mertua

4.4K 644 107
                                    

"Ini pacar kamu?"

Haechan mengangguk, "Ganteng ma."

"Tapi kok cebol." Gumam mama Haechan, Taeyeon dengan tatapan ragu, membuat Renjun menelan salivanya gugup. Ia menatap langit-langit rumah dengan tangan terkepal.

Haechan menyadari kalau kekasihnya gugup. Ia langsung mengelus tangan Renjun, menyelipkan jarinya diantara kepalan tangan itu.

Renjun menoleh, menatap Haechan dengan pandangan bertanya, tapi Haechan hanya tersenyum.

Kalau gini gua makin gugup!! Teriak Renjun dalam hati.

"Mama, yang penting kan ganteng." Gerutu Haechan

"Cebol."

Haechan mendesah, "Mama...."

"Tapi beneran cebol sayang, astaga seleramu lama-lama menurun ya."

"Tinggi badan gak penting karena kita berdua saling sayang!"

Pliss Chan berhenti ngomong, mending dikatain cebol daripada lo ngomong sesuatu yang memalukan kaya gitu, ringis Renjun dalam hati. Renjun menutup wajahnya menggunakan telapak tangannya, wajahnya memanas karena malu dengan ucapan Haechan yang terkesan blak-blakan. Yah benar sih, tapi gak se-frontal itu juga kali!

"Kamu kenapa ren?" Tanya Taeyeon.

Renjun mengangkat wajahnya dengan pandangan bertanya, "Iya tan?"

"Kamu kenapa nutupin muka gitu? Malu? Kamu malu karena anak saya sayang sama kamu?"

"Ehh? Ngga tan! Engga!"

"Gak usah bohong kamu! Saya gak kasih restu pokoknya!"

JEDERR

Rasanya seperti disambar petir.

"Huhh, mending anak saya sama Mark Kanada, udah tinggi, ganteng, ketos lagi, modelan gitu baru sesuai standar saya, kalau kamu dari segi tinggi badan aja udah kurang! Gimana bisa ngebahagia-in anak saya?"

"MAMAAA!!!"

"LIAT RENJUN NANGISS!!"















"Ren?"

"Ren?"

"Ren?"

"Renjuna?"

"Anjrit ren!!!"

Jeno mengguncang bahu temannya, Jeno seketika skeptis duluan melihat Renjun seperti orang tak bernyawa. Badannya jadi letoy kaya sayuran yang direbus kelamaan, tatapannya sayu kaya orang mati, Jeno kan jadi khawatir kalau Renjun kena penyakit kronis.

"Emang gua gak selayak itu ya Jen...."

"Hah apaan?"

Jeno sama Renjun ceritanya udah damai, tapi Jeno masih gak mau kasih konfirmasi kalau dia gak bener-bener suka sama Haechan.

"Kata mamanya Haechan gua cebol."

"Lah baru nyadar?"

Renjun menatap tajam Jeno, "Apa maksud lu?"

Renjun sadar sih kalau ia pendek, tapi gak perlu diperjelas kali, Renjun tau! Renjun sadar diri!

Tapi secebol-cebolnya dia, lebih cebol tuyul!

"Lu kan emang cebol, gak sadar diri."

Fu*ck

"...."

"Bunuh gua Lee Jeno...."






















"Dengan senang hati pangeran."

























"JENO, RENJUN, SOK MAKAN DULU, NANTI DILANJUT MAIN PSNA!!"










































TBC

hai hai haiii

aku mau nunjukin something....

editannya mantep betul yh 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

editannya mantep betul yh 😭

nge-gas  , renhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang