Jadikan aku sebagai suatu khilaf saat aku terlalu fanatik dalam hal mencintaimu. Sungguh aku sendiri pun tak menyangka. Apa aku mengidap penyakit langka? Atau ini hanya fatamorgana? Ah, aku muak mencintaimu.
Pergilah jika memang kau menginginkannya. Sejauh mungkin, hingga aku benar-benar lupa ingatan tentang raut wajahmu yang manis bak sirup, sehingga aku susah untuk menghirup.
Namun, untuk kesekian kalinya, jika perasaan-perasaanmu menanyakan ku, katakan aku masih ada di lubuk terdalam mu. Dimana disana ada cinta dan rindu yang penuh bumbu, yang selalu menginginkan temu. Walau kutahu, itu hanya bayang semu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Menjelma Serangkai Kata ( Sudah Terbit Di Guepedia)
PoetryBagiku, pergimu seperti bom yang meledak meluluh-lantakkan seisi bumi. Aku tak mengerti kenapa kau pergi, aku tak mengerti kenapa engkau mampu menghilang saat aku memejam mata, dan ketika aku membuka mata kau benar-benar tidak ada. Kau si kilat yang...