Twaalf

107 14 0
                                    

Setelah kejadian di rest area itu, mobil kembali mereka jalankan menuju rest area selanjutnya dimana teman-teman lainnya menunggu.

Sepanjang perjalanan otak mereka tidak berhenti bertanya kiranya siapa yang dimaksud ibu tadi.

Flashback

“Mas, sebelum kesini mas-mas nya abis nyasar ke pabrik bekas? Itu salah satu penunggunya ikut di dalem mobil”

“Hah? Maaf, gimana Bu?”

Si ibu penjual itu tersenyum maklum, lalu berkata

“Nanti kalau udah sampe rumah minta bantuan sama ustadz ya biar di doain supaya makhluk yang ikut dimobil mas mau kembali ke tempat asalnya. Mas-mas nya orang baik”

Mereka bertiga masih cengo

“Ada makhluk yang ikut kita Bu?”

“Iya mas, dia mau minta tolong biar arwahnya tenang jadi ngikut”

Flashback off.

Mereka menelan ludah kasar, salah apa mereka sampai diikuti makhluk halus.

Sesampainya di rest area yang dimaksud Reyhan sebelumnya, mereka melihat teman-temannya sedang istirahat. Menghela napas lega akhirnya mereka bisa berkumpul kembali. Semoga setelah ini tidak ada kejadian-kejadian diluar nalar yang menimpa mereka lagi.

Setelah cukup beristirahat mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang, lelah dipundak mereka ditambah pikiran-pikiran yang berkecamuk mengulang kembali memori mereka selama liburan membuat tujuh kepala itu pusing dan panas.

Gerbang tol sudah ada di depan mata, bayangan kecelakaan saat mereka berangkat kembali terulang, mereka sadar bahwa musibah itu adalah awal dari rentetan nasib sial mereka selama liburan.

“Azka, luka lo udah mendingan?” Hesa memecah keheningan siang itu.

“Udah bang, tapi masih sedikit perih” Jawab yang lebih muda.

“Emm, gue minta maaf sama kalian semua, andai waktu itu gue gak kasih ide buat liburan ke sana pasti gak bakal ada kejadian kayak gini. Apalagi ada yang sampe luka-luka, gue ngerasa bersalah banget, gue minta maaf”

“Juan, lo gak perlu minta maaf, ini bukan sepenuhnya salah lo kok, lo jangan kayak gitu, ini udah takdir kita. Lagian, kita dan anggota badan kita semua juga masih lengkap, lo gak perlu minta maaf” Ucap Sean, diusapnya punggung lebar yang mulai bergetar menahan tangis.

“Makasih, gue takut kalian marah ke gue karena gimanapun ide liburan ke sana dan nyewa villa itu semuanya dari gue”

“Gue bakal marah ke lo kalau lo nyalahin diri lo sendiri lagi” Ucap Hesa

“Udah ya Wan, kita gak marah kok sama lo” Timpal Azka

Sementara itu di mobil lain terdapat Reyhan, Satya dan Riki yang saling terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Gerbang tol sudah terlihat itu artinya perjalanan mereka juga akan segera selesai.

“Gue harap, ini terakhir kali kita ngalamin hal-hal diluar nalar”

“Iya, ini yang terakhir”

“Jangan meleng, Sat!”










^^^

Note :
Halooo, apa kabar?
Lama gak jumpa ya, aku minta maaf udah ngilang tiga bulan :(
Kelas dua belas ternyata sibuk banget dan aku baru selesai dari kesibukanku awal Juni kemarin. So, sebagai permintaan maaf aku yang udah ngilang tiga bulan kali ini aku mau double update biar sampai ending. Enjoy yaa •ᴗ•
30.06.22
06.07.22
T Z U Y U T W I N

Worst Holiday [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang