Seorang lelaki tampan dengan pakaian yang rapi melangkahkan kakinya masuk kedalam salah satu kamar rumah sakit.
Ada seorang wanita yang sedang memakan sarapannya dibantu oleh perawat. Lelaki itu datang bersama dengan seorang gadis yang terlihat kebingungan.
"Kau baik-baik saja, Kushina? Bagaimana keadaan tubuhmu?" Pertanyaan itu membuat seisi ruangan terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba.
"Ayah, kurasa kita salah kamar."
Terdengar suara sang gadis yang berdiri dibelakangnya dengan kaki yang gemetaran. "Tunggulah sebentar."
Lelaki itu membalikkan badannya dan bertatap muka dengan anak gadisnya yang terlihat tidak senang. Lelaki itu menarik pinggang sang gadis untuk dibawa keluar.
"Siapa wanita itu? Kenapa Ayah memiliki hubungan dengannya?"
"Ayah tahu ini semua mendadak untukmu. Untuk sekarang lebih baik kamu pulang, Ayah tidak ingin kamu banyak bertanya." Setelah berkata demikian, lelaki itu mengecup kening sang anak dan tersenyum tipis.
"Nanti Ayah akan menceritakan semuanya, Saku." Dengan senyuman lembut, lelaki itu melepaskan tangannya dari pinggang sang gadis untuk kembali kedalam ruangan.
"Ayah, berjanjilah untuk jangan melupakan Ibu." Gadis bermata Emerald itu meninggalkan sang Ayah yang terdiam didepan pintu.
Dengan langkah kaki yang perlahan-lahan, gadis itu mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Melihat wanita itu mendapatkan perhatian dari sang Ayah membuat darahnya mendidih.
BRAK!
Perhatiannya yang terbagi membuat gadis itu tanpa sengaja menabrak gadis lain berambut merah yang sama dengan wanita didalam ruangan tadi.
"Maafkan aku, apa kau baik-baik saja?" Tanya Sakura merasa bersalah karena tidak memperhatikan jalannya.
"A- Aku baik-baik saja, terima kasih." Suara yang lembut membuat pertemuan pertama mereka menjadi kenangan yang baik.
"Maaf, tapi aku harus pergi," Dengan wajahnya yang berat hati, gadis berambut panjang itu melangkahkan kakinya pergi.
Sakura yang terdiam memandangi gadis itu merasa bahwa dia harus kembali. Melihat gadis itu masuk kedalam ruangan yang sama dengan yang ayahnya masuki membuat Sakura semakin yakin.
Dengan langkah kaki yang cepat Sakura kembali didepan ruangan untuk melihat dan mendengarkan percakapan sang ayah.
Gadis berambut merah itu juga ada disana dan menyiapkan obat untuk sang ibu. Sakura memegang dadanya dan berusaha untuk membuat nafasnya menjadi normal kembali.
Sakura melihat sang ayah duduk di samping wanita itu dengan wajah yang kasihan, Sakura semakin terluka ketika melihat ayahnya memegang tangan wanita itu.
"Ayah...," Lirihnya yang melihat senyuman dan kebahagiaan Ayahnya kembali setelah perceraiannya dengan sang ibu.
"Itu tadi Sakura, kan? Dia sangat cantik." Sakura membelalakkan matanya mendengar wanita itu tahu namanya.
Kizashi (Ayah Sakura) melepaskan tangan wanita itu dan berdiri dari kursinya. Kizashi mendekati anak perempuan itu dan memeluknya erat.
"Jaga Ibumu baik-baik, Ayah akan selalu membantu kalian." Sakura semakin membelalakkan matanya dengan perkataan sang ayah.
Kizashi menatap kearah Kushina dan anak perempuannya. "Mungkin berat bagi Sakura, tapi aku sudah memutuskan untuk menikahi dirimu, Kushina."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Bagaimana pendapat kalian untuk bagian satu? Kurasa tidak buruk.
Kalian bisa bagikan komentar kalian kalau ada kesalahan.
Di publikasikan ~ 5 Maret 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
New relationship✓
FanfictionBagaimana perasaan kalian ketika orang tua kalian bercerai dan tiba-tiba saja kalian harus menghadiri pernikahan Ayah kalian? Sakura Haruno, seorang gadis berusia 18 Tahun yang berusaha menerima situasi mendadak didalam kehidupannya. Wanita lain y...