akhirnya pulang

1.3K 173 0
                                    

Haechan menggerutu kesal karena rambut dan bajunya kini penuh dengan tepung, sementara yang lain menertawakannya, termasuk Renjun, pacarnya emang terlihat berdiri doang sih tapi Haechan bisa melihat bahunya bergetar dan Renjun berusaha keras menutupi mulutnya itu.

KAMPRET!

Haechan memelototi Jaemin, dia yang paling bersih, padahal dia ada di bagian tengah, entahlah, Jaemin selalu beruntung anjir, Haechan iri sekaligus heran. Walau di rambut Jaemin masih ada butiran putih tapi itu hanya sedikit, gak sebanyak milik Haechan.

Haechan mencibir kala Jaemin dan Jeno terang-terangan saling mengacak rambut satu sama lain, membersihkan rambut keduanya dadi tepung, sedangkan Renjun malah berdiri sambil menertawakannya.

"Kenapa deh." Pemilik marga Huang terkekeh sambil mendekat ke arah Haechan, ia lalu mengacak-acak rambut Haechan, menepuk-nepuk kaos Haechan, membuat si empu agak puas. "Bilang makanya."

"Lo diujung gimana gue bilangnya."

"Ya ngedeket kan bisa."

"Lo dong yang ngedeket."

"Yang butuh siapa coba?"

Haechan kembali menggerutu.

"Udah bersih kan?" Renjun lalu bertepuk tangan beberapa kali, meminta atensi dari peserta kemah. "Oke karena kalian sudah menyelesaikan stage 1, kalian bisa lanjut ke stage lain." Lanjutnya sambil menunjuk ke arah Xiyeon melambai.

"Sukses ya!" Sunghoon menyemangati.

Outbound terbagi menjadi 5 stage peserta akan menentukan dari level mana mereka memulai, awalnya mereka mengambil undian, misal Haechan mendapat stage 1, dia bisa lanjut ke level berikutnya setelah mengambil undian juga.

Outbound nya menyenangkan sih, Haechan akui, dia cuma gak beruntung di stage 1 doang, sisanya lancar-lancar saja, sementara Jaemin, Hwall, dan Eric malah basah karena terkena balon yang berisi air.

Pukul 11 siang, mereka diizinkan untuk mandi lagi, waktunya lebih longgar karena setelah outbound tidak ada kegiatan lain, hanya makan, lalu pulang, pulang pun dijadwalkan pukul 2 siang, jadi waktu untuk mandi pun banyak.

Hari terakhir memang dirancang untuk bermalas-malasan.

Renjun menawarkan cookies yang diambilnya dari stand khusus panitia acara, masih panas karena baru dibuat.

"Gimana?" Tanya Renjun, laki-laki itu tertawa kecil karena mulut Haechan yang bergerak cepat ketika menguyah cookies yang masih panas.

"Panas banget, lo gak bilang?!?"

"Kalau bilang, gak seru."

"Halah." Tapi Haechan tetap menghabiskan cookies yang ditawarkan Renjun, padahal Renjun baru ambil 1 biji.

"Btw." Renjun bertanya. "Kenapa gak mau pake aku kamu lagi?"

"Kalau lagi kesel pake lo gue sih."

"Padahal udah disuap sama cookies." Renjun cemberut, ujung bibirnya maju.

"Cookies kurang."

"Biar pas, aku harus apa?"

"Apa ya." Haechan membuat wajah berpikir. "Bawain cookies lagi."

"Itu cookies yang aku kasih 2 bungkus ya chan."

Haechan cuma tertawa menanggapinya.

"Abis ini makan terus pulang kan?" Haechan bertanya, mencoba mencari topik karena daritadi mereka cuma diem, sambil menatap peserta yang sedang merapikan barang-barang mereka.

"Iya, emang apalagi Chan?"

"Gatau sih, nyari topik aja."

Renjun terkekeh, ia mengacak rambut coklat Haechan, merangkul bahu pacarnya lalu bersandar disana.

nge-gas  , renhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang