Sejak makan es krim di mal beberapa minggu lalu, kedekatan Alfa dan Auriel semakin intens. Ganta tak bisa lagi menghalangi pertemuan mereka. Apalagi sikap Alfa yang selalu memanjakan Auriel, apa pun yang Auriel minta, saat itu juga Alfa kabulkan. Hal itu membuat Putri Murka.
"Heh!" Putri menggebrak meja Ganta saat si empunya sedang fokus bekerja.
Ganta terperanjat, pun dengan Alfa yang tadi benar-benar fokus mempelajari dokumen kerja sama.
"Putri!" sentak Alfa lalu berdiri.
Rafael dan Anita menyusul Putri masuk ke ruangan Alfa.
"Maaf, Mas Alfa, tadi saya sudah meminta Mbak Putri agar menunggu dulu di depan. Tapi, dia langsung nyelonong masuk," papar Rafael.
"Kenapa aku harus ikuti aturan kalian? Ini kan ruangan calon suamiku. Apa karena dia satu ruangan sama wanita enggak tahu diri ini!" Putri menunjuk Ganta tajam. "Jadi ..."
"Putri cukup!" sela Alfa tegas.
Ganta masih menahan diri, walau hatinya sudah terasa mendidih. Dia duduk menunduk, menyembunyikan wajah merah karena marah.
"Kenapa? Hah!" Putri mendekati Alfa. "Kak Alfa selalu membela cewek itu! Sekarang Kak Alfa jarang punya waktu buat aku. Emang Kak Alfa punya hubungan apa sama dia? Sampai lupa janjian makan malam, lupa nemenin aku belanja, bahkan Kak Alfa sering meluangkan waktu sama anak kecil itu daripada aku! Siapa dia? Apa dia anak kamu!" teriak Putri melototkan mata di depan Alfa.
Ini kali pertama Alfa melihat Putri marah besar padanya. Ganta gelagapan, dia tak mau Alfa tahu Auriel anaknya.
"Kamu berlebihan tahu enggak, Put! Cemburu sama anak kecil. Auriel itu sepupunya Ganta," ucap Alfa percaya diri.
"Sepupu?" Suara wanita tiba-tiba menyahut.
Semua menoleh ke sumber suara. Di depan pintu yang terbuka lebar, Guntur berdiri bersama Carla.
"Eh, La ...." Ganta ingin mengalihkan pembicaraan, tetapi Carla mengerutkan dahi menatap Ganta bingung.
"Pak Guntur, maaf atas keramaian ini," ucap Alfa langsung mendekati Guntur dan menyalaminya.
"Ini sebenarnya ada apa, Pak Alfa? Kenapa pagi-pagi sudah ramai di ruangan Anda?" Guntur menatap Alfa, lalu beralih kepada Ganta, dan Putri.
"Maaf, Pak, ini sebenarnya masalah pribadi," jelas Alfa menahan malu setengah mati.
"Pa, sebentar, ya? Saya mohon waktu untuk bicara dengan Ganta," ujar Carla kepada Guntur.
"Iya. Silakan." Guntur mengangguk.
Carla dengan cepat menarik pergelangan tangan Ganta, diajak sedikit menjauh dari ruang Alfa.
"Apa maksud ucapan Pak Alfa tadi, Ta? Hah! Kamu malu mengakui Auriel anakmu? Ternyata ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAETERITA MEMORIAS (Mataku memang buta, tapi hatiku tak buta)
RomantizmApa sih PRAETERITA MEMORIAS itu? Ini adalah bahasa Latin yang artinya KENANGAN MASA LALU. Apa hubungannya dengan cerita ini? Silakan baca deskripsinya. Setelah terjadi kecelakaan itu, keluarga Pamungkas yang diwakili Rehan mengumumkan, bahwa pewari...