Pagi ini mendung, Widya masih tertidur di kamarnya.
Tok..Tok.. Cklek
Samuel membuka kamar Widya lalu memeluknya dalam posisi tiduran. Widya menggeliat dan mengubah posisi tidurnya. Samuel mengecup kening Widya. Widya tersenyum lalu mengeratkan pelukan mereka. (Soft banget gakuat T-T)
"Hey, bangun. Kuliah." Bisik Samuel.
"Ngantuk, Sam." Jawab Widya. Samuel mendengus lalu mencium pipi Widya berkali-kali tanpa berhenti.
"Bangun gaa? Atau aku gelitik." Ujar Samuel dengan senyum yang begitu manis.
"Iya iyaa. Kamu buat sarapan ok?" Tanyanya. Samuel mengangguk, ia mengecup kening Widya sebelum turun ke dapur.
Widya segera mandi ditemani hujan yang lumayan deras.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Outfit Widya]
"Waah, peanut better and jelly!" Kata Widya semangat. Samuel menggeram gemas melihat Widya. Mereka berdua duduk di sofa dan menyantap sarapan mereka. Setelah itu, mereka berangkat ke kampus.
......
"Ning-ning!" Panggil Giselle. Ningsih yang sedari tadi celingak-celinguk mencari Giselle langsung berlari ke arahnya. Ia memeluknya erat. Sudah 3 hari mereka tidak bertemu, tapi serasa 3 tahun.
"Udah sembuh dek?" Tanya Karina yang muncul entah dari mana.
"Udah. Kemarin juga udah, tapi kak Renjun gabolehin aku ngampus." Jawab Ning-ning.
Dari jauh Joshua berlari dan memeluk Ning-ning. Ning-ning tidak menolak pelukannya ia malah membalas pelukan tersebut. Karina dan Giselle hanya bisa menyeringai dengan hati yang disko. Gemas sekali "persahabatan" mereka.
"Eitss... Cieee Shua." Canda Jeno.
"Jeno ih!" Ujar Ningsih salting, sambil menendang pelan kaki Jeno. Ia melepaskan pelukannya, lalu kembali ke kelas masing-masing.
Giselle berjalan ke kelasnya sambil curhat santai bersama Ning-ning. Ia menceritakan tentang Joshua, beban kampus, bahkan rasa rindunya kepada Ayah dan Ibu-nya.
