Dua hari setelahnya, pagi-pagi buta sekitar jam empat ketujuh remaja itu sedang berkumpul di rumah salah satu dari mereka. Mereka sengaja berkumpul di satu tempat agar bisa berangkat bersama-sama dengan dua mobil, milik Reyhan dan Azka.
“Tadi malem gue mimpi serem banget” Ucap Riki, dia ini tipe manusia yang gak mau ribet jadi cuma bawa barang seadanya banget, makanya pas sampe rumah Azka dia cuma duduk-duduk sambil nyemil karena udah di packing-in dari rumah, paling ya cuma di cek siapa tau ada yang gak kebawa.
“Mimpi apaan?” Tanya Satya
“Mimpi lo ketabrak truk ayam” Jawabnya, membuat remaja lainnya tertawa, bahkan Hesa sampai terjungkal dari sofa.
“Hahaha ada-ada aja, terus gimana tuh lanjutannya?” Tanya Sean, dia tidak bisa berhenti tertawa, apalagi saat melihat wajah masam Satya.
“Gak tau, Mamah tiba-tiba bangunin buat sholat subuh, kalian imajinasiin aja sendiri gimana lanjutannya”
“Ngakak banget, Bang Hesa sampe bengek” Hesa ini emang receh, apapun dia ketawain, sukur-sukur dia masih inget keadaan jadi gak dianggap gila, kalau ketawa tapi gak liat kondisi kan bisa jadi dikira pasien RSJ yang kabur. Partnernya si Riki, dia juga kalau ketawa nabok orang makanya pas Riki ketawa orang-orang yang semula di samping dia pada pergi, takut kena tabok, mana Riki kalau nabok pake tenaga dalem lagi, Satya yang kurus kerempeng bisa-bisa kepental sampe ke Antartika ketemu sama kembarannya, pinguin.
•
Matahari mulai menyingsing, setelah berpamitan dengan orangtua masing-masing kini mereka sudah ada diperjalanan, lebih tepatnya jalan tol.Mobil yang dikemudikan Hesa dengan penumpangnya ada Azka, Satya dan Riki terlihat senyap. Sementara mobil didepannya yang dikemudikan Reyhan malah sedang karaokean, kombinasi antara Reyhan, Juan dan Sean memang sangat cocok untuk dijadikan panduan suara.
“Itu si Reyhan begajulan banget bawa mobil, gak inget apa ini lagi di tol?” Ujar Hesa saat melihat mobil di depannya berjalan seperti orang mabok.
“Gue telfon dulu” Azka akhirnya menelfon Sean tapi sayangnya tidak diangkat, menelfon Juan juga sama. Mungkin suaranya teredam karena suara mereka bertiga yang terlalu berisik.
“Susul aja Bang, bahaya itu” Usul Riki, setelahnya Hesa melajukan mobilnya dengan cepat untuk menyusul mobil Reyhan, tiba-tiba
BRAAKKKK
BUMMMM
“INALILLAHI REYHAN / SEAN / JUAN”
Asam mengebul didepan sana, beberapa mobil terbalik dengan api yang membumbung tinggi, orang-orang disekitar tol berlarian untuk menolong korban, begitu juga dengan Hesa, Azka, Satya dan Riki, mereka tergopoh-gopoh menghampiri mobil didepannya.
“Kalian gak papa?” Satya melongok kedalam mobil, terlihat raut wajah shock mendominasi tiga manusia didalamnya.
“Gak papa”
“Lo kalau mau mati jangan ngajak-ngajak dong, mati sendiri aja sana” Omel Hesa pada Reyhan.
“Kalian juga, gak inget ini lagi di tol? Ribut banget dari tadi gue liat, jangan kekanak-kanakan kayak gini, kalau kalian yang ikut jadi korban tabrakan kaya di depan gimana? Mau bilang apa gue sama orangtua kalian, hah?” Lanjutnya, Juan dan Sean hanya menunduk tidak berani menatap Hesa yang auranya berkali-kali lipat lebih menyeramkan.
Tenang, mereka bukan korban kecelakaan tadi. Jarak mobil mereka dengan lokasi kecelakaan itu lumayan jauh tapi tetap saja mereka melihat dengan jelas bagaimana truk yang mengangkut ratusan ayam itu menghantam keras mobil-mobil didepannya, hasilnya banyak mobil yang terbalik, hancur juga terbakar. Syukurnya mobil yang ditumpangi Reyhan, Sean dan Juan tidak apa-apa, hanya saja ketiganya terlihat sangat shock.
KAMU SEDANG MEMBACA
Worst Holiday [✓]
Fanfiction[ COMPLETED ] ♡♡FF SPESIAL 1ST EN-NIVERSARY ENHYPEN♡♡ Niatnya hanya ingin liburan namun siapa sangka malah dapat bonus gangguan setan. ENHYPEN LOKAL ft I-LAND ⚠️WARNING⚠️ → Hars words → Pure my idea → Not all I-Land trainees showed up, sorry → Horr...