jatuh

10K 944 42
                                    

"Apasi??" Gerutu Haechan. Haechan heran daritadi pria yang lebih pendek darinya ngintilin dia terus. Haechan kan risih mana mukanya manis lagi. Haechan kan jadi kepedean kalau Renjun naksir balik.

Haechan gak siap jadi seme.

Soalnya kata Jeno.... Renjun itu serem.

"Ya ngikutin lo aja, kenapa emang?"

"Ya tapi tumben aja sih."

"Tumben gimana maksut lo?" Dahi Renjun berkerut, ia mensejajarkan langkah kakinya dengan langkah kaki Haechan.

"Tumben aja ngintilin gua, biasanya kan lo pura-pura tak kenal juga, lagian kita kenal gegara telat pas MOS Itu kan?? Haha gua inget lo, yang cium gue waktu it—SETDAH ANJI—"

BRUKKKKKK

"WOY!!!"

































"Semuanya gara-gara lo njun gamau tau." Gerutu Haechan. Saat ini kedua pria itu lagi rebahan di UKS, yah cuma Haechan doang sih. Gara-gara kurang fokus pria berkulit tan itu tergelincir ketika menuruni tangga. Alhasil kakinya terkilir.

"Kalau jalan kaki itu yang dipake jangan kakinya doang, mata juga dipake, jatuh kan jadinya." Omel Renjun.

"Galak amat."

"Gak usah takut sama wajah gua." Sinis Renjun dengan mata melotot.

"Tapi wajah lo nyeremin tolol, orang gue kan gak sengaja jatohhh." Dengan berani Haechan balik memelototi Renjun.

"Dihh." Renjun mencibir, "Serem gimana sih bego, kasep gini."

Haechan langsung memasang wajah muntah, "Mana ada uke ngaku-ngaku kasep, uke sludupan iye."

"Ya emang kasep!!!"

"Lu ngerawat gua gak ikhlas ya??"

"Ikhlas kok! Kenapa pertanyaan lo gak nyambung gitu!?"

"Nyambung lah! Lagian mana ada ngerawat orang sakit wajahnya ditekuk gitu!?"

"Ya suka-suka gua yang punya wajah gua!" Teriak Renjun sambil berdiri dari kursinya.

"Tapi gua eneg liatnya!"

"Ya gak usah dilihat ribet amat!"

"Tapi kan gua punya mata!"

"Merem kan bisa!"

"Ya suka-suka gua yang punya mata gua!"

"Gak usah kopi paste lu biawak afrika!"

"Berisik jigong anoa!!"

"Renjun Haechan...." Kata Bu Jinah yang lelah mendengar adu mulut dari kedua pria itu, Renjun yang daritadi berdiri langsung duduk tepat diatas kaki Haechan, membuat pemuda itu berteriak kesakitan.

"SAKIT GEBLEK!" Teriak Haechan lalu menendang pantat Renjun, "Kenapa kaki gua yang sakit malah lu dudukin tolol!"

Renjun super duper kesal dengan tingkah Haechan, padahal tingkahnya sendiri tidak jauh berbeda, "Lagian kaki lu kenapa disitu!?"

"Kok salah kaki gua? Salahin lu lah duduk gak liat-liat dulu!"

"Dih ngapain liatin kaki yang gembrot kayak kaki gajah!"

"Kaki lo yang kaki gajah!"

Bu Jinah menggeleng-gelengkan kepalanya lelah, beliau memilih keluar dari UKS daripada membuat telinganya tuli akibat adu bacot antara Renjun dan Haechan.

"Dasar remaja."

nge-gas  , renhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang