Tita melangkahkan kakinya di sepanjang koridor sekolah. Sekarang hari sabtu, jadi KBM tidak ada. Tapi bukan berarti mereka libur, absensi masih berlaku hari itu.
Hanya saja, hari sabtu itu di jadwalkan untuk eskul, semua siswa dan siswi SMA Bintang di wajibkan untuk mengikuti eskul.
Tita sendiri mengikuti eskul Bintang Music Central, atau yang biasa di singkat BMC. BMC sendiri memiliki beberapa kategori. Setiap anggota bebas memilih bagian musik mana yang mereka sukai.
Ada gitaris, pianis, drumer, vokalis, dan sebagainya. Dan kebetulan Tita memilih kategori gitaris dan drumer.
Gadis mungil itu lebih menyukai alat musik yang di petik dan di pukul. Biasanya cewek lebih suka bermain musik dengan suara beralub lembut seperti piano dan biola, tapi tidak dengan Tita.
Tok! Tok! Tok!
Tita menyembulkan wajahnya. "Assalamu'alaikum, Kak Ardi, maaf Tita telat."
"Wa'alaikumsalam. Eh, Tita, ayo masuk, gak apa-apa, belum di mulai kok."
Ardi itu ketua dari eskul BMC, hampir semua alat musik dikuasainya. Makanya tidak aneh kalau banyak kaum hawa yang kagum sama cowok dengan tinggi 187 cm itu.
Tita masuk ke ruangan bercat biru langit itu, ruangannya cukup luas, dan tertata rapi.
"Kita kedatangan anggota baru, Ta."
Oh iya, hanya sebagai info saja, Tita itu wakil ketua BMC, makanya Tita dan Ardi itu dekat. Tapi tetap ya, walaupun Ardi terlihat sempurna di mata ciwi-ciwi, hal itu tidak berpengaruh untuk Tita, yang merupakan Aditiya lovers garis keras.
"Siapa, Kak?"
"Tuh." Ardi mengedikan dagunya pada orang-orang yang baru datang. Tita menoleh, dan betapa terkejutnya Tita, kalau orang-orang itu adalah geng Fortem. Seketika ruangan itu terdengar riuh dengan pekikan tertahan dari cewek-cewek di sana.
"Adit dan teman-temannya."
Tita menoleh pada Ardi. "Loh, aku kira kelas 10," bisik Tita.
"Mereka itu sebenernya bukan anggota baru, dari kelas 10 mereka udah jadi anggota BMC, tapi mereka bolos terus, kemarin ketahuan sama Pak Gugun, absensi mereka kosong, dan akhirnya Pak Gugun beri hukuman. Ya, sekarang gini deh, mereka hadir hari ini," tutur Ardi menjelaskan.
"Wah, jadi makin rame ya BMC."
Ardi hanya tersenyum simpul pada Tita, sampai akhirnya ketua Fortem datang menghampiri mereka.
"Gue harus ngapain nih?" tanya Adit.
"Lo udah pilih kategori mau masuk mana?" tanya Ardi. Adit hanya mengedikan bahunya tak acuh.
"Alat musik apa yang paling lo kuasai, atau yang paling mau lo bisa?"
"Gak ada," jawab Adit singkat, jelas, padat. Tita hanya diam, memperhatikan interaksi antara Adit dan Ardi.
"Lo ikut apa, Ta?" Ini pertanyaan yang di ajukan Irga.
"Hah? Tita drum sama gitar, Irga."
"Ya udah, gue ikut gitar aja deh, gue bisa gitar kok, kalau lo belum bisa mainin gue bisa ajarin," kata Irga dengan terkekeh.
Tita hanya tersenyum. Tidak tau saja Irga bagaimana Tita kalau sudah bergulat dengan alat musik bersenar itu.
"Ya udah, gue drum aja," kata Bayu. "Lo mau apa?" tanya Bayu pada Adit, Dilan dan Denis.
"Gitar."
"Drum."
"Drum."
Jawab mereka cukup kompak. Irga dan Bayu jadi tercengang di buatnya.
Ardi terkekeh. "Di sini bukan cuma ada kategori drum sama gitar aja kok, masih banyak yang lain, ada-"
"Kita maunya itu," jawab Dilan cepat.
Ardi langsung bungkam, lalu manggut-manggut paham.
"Ya udah, mau mulai main atau mau liat gue dan Tita main dulu?"
"Langsung aja," jawab Adit lalu berjalan mengambil stik drum dan duduk di kursi berhadapan dengan drum.
Tita terlihat antusias menunggu Adit bermain drumnya. Tapi yang terjadi.
Dug!
Teng!
Dug
Teng!
Keempat teman Adit dan Ardi langsung menutup mulut dan menoleh ke sembarang arah mencoba menahan tawa mereka mati-matian.
Sedangkan Tita tersenyum dan bertepuk tangan heboh.
"Wah, Adit keren," pujinya entah tulus atau tidak.
Adit mendelik sinis pada Tita. "Gue gak bisa mainnya bego!"
Tita manggut-manggut dengan ber'oh ria.
"Ya udah, Dit, lo liat gue main dulu aja, gimana?" tawar Ardi.
"Enggak perlu," jawab Adit. "Lo." Tunjuk Adit pada Tita.
"Tita? Kenapa?"
"Lo main. Gue mau tau seberapa hebatnya lo."
Tita bergeming di tempatnya. Lalu menoleh pada Ardi. Ardi mengangguk memberi kode.
Dengan ragu Tita berdiri dan melangkah ke arah Adit. Adit menyerahkan stik drum pada Tita. Cowok itu berdiri mempersilahkan Tita untuk duduk.
Adit menjauh dari Tita, tapi matanya tidak beralih dari cewek mungil itu. Dengan bersedekap dada, Adit mengamati Tita.
Tita jadi gugup sendiri kalau begini, ini pertama kalinya bagi Tita bermain alat musik di depan orang yang dia cintai. Jangan lupa Tita masih ada rasa sama Adit.
"Ayo, main. Bukannya tadi lo paling heboh liat gue gak bisa main drum."
Tita menatap Adit lalu menghela nafas dalam.
Tita mulai menginjak pedal bass drum. Memukul floor tom dan beberapa teman-temannya. Kali ini Tita bermain musik MCR - Helena. Di mana musik itu termasuk aliran musik Emo.
Emo sendiri adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik yang ekspresif dan berisi pengakuan
(Kalau ada yang salah dalam hal ini, tolong kritik dan sarannya ya, aku juga boleh cari tau dari mbah google 😁)Tita bermain dengan lihai, semua orang yang berada di ruangan itu sangat takjub dan terhibur dengan permainan Tita.
Tubuh mungil itu terlihat kontras dengan alat musik besar itu.
Sampai akhirnya pukulan terakhir berhasil Tita lakukan. Semua orang di sana bertepuk tangan. Begitupun anggota Fortem, terkecuali Adit.
Cowok itu cukup terkagum dengan permainan Tita, tapi dia lebih pintar menyembunyikan kekagumannya itu.
Tau sendiri kan bagaimana reaksi Tita kalau Adit kagum dengan permainannya. Pasti gadis itu akan heboh sembari mencak-mencak di tempatnya.
"Gila, lo keren banget, Ta," kata Irga saat Tita menghampiri mereka.
"Makasih, Irga."
"Boleh dong, nanti ajarin gue," kata Denis. Tita tersenyum sembari mengangguk.
"Jadi gimana, Dit? Lo mau di ajarin Tita atau Gue?" tanya Ardi.
Adit menatap Tita lekat, lalu menoleh pada Ardi. "Lo," Jawab Adit sembari mengedikan dagunya pada Ardi.
"Oke, berarti lo bisa mulai ajarin Denis sama Bayu, Ta."
"Siap, Kak," jawab Tita.
Tita sempat melirik Adit, tapi cowok itu tampak tak acuh. Padahal di hati Tita yang paling dalam, dia ingin bisa mengajarkan Adit. Tapi ya sudahlah.
***
*Bersambung*
Nah.. aku up lagi nih.. jangan lupa liat video di atas biar kalian bisa membayangkan cara Tita main drumnya..
😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
AdiTita (Po Ke2)
Teen FictionIni cerita tentang Tita yang mengejar cinta Adit. Tapi Adit malah mengejar cinta Caca, yang tak lain adalah sahabat Tita. "Tita suka Adit, tapi Adit-nya suka Caca. Jadi, Tita harus mundur atau melangkah? Nyatanya orang yang Tita cintai malah memper...