"Ada yang enggak beres," gumam Alfa mengusap dagunya.
"Saya juga merasa begitu, Mas Alfa," sahut Surya siang ini mendatangi kantor Alfa.
"Apa ini ada campur tangan Pak Rehan?" sela Rafael langsung mendapat tatapan Surya dan Alfa bersamaan. "Maaf, saya cuma menduga-duganya," imbuh Rafael takut salah bicara.
"Apa mungkin?" Kali ini Alfa menatap Surya dengan pemikiran yang sama seperti Rafael.
"Kita butuh menyelidikinya. Tapi, kalau dipikir-pikir, kenapa Pak Rehan melakukan itu?"
"Iya juga sih!" sahut Alfa mengelus keningnya, dia tampak pusing.
Kabar duka menghampiri Alfa dan Rafael yang dibawa oleh Surya. Belum juga Alfa menemui Suryo, dua hari lalu Surya mendapat kabar dari anak buahnya jika Suryo mengalami kecelakaan saat ngojek dan meninggal di tempat. Padahal sumber informasi satu-satunya Alfa mengenai Angel-nya adalah Suryo.
Saat mereka sedang sibuk berpikir, pintu ruangan Alfa terketuk. Alfa menyahut, "Masuk!" Dengan suara lantang.
"Maaf, mengganggu," ucap Ganta sungkan karena Alfa sedang menerima tamu.
"Ada apa, Ta?" Alfa menatapnya lembut. Tatapan yang dulu tak pernah Ganta dapatkan.
"Maaf, Pak Alfa, saya mau minta izin. Siang ini saya mau mencari sesuatu di mal."
"Penting?"
"Iya, Pak. Bagi saya penting," ucap Ganta sopan. Pentinglah! Aku mau cari kado buat ulang tahun anakmu, sambung Ganta dalam hati.
"Biar Rafael menemani kamu." Alfa memandang Rafael.
"Siap, Mas!" Rafael dengan sigap mematuhi perintah Alfa.
"Eh, eh, eh." Ganta menahan Rafael ketika dia ingin melangkah keluar ruangan. "Enggak usah, Pak. Saya sudah ada yang menemani," sambung Ganta cepat.
"Siapa?" Alfa menatap curiga.
"Teman, Pak," ucap Ganta menunduk, tak berani membalas tatapan Alfa yang tajam.
"Jam dua kamu harus sudah duduk di mejamu. Selesaikan pekerjaanmu!"
"Baik, Pak. Saya tidak lupa itu."
"Ya sudah!"
"Terima kasih, Pak. Saya permisi," tukas Ganta mengangguk menyapa Surya dan Rafael lalu keluar dari ruangan itu.
Selepas kepergian Ganta, dengan isyarat menaikkan kedua alis tebalnya, Alfa memerintah Rafael untuk membuntuti Ganta. Selang beberapa menit Ganta pergi, Rafael pun keluar mengendarai mobil Avanza hitam, fasilitas kantor.
Di salah satu pusat perbelanjaan, Galang membuntuti Ganta yang sedang memilih kado untuk ulang tahun Auriel besok. Berjejer rak penuh mainan membuat Ganta bingung, dia sudah memutari tempat itu dua kali. Galang sudah mendapatkan barang yang Auriel minta padanya tempo hari. Kini tinggal Ganta yang bingung mencari sesuatu untuk putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAETERITA MEMORIAS (Mataku memang buta, tapi hatiku tak buta)
Roman d'amourApa sih PRAETERITA MEMORIAS itu? Ini adalah bahasa Latin yang artinya KENANGAN MASA LALU. Apa hubungannya dengan cerita ini? Silakan baca deskripsinya. Setelah terjadi kecelakaan itu, keluarga Pamungkas yang diwakili Rehan mengumumkan, bahwa pewari...