Een

295 24 7
                                    

Disekolah, terlihat suasana yang sangat lenggang. Alasannya karena saat ini sedang diadakan ujian semester akhir, hari ini adalah hari terakhir ujiannya dan mulai besok sudah mulai libur selama satu bulan penuh.

“Pssstt psstt”

Tukkk

Reyhan mendengus saat panggilannya tidak digubris dan membuatnya mau tidak mau harus sedikit menendang kursi yang ditempati oleh remaja dengan tahi lalat di hidungnya

Remaja itu menoleh dengan wajah datarnya, dia kan takut ketahuan.

“Apasih?”

“Nomor 34 apaan?”

“B”

“Hah?”

“B“

“D?”

“B, budek”

“Ohh yaudah, gak usah ngatain”

“Reyhan, Satya sedang apa kalian? Jangan nyontek yaa”

“Iya Bu, maaf”

“Marahin aja Bu marahin, tadi saya liat Reyhan megang kertas” Ujar seseorang remaja lainnya dibangku pojok belakang

“Apaan si orang itu kertas ujian yee”

“Mana ada, kertas ujian kan warnanya putih sedangkan kertas yang lo pegang tadi warnanya merah”

“ITU KARTU UJIAN YAA GOBLOK”

“REYHAN YOUR LANGUAGE PLISS” Peringat pengawas

“Maaf Bu, Azka tuh yang mulai” Sungut Reyhan, sementara si pemilik nama tadi hanya menunjukkan cengiran menjengkelkan

Mari kita tinggalkan mereka, beralih pada dua orang yang malah dengan santainya memanfaatkan keributan untuk menyontek. Sean dan Juan namanya.

“Bagi ke gue jawabannya” Pinta Juan setengah berbisik

“Bentar, dua lagi” Dengan cekatan Sean menyalin semua jawaban cuma-cuma yang diberikan Riki pada kertas jawaban ujiannya

“Nih” Sean mengoper kertasnya pada Juan, sebelumnya kertas itu juga sudah mampir di bangku Daniel, Tara dan Kevan.

Jangan ditiru yaa anak-anak.

Sementara di mejanya sendiri Riki sedang menggambar, gabut dia tuh. Mentang-mentang sudah. Kalau ditanya kenapa dia mau saja jawabannya dicontek sana-sini jawabannya simple, dia mau membantu teman-temannya untuk lulus ujian karena mereka sudah buat janji untuk kuliah bersama jadi dia tidak mau kalau hanya dia saja yang lulus. Riki Bana Tavarrel si setia kawan.

“Anjir lima menit lagi dan gue baru ngisi sepuluh soal?”

“Ahh bodo amatlah, gue cap cip cup aja”

Seorang remaja yang tidak sengaja melihat gelagat aneh temannya terkikik geli, sudah hapal dia dengan jurus andalan temannya itu kalau sedang ujian.

“Mahesa jangan ketawa-ketawa sendiri nanti dikira kerasukan” Ujar pengawas, Hesa yang mendengar namanya dipanggil ikut gelagapan takut dikira nyontek padahal kan dia udah. Udah nyontek maksudnya.

Fyi, ujian kali ini kelas mereka dicampur, kan ada tuh tipe sekolah yang pas ujian kelas 11 sama kelas 10 dicampur atau kelas 12 sama kelas 11, nah sekolah ini kaya gitu. Buat Hesa, Reyhan, Azka, dan Satya disini kelas 11 sedangkan Sean, Juan dan Riki kelas 10, berlaku buat anak I-Land lain yang line-nya dibawah 02l.

Kriiiiinnggg....

“Waktunya sudah selesai, cepat kumpulkan”

Setelah mengumpulkan jawaban ujian semua siswa keluar dari kelas menuju kantin, ada juga yang langsung pulang tapi tidak dengan segerombol siswa ini.

Worst Holiday [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang