Saat ini Tita sedang duduk di hadapan Ira, menunggu bunda angkatnya itu untuk membuka suara.
Ira mengusap bulir air matanya yang kembali jatuh. Di tatapnya Tita yang masih menunggunya.
"Em.. kalau Bunda gak siap bicara sekarang, gak apa-apa, kok, Tita akan tunggu sampai Bunda siap ngomong sama Tita."
Ira menghela nafas dalam-dalam. Merangkai kata demi kata untuk ia sampaikan pada Tita.
"Sebenarnya, Tita itu punya kakak," jeda. Bisa dia lihat raut wajah terkejut Tita.
"Tita punya kakak, Bunda?"
Ira mengangguk pasti. "Foto yang kamu lihat itu adalah kakak kamu."
"Tapi, di mana, Bunda? Tita gak pernah liat."
Ira menatap lurus ke depan, pikirannya kembali mengenang ke masa beberapa tahun yang lalu.
Di mana malam itu Rita dan Ariyan datang ke rumahnya.------
"Ariyan kabur dari rumahnya, Ra," kata Rita yang sedang duduk di sofa
Ira yang sedang menyesap minumnya langsung menoleh pada Rita sahabatnya.
"Kamu yakin akan nikah sama Ariyan, Rit? Orang tua kalian tidak setuju dengan hubungan ini."
Rita menatap Ira dengan raut sedih. "Aku dan Ariyan saling mencintai, Ra. Ariyan juga akan di jodohkan dengan perempuan lain. Aku tidak mau pisah dengannya."
"Tapi, Rit-"
Tok! Tok! Tok!
Ira mengehentikan ucapannya, dia langsung membuka pintu, ternyata Ariyan yang berdiri di sana dengan pakaian yang basah karena hujan.
"Ariyan?"
Rita segera berdiri, dia menghampiri Ira dan Ariyan. Ariyan langsung menggenggam tangan Rita.
"Ayo, kita pergi dari sini, Rit, sebelum orang tuaku menemukan kita di sini."
Rita bergeming di tempatnya. Lalu menoleh pada Ira, lalu menoleh lagi pada Ariyan. "Kamu yakin?" tanya Rita pada Ariyan.
Ariyan mengangguk pasti. "Aku tidak mau jauh dari kamu, Rit, aku mau hidup bersama dengan kamu."
Rita kembali menoleh pada Ira yang menggeleng kecil pada sahabatnya.
"Aku janji, Ra, aku akan sering memberi kabar sama kamu. Aku janji, aku akan kemari nanti. Tapi izinkan aku pergi dengan Ariyan."
Ira terdiam, dia menatap sahabatnya yang sudah mengeluarkan bulir bening dari matanya.
"Aku mohon, Ra. Ariyan satu-satunya orang yang bisa membuatku bahagia." Rita terus memohon pada Ira, begitupun Ariyan.
"Tolong izinkan aku membawa Rita pergi dari sini, Ra. Aku janji akan selalu membahagiakan Rita."
Ira menghela nafas berat, lalu mengangguk singkat. "Kalau ini bisa membuat Rita bahagia, bawalah Rita, Ariyan. Tapi tolong jaga dia, karena Rita sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri."
Rita dan Ariyan sangat bahagia mendengar izin dari Ira. "Aku janji akan membahagiakan Rita. Terima kasih," kata Ariyan sembari menjabat tangan Ira.
"Terima kasih, Ira." Kini gantian Rita yang menjabat tangan Ira, lalu mereka saling berpelukan.
"Jaga dirimu, Rita," kata Ira.
"Iya, kamu juga, Ira."
Setelah itu, Rita dan Ariyan pergi dari rumah Ira.
Tiga tahun setelah Rita dan Ariyan kabur dari rumah. Mereka kembali dengan membawa seorang anak laki-laki berusia dua tahun dan seorang bayi perempuan yang sangat tampan dan juga cantik.
![](https://img.wattpad.com/cover/251487687-288-k927016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AdiTita (Po Ke2)
Teen FictionIni cerita tentang Tita yang mengejar cinta Adit. Tapi Adit malah mengejar cinta Caca, yang tak lain adalah sahabat Tita. "Tita suka Adit, tapi Adit-nya suka Caca. Jadi, Tita harus mundur atau melangkah? Nyatanya orang yang Tita cintai malah memper...