tanggung jawab

7K 836 132
                                    

"Ren, anterin gua pulang." Kata Haechan, ia berjalan menghampiri Renjun dengan langkah tertatih-tatih.

Dengan cekatan Renjun meraih lengan Haechan, membantu laki-laki itu duduk, kasian kakinya malah makin bengkak kalau buat jalan, begitu pikir Renjun, tapi Renjun ga berani ngomongnya, takut ketahuan Haechan kalau dia khawatir.

Idih tsundere....

"Gimana nganterin elo bego, gua aja ada eskul." Nah kan, malah ngomong gini.

"Ya terus gua pulang sama siapa? Kan kaki gua sakit gak bisa ngendarai motor, dan gua gak bawa motor sih hehe."

"Sama...." Renjun memasang wajah berpikir, "Jaemin?"

"Jaemin kan pulang sama Minhee."

"Jeno aja sana."

Haechan menggeleng, "Ogah, gua nungguin elo aja."

"Jangan, sama Jeno aja sono gak masalah, gua juga dianter ntar lo pulang gimana?"

"Gak mauuuu....." Haechan merengek sambil memasang wajah sok imut, yang sialnya, buat Renjun itu gemesin pake banget.

"Yaudah, gua anterin pulang sekarang tapi pake motor Jeno, gak masalah kan." Kata Renjun mengalah.

Senyum Haechan merekah, ia langsung mengangguk patuh, "Iyaa."

Aduh manisnya

Renjun berjalan menghampiri Jeno yang berdiri di tengah lapangan, laki-laki itu tampaknya tengah bermain basket dengan teman-temannya, "Jen, pinjem kunci motor." Kata Renjun sambil mengulurkan tangannya.

"Lah Renjun, kenapa?"

"Kunci motor."

"Buat apa?"

"Nganterin Haechan."

"Haechan? Kenapa? Lo apain dia?"

"Gue ewe." Sahut Renjun enteng.

Jeno melotot, "Gila lo." Desisnya kesal.

"Udah lama, sekarang kasih cepet, jangan ngulur-ngulur waktu."

Jeno melemparkan kunci motornya kearah Renjun, "Abis tu langsung balikin kesini, jangan lo lelang."

"Motor rongsokan siapa juga yang mau, orang gila doang yang mau beli." Renjun terkekeh sambil memutar-mutar kunci dengan jarinya, ia lalu berbalik dan pergi sebelum Jeno menghajarnya.

"Emang dasar cebol edan!!" Seru Jeno.

"Itu kenapa Jeno teriak-teriak, kemasukan jin ya?" Komentar Haechan ketika Renjun kembali dengan kunci berhiaskan boneka burung hantu. Itu milik Jeno. Gemes? Iya lah.

"Abaikan Jeno, fokus sama gua."

"H-hah??"

"Kan sekarang lu sama gua, kenapa bahas Jeno."

"Dih apasi." Kekeh Haechan lalu naik ke jok motor Jeno, "Tingkah lo kayak pacar aja."

"Iya emang pacar."

"Hah?"

"Mulai sekarang lo jadi pacar gua." Kata Renjun penuh penekanan di setiap katanya, "Cuma milik gua seorang." Katanya dengan tatapan tajam yang sukses membuat wajah Haechan memerah karena malu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

mon maap gaje 👍🏿
(emot ini mengingatkanku pd tugas)

nge-gas  , renhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang