7. AditTita

2.5K 273 30
                                    

Malam ini cuaca cukup dingin, membuat tubuh kecil Tita meringkuk di dalam selimut.

Cewek itu sedang melihat akun sosial Adit. Sesekali dia memekik saat dilihat foto tampan Adit. Kadang juga emosi karena melihat komentar dari cewek-cewek.

Sampai akhirnya, satu buah foto membuat Tita menghentikan acara scroll-nya.

Satu upload-an foto Adit yang berhasil menyita perhatian Tita lebih dalam.

Foto itu adalah sebuah mobil, di mana ada seorang gadis berdiri di dekat pintu mobil pengemudi sembari bersedekap dada, wajah gadis itu tampak menoleh ke samping, sehingga Tita tidak bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu. Belum lagi foto itu cukup gelap, dan sepertinya di ambil pada malam hari, terlihat jelas karena langit yang hitam, dan lampu jalan yang ikut terfoto.

Sebenarnya, Tita seperti tidak asing melihat cewek itu, tapi Tita lupa. Akhirnya dia memilih menyimpan foto itu di galerinya. Kalau ada kesempatan, Tita akan bertanya sendiri dengan Adit.

Tita pun keluar dari akun Instagram-nya, menyimpan ponselnya di nakas.  Dia memilih tidur, dan berharap agar bisa memimpikan Adit.

Tapi sebelum Tita benar-benar memejamkan matanya, ponselnya kembali bergetar. Tita menghela nafas kesal, tapi tetap mengambil ponselnya.

+6285871xxxxxx

Tita mengerutkan dahinya, lalu membuka video yang di kirim dari nomor asing itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tita mengerutkan dahinya, lalu membuka video yang di kirim dari nomor asing itu.

Dua orang sebagai peran utama, cowok dan cewek itu adalah orang yang Tita kenal. Bahkan setiap hari nama cowok itu selalu di sebutnya dalam doa. 

"Maaf, Adit, kayaknya mulai hari ini kita gak usah pulang bareng lagi."

"Maksudnya?"

"Ke-kemarin, Denis sama Tita liat kita boncengan motor, gue takut Tita salah paham, dan berujung musuhin gue, lo tau 'kan, Tita itu sahabat gue dari kecil."

"Jadi cuma masalah cewek murahan itu?"

"Adit! Dia sahabat gue."

"Lo terlalu mikirin Tita."

"Adit, kita gak ada hubungan apa-apa, kalau lo lupa."

"Terus kenapa? Gue nyamannya sama lo!"

"Gue mulai sayang sama lo,"

"Lo paham maksud gue?"

"Jangan asal, Dit, kita kenal belum lama. Jangan gara-gara kita pernah ketemu sebelum gue masuk di sini, lo jadi mengira itu awal perkenalan kita. Sama sekali gue gak merasa kayak gitu."

AdiTita (Po Ke2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang