Baca aja, bila berkenan silahkan beri vote dan komentar agar saya lebih bersemangat buat ngetik cerita ini. Namun, saya tidak memaksa para pembaca untuk memvote. Cukup hanya dibaca saja saya sudah senang. Saya ucapkan terimakasih untuk yang sudah membaca cerita ini. Tanpa kalian cerita ini tidaklah berguna. Bila ada kesalahan dalam kepenulisan (typo) tolong beri tahu saya agar bisa segera diperbaiki.
Bila ada kata-kata dan tindakan yang tidak pantas untuk ditiru tolong buang dan bila ada kata-kata dan tindakan yang baik tolong masukan dalam fikiran kalian. Cerita ini hanyalah fiksi belaka, nama tokoh, latar tempat, suasana dan waktu adalah imajinasi penulis.
Jangan lupa masukan ke Reading list kalian dan bantu promosikan cerita ini pada teman-teman kalian.
Dan untuk plagiator TOLONG JAUH-JAUH DARI LAPAK SAYA!
Kata 'lo-gue' akan sering digunakan dan kata 'aku-kamu atau kau-saya dan saya-anda' digunakan saat berkata serius atau sebagai formalitas dengan yang lebih tua. Jadi, itu tergantung situasi yang tercipta dalam alur cerita.
So, selamat membaca!
❤❤❤❤❤❤
Keira membuka ponselnya dan membuka aplikasi Instagram. Jarinya dengan lincah mengeser dari atas ke bawah. Kadang bibirnya membuat senyum dan kadang lagi terkekeh kecil.
Love is food.
Itulah caption disalah satu postingan yang lewat di beranda Keira. Cewek itu tertawa lepas. Entah apa yang lucu dari caption itu.
"Huh, gue ngebayangin kalo cewek itu pasti gemuk dan mempunyai wajah yang sangat jelek," ujar Keira disela-sela tawanya. Matanya sampai menyipit membuatnya terlihat sangat menggemaskan.
Keira menekan profil akun tersebut. Matanya membulat sempurna ketika melihat foto di postingan akun tersebut. Dia hampir tersedak salivanya.
"APA-APAAN INI?! KECANTIKANNYA MELAMPAUI DIRIKU?!" teriaknya dengan sangat kesal.
"AKU TIDAK AKAN TERIMA! AH, KARENA TUBUH INI AKU TERLIHAT SEPERTI ANAK KECIL?! PIPI CHUBBY INI MEMBUATKU SANGAT KESAL!" teriaknya semakin kesal. Ponselnya yang semula dia genggam kini sudah tergeletak dengan tidak elitnya di lantai. Rambutnya diacak sehingga berantakan.
"Gue gak terima! Huh, gue harus rajin-rajin olahraga agar tubuh gue ideal dan gue harus buat bokong gue bohay kaya kehidupan sebelumnya," gumannya dengan tekad yang terlihat jelas di wajahnya.
⚛
Dua orang berbeda jenis kelamin itu tengah duduk dengan saling menatap tajam satu sama lain. Wajah wanita paruh baya tersebut yang lebih dominan.
"Mom, jangan main ngambek-ngambek gitu dong!" seru daddy dengan mata yang memicing.
"Salah Daddy matanya genit dengan cewek lain!" cetus mommy dengan wajah yang semakin garang.
Daddy dibuat gelagapan karena wajah mommy yang menatapnya semakin garang. Dia meneguk salivanya susah payah. Auto gak dapat jatah entar! Itulah teriakan hati daddy.
"Daddy gak genit, Mom. Cuma khilaf aja," ucap daddy dengan kalimat terakhir bernada sangat pelan, bahkan hampir tidak terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Antagonist
Novela JuvenilGanti judul dari 'Antagonist Girl' menjadi The Perfect Antagonist ------------------------------------- Antagonis? Semua orang mendefinisikan Keira sebagai seorang antagonis dalam cerita ini. Namun, sifat, sikap dan perilaku buruk yang dilakukan Kei...