#10 Mimpi Buruk

44 3 4
                                    

Mobil eropa milik Adam berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Hari ini situasi terlihat berbeda dari hari biasanya. Adam turun dari mobil nya tanpa ada gangguan dari para cantikers. Siswi-siswi yang suka menyapanya atau mengambil fotonya secara diam-diam hari ini tampak cuek dengan kedatangan Adam. Sedikit canggung, Adam pun memperhatikan pantulan wajahnya dari kaca mobil. Tidak ada yang aneh dengan dirinya, namun orang-orang tampak sudah tidak tertarik dengan ketampannanya.

Adam lanjut memasuki kawasan sekolah yang dipenuhi pohon-pohon besar di berbagai sudut. Keadaan tidak berubah. Hari ini ia merasakan menjadi orang biasa lagi. Cukup menyenangkan karena ia tidak harus menghindar dari kejaran para siswi yang menggila. Namun ada perasaan kehilangan akan popularitas yang sempat ia dapatkan.

"Hei!" Suara seorang siswa mengalihkan perhatian Adam. Cowok itu duduk di kursi taman bersama ke empat orang lain. Mereka memandang lurus ke arah Adam. "Kamu Adam kan? Anak baru yang pernah jadi korban bully?" Siswa tersebut tertawa bersama teman-teman nya yang lain. Adam tercengang dengan pertanyaan yang baru saja ia dengar. Namun disini tidak ada Rizal yang bisa membantu nya. Dengan jantung berdebar kencang, ia pun mendekat ke kursi taman tersebut.

"Darimana lo tahu?" Adam berusaha terlihat berani. Ia tidak mau aksi bullying yang menimpanya di sekolah lamanya terjadi lagi di sini. "Anak Jakarta banget, pake nya lo-gue. Dia ini kakak kelas oi, yang sopan dikit." Ujar siswa lain dengan wajah yang terlihat lebih galak. "Udah, biarin Dhika. Anak Jakarta mana tahu sopan santun. Jadi gosip itu bener?" Ucap siswa pertama yang memiliki tinggi badan diatas rata-rata. Adam terdiam. Tangan nya mulai gemetar karena takut. Sontak kelima siswa di depan nya tertawa dengan keras. "Kenapa kalian ketawa?" Adam makin terkejut dengan aksi kelima orang yang pernah diceritakan Rizal sebagai geng most wanted ini.

 "Kenapa kalian ketawa?" Adam makin terkejut dengan aksi kelima orang yang pernah diceritakan Rizal sebagai geng most wanted ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nama ku Dani, kita satu angkatan. Ini Dhika ketua ekskul pecinta alam, Rudi wakil ketua osis, Nikolas anak basket, dan Widi ketua ekskul musik. Mereka berempat kakak kelas kita." Siswa berwajah ceria bernama Dani pun memperkenalkan siswa lain di kursi taman tersebut. Adam semakin heran dengan keramahan siswa yang memang berwajah tampan ini. "Kami cuma mau tau tentang kebenaran gosip itu. Jangan takut jadi korban bully lagi, selama ada kami." Pernyataan Dani secara tidak langsung membuat Adam semakin kebingungan.

"Lihat anak-anak kelas 3 di atas balkon sana?" Siswa lain bernama Rudi menunjuk ke atas gedung kelas 3. Adam mendongakkan wajahnya dan benar saja, beberapa orang sedang memperhatikan dirinya dengan tatapan membunuh. "Gosip tentang kamu udah menyebar ke semua anak. Jadi pilihan kamu cuma, gabung sama kita atau jadi makanan mereka sehari-hari." Rudi menyandarkan tubuhnya ke kursi. Wajahnya yang berbentuk oval terlihat sangat maskulin dengan kacamata yang membingkai kedua matanya.

"Tapi yang bikin aku penasaran, siapa yang nyebarin informasi itu ya?" Celetuk Dani sambil melirik Adam. "Siapa pun itu ya harus kita kasih pelajaran. Biar kapok!" Jawab Dhika penuh emosi. "Tenang lah, dia aja belum kasih jawaban mau gabung kita apa nggak." Widi berdiri dengan tas ransel di tangan kanan nya. "Oke. Gue ikut kalian!" Adam akhirnya bersuara. Dani pun dengan senang merangkul Adam lalu mengajaknya jalan bersama menuju kelas.

Rival <<END>>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang