganmu bau-bau percintaan Elle"
Tak! Moana menyentil dahi sahabatnya itu, "Awwwwhh! Sial perih sekali"

"Apa maksudmu bau percintaan, dasar mesum!"

"Heh, Kau yang mesum! lihat ini sangat jelas untung belum ada yang melihat" Nicholas celingak-celinguk untuk memastikan bahwa benar-benar tidak ada yang melihat, seraya mengarahkan telunjuknya ke pangkal leher Moana yang tidak tertutup kerah seragamnya.

"ASTAGA! bagaimana ini?!" Moana panik sibuk menutupinya.

"Ckckckck Paman Reno benar-benar buas, akhirnya setelah penantian sekian lama" decihnya.

"Ihhh... tidak bisakah Kau diam!"

"Tidak ada sesuatu untuk tutup mulut!"

"Ok ok. Bagaimana dengan Sneaker terbaru Balenciaga Limit--

"Ok!" Nicholas memotong ucapan Moana yang tentunya berisi tawaran yang sangat menggiurkan baginya.

"Dasar pemeras, giliran upah tutup mulut cepat!"

"Kau bukan sapi perah Elle" Nicholas mengaduk isi tas Moana untungnya gadis itu memang hobi membawa make-up kemana-mana meskipun hanya untuk penunggu tas. Nicholas mengoleskan concealer cukup tebal hingga tanda kemerahan itu menghilang.

"Beginilah susahnya jika perempuannya terlalu polos dan prianya terlalu tua, eh maksudku dewasa"

"Terima kasih sahabatku yang baik"

"Jangan lupa janjimu"

"Baiklah"

"Katakan pada Paman Reno, lain kali buat di tempat yang tersembunyi, ckckck seperti amatir saja!" cibirnya, setelah berhasil menyamarkan tanda-tanda bekas percintaan Moana dan Reno.

"NICHOLAAASSS!!" Moana Begitu kesal mendengar ocehan Nicholas yang ada benarnya juga, "Awas Kau Paman Reno!"

"Eh, apa Kau tahu? sudah tiga hari ini aku tidak melihat batang kemaluannya si kulkas"

Deg... Moana merasa gelisah mendengar nama itu, "Bicara yang benar Nic, Kau terdengar seperti gay" tegurnya, mencoba bersikap tenang.

"Yah, batang hidung maksudnya, kenapa dia hobi sekali menghilang saat Kau juga menghilang. Tapi kali ini dia benar-benar tidak dapat dihubungi bahkan di rumahnya pun tidak ada kata teman-temannya"

Moana hanya berpikir mungkin Lucas merasa bersalah atau semacamnya makanya tidak berani untuk datang ke sekolah. Moana tidak tahu saja, jika Reno tidak akan segan-segan menyingkirkan siapa saja yang berani mengganggu miliknya.

*****

Sore harinya Reno dan Moana sudah tiba di bandara untuk menjemput orang tuanya. Moana masih mengenakan seragam sekolahnya berlari seperti anak kecil lompat ke pelukan Ayahnya.

"WOW! Honey, Kau berat sekali!"

Simon terlihat sibuk mengambil alih koper-koper dan memindahkannya ke dalam bagasi mobil.

"I miss u Mom, I miss you Dadd!"

"Miss you to Honey" Odetee memeluk putrinya itu lalu berjalan bergandengan menuju mobil, mereka benar-benar terlihat seperti adik kakak.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Almero pada Reno yang kini berjalan beriringan menyusul dua perempuan di depan.

"Kau bisa lihat sendiri, keadaannya sangat baik" Reno memang tidak pernah bersikap formal atau setidaknya sedikit sopan pada Almero mengingat dulu mereka pernah bersaing, jadi Reno tetap santai berhadapan dengan Almero.

"Baguslah kalau begitu"

Di dalam mobil...

"Sayang lehermu kenapa?" Odetee baru menyadari ada yang aneh dengan kulit putrinya, ia menajamkan penglihatannya pada leher Moana.

Deg... Reno pura-pura sibuk dengan ponselnya, sedangkan Almero dan Odetee heboh memeriksa putrinya di belakang.

"Itu Bu, aku digigit semut, karena gatal aku gosok pakai salep anti gatal tapi malah jadi merah begini" concealer yang dioleskan Nicholas sudah terhapus rupanya, Reno hanya meringis mendengar alasan Moana. Gadis itu terlalu lugu membohongi Ayahnya yang sudah sangat-sangat hafal bentuk-bentuk jejak  percintaan.

"E'ehm sepertinya ada yang merindukan tinjuan tanganku" ucap Almero bernada ancaman.

Mobilpun seketika hening...

TBC
*****
🍀

TBC*****🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Old Husband 2 (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang