Putri Kembali ke Surabaya

682 141 26
                                    

Kenangan buruknya beberapa tahun lalu masih melekat jelas di ingatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenangan buruknya beberapa tahun lalu masih melekat jelas di ingatan. Hubungannya dengan Alfa pun tak kunjung jelas. Statusnya sejak dulu masih tetap sama, sebagai tunangan. Setiap Alfa didesak Rehan untuk menikahi Putri, ada saja alasan Alfa menghindar.

Sampai detik ini Alfa belum bisa menemukan bukti keterlibatan Rehan di kecelakaannya waktu itu. Bukti kuat sebagai kunci adalah potongan CCTV dari pabrik yang dicurigai oleh Surya sengaja dihilangkan.

"Aku antar kamu ke apartemen dulu, ya?" kata Alfa mengelus rambut Putri yang kini duduk di sebelahnya.

"Terus Kak Alfa mau ke mana?" tanya Putri manja.

Begitulah Putri jika di depan Al, sikapnya berubah 180°. Jadi sosok wanita yang manja dan lemah lembut.

"Aku masih ada urusan sebentar."

"Oke," kata Putri, suaranya dibuat seperti anak kecil.

Akhirnya mereka sampai di apartemen Alfa. Selama di Surabaya, Putri akan tinggal bersama Alfa dan Rafael. Setelah mengurus Putri, bergegas Alfa pergi. Dia tampak tergesa-gesa masuk ke mobilnya.

"Rafael, awasi Putri. Jangan sampai dia keluar sebelum urusan saya selesai," kata Alfa melalui telepon sesaat dia keluar dari basement apartemen.

"Baik, Mas Alfa!"

Alfa melajukan mobilnya ke pusat perbelanjaan. Dia kepikiran janjinya kepada Auriel. Sejak pagi tadi pulang dari rumah Ganta, pikiran Alfa selalu terusik dengan senyum manis gadis kecil itu.

Situasi di rumah Pras ramai. Ganta sejenak menghempaskan beban pikirannya, demi acara ulang tahun Auriel. Dia tak mau terlihat sedih di depan umum. Selesai menyanyikan lagu selamat ulang tahun, Auriel meniup lilin lalu memotong kue.

"Suapan pertama buat siapa, Sayang?" tanya Ratna yang duduk dekat dengan Auriel memegangkan kertas kuenya.

"Buat Mama dong, Bun," ucap Auriel terdengar ceria lalu menyuapkan kue ke mulut Ganta.

Senyum Ganta mengembang, dia menerima suapan dari tangan mungil Auriel. Sekuat tenaga dia menahan air mata haru. Lalu Ganta memeluk Auriel dan mencium keningnya.

"Selamat ulang tahun anak Mama. Semoga selalu bahagia," ucap Ganta menatap wajah berseri Auriel. "Are you happy?" tanya Ganta menangkup pipi Auriel.

"Yes. I'm so happy, Ma." Auriel memeluk Ganta. Dengan erat Ganta membalas pelukannya.

Mungkin kebahagiaanmu lengkap karena di ulang tahun ke delapan ini, kamu bertemu papamu, Sayang. Maafin Mama harus menyembunyikan kenyataan darimu. Mama takut kehilangan kamu. Papa dikelilingi orang-orang jahat, Mama enggak bisa melihatmu tersakiti. Banyak yang ingin menyakiti kita kalau mereka tahu kamu cucu Doni Pamungkas. Kamu anak Alfariel Pamungkas, pewaris utama Group Pamungkas yang dikelilingi musuh dalam selimut, batin Ganta menahan tangis hingga dadanya sesak.

PRAETERITA MEMORIAS (Mataku memang buta, tapi hatiku tak buta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang