▪️3▪️

40 5 4
                                    

SEKARANG

Bising. Jakarta sejak dulu penuh sesak dengan orang. Kota yang penuh dengan kesempatan sehingga banyak orang kesini untuk mengadu nasib. Aku dilahirkan di kota ini, jadi aku sudah terbiasa dengan kebisingan ini, banyak orang tidak suka, tetapi aku menikmatinya, energi dari orang-orang yang berlalu-lalang menjemput rezeki, kerja keras orang-orang demi sesuap nasi, semua itu membuatku semakin semangat bekerja. Aku benar-benar menikmati hidup di kota yang penuh persaingan ini, kota yang memicuku untuk selalu menjadi yang terbaik dan selalu belajar untuk meningkatkan kemampuanku.

Selama liburan pun aku tidak sabar untuk kembali bekerja, otakku haus ingin menaklukkan tantangan baru, haus ingin belajar hal-hal baru. Workaholic kata Rian.

Ah Rian. Sudah dua tahun kita berhubungan di belakang istrinya, dua tahun itu pula aku merasakan banyak kebahagiaan. Rian pun selalu menikmati kebersamaan kita. Pikiranku pun melayang mengingat waktu kita berlibur ke Bali kemarin. Berjalan sambil bergandengan tangan sambil sesekali bercumbu di sepanjang Pantai Kuta, berpiknik menikmati berbagai macam makanan di tepi pantai, makan malam romantis di vila tempat kita menginap dengan pemandangan langit penuh bintang, dan bermesraan di semua ruangan yang ada di vila itu.

Rian lebih banyak menghabiskan waktu denganku daripada dengan istrinya, Rian menyarankan agar kita tinggal bersama tetapi kutolak mentah-mentah, aku tidak suka berbagi tempat tinggal dengan suami orang lain, anggap saja itu keunikkanku, tidur dengan suami orang tidak menggangguku, tetapi aku tidak suka pria seperti Rian tinggal dan mengusik ketenanganku di rumahku.

"Kita sudah sampai mbak," kata Pak Singgih sopirku mengagetkanku.

"Terima kasih pak."

"Nanti dijemput seperti biasa mbak?"

"Iya pak, kalau ada perubahan rencana akan saya hubungi sebelumnya," jawabku sambil keluar dari mobil.

Memasuki gedung dengan menggunakan pass-card ku, aku disambut dengan udara yang sejuk dan aroma wangi bunga yang mewah, tidak salah memang menyewa kantor di Gedung One Pacific Place ini, gedung ini merupakan salah satu gedung perkantoran mewah di Jakarta, selain memiliki lokasi yang strategis dan memiliki banyak fasilitas, letaknya bersebelahan dengan mall Pacific Place tempat Rian bekerja.

Kita memang ditakdirkan bersama.

Kita bisa mendapatkan yang jauh lebih baik daripada Rian.

Kamu hanya wanita simpanan. Jangan lupa itu.

Aku mau Rian. Rian buatku saja.

Dulu kamu sudah pernah dikhianati, sekarang pasti akan dilakukannya lagi.

Kita tidak butuh Rian.

Rian mencintaiku dan aku pun mencintainya.

Dasar wanita pelacur, sebegitu putus asanya kah dirimu sehingga mau dijadikan wanita simpanan?

Kasihan sekali kamu, hanya bisa menjadi wanita simpanan, tak ada yang mau menjadikanmu sebagai seorang istri.

Singkirkan saja Rian sialan itu.

Suara-suara di kepalaku mulai berisik, mulai membuat kepalaku pusing, sejak pulang dari liburan kemarin suara-suara ini sering muncul, biasanya hanya pada waktu malam saja bahkan pernah tidak muncul selama berbulan-bulan, tapi sekarang sering sekali tiba-tiba muncul dan lebih lantang menggema di kepalaku.

Aku LatikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang